Eighteen

483 88 154
                                    

Kai yang berada disebelah Ryan sama-sama terlihat kebingungan lalu memandang Serina dan Ryan bergantian. "Yan lo bener pacaran sama si Amanda?" Tanya Kai setelah Serina berhenti memarahi laki-laki di depannya.

"Sejak kapan anjir kok lo gak bilang gue?" Lanjut Kai lagi.

Ryan buru-buru menggeleng. "Gue gak pacaran sama Amanda." Jawabnya jujur membuat Serina kembali mendongak menatap Ryan.

"Aku beneran, aku gak punya hubungan apapun sama Amanda. Kita kan cuman temen."

"Tapi tadi Ital pun ada waktu Amanda bilang ke Kak Sarah kalau kalian punya hubungan." Sela Serina.

"Ya aku gak tau Serina, aku gak pacaran sama Amanda."

Serina menghembuskan napas beratnya. "Ryan... Kalau gitu jelasin sama Kak Sarah sekarang, aku gak suka liat kembaran aku nangis terus."

"Kamu juga kalo gak suka bilang aja langsung sama Kak Sarah, jangan kaya gini terus. Dan kalo kamu gak bisa ngelakuin ini karena Kak Sarah, kamu mau ngelakuin buat aku kan sebagai teman kamu?"

Ryan hanya menunduk setelah mendengar ucapan Serina. "Ah banyak lama ayo cepetan!" Kai langsung menarik Ryan ke kelas Sarah.

Disana gadis itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil menangis. Keadaan kelas sudah kosong hanya ada Krystal yang menemaninya.

Kai mendorong-dorong tubuh Ryan agar semakin masuk. "Cepet jelasin gue tunggu diluar." Ujar Kai, kemudian ia menatap Krystal agar menyuruhnya keluar.

"Sar, Sar ada si Ryan tuh kayaknya mau ngomong. Gue keluar ya." Bisik Krystal kemudian pergi meninggalkan keduanya.

Keadaan cukup hening hanya ada sisa tangisan Sarah yang terdengar. Gadis itu sebisa mungkin menghentikan tangisnya sambil menghapus air mata yang membasahi pipinya. Sarah memalingkan wajahnya sambil menggigit bibir bawahnya merasa kesal karena Ryan hanya diam berdiri.

Sarah yang merasa tidak tahan kemudian berdiri dengan marah dan melangkah tepat dihadapan Ryan. "Kamu kok jahat?" Bentaknya kembali menangis.

"Ryan...k-kamu beneran jahat sama aku." Sambil memukul dada Ryan.

"Kemarin lusa aku udah minta maaf tapi sekarang apa? Kamu malah pacaran sama orang lain?!" Sambil menunduk dalam.

"Kamu nyakitin perasaan aku Ryan." Lirihnya sedih dan itu masih bisa terdengar oleh Ryan.

"Sarah..."

Gadis itu segera menutup kedua telinganya sambil menggeleng. "Gak mau..."

"Aku gak mau denger."

"Sarah..."

"Hiks... Aku gak mau denger." Sarah menangis tergugu.

Ryan perlahan melangkah hingga jarak keduanya begitu dekat sampai-sampai kepala Sarah membentur dada bidangnya. Seketika Sarah terdiam membeku dan menghentikan tangisnya sesaat karena dengan lembut Ryan meraup tubuh kecilnya untuk ia peluk dengan sebelah tangannya. "Maaf Sarah."

Perlahan-lahan tangan Sarah yang tadinya menutup kedua telinganya kini mencengkram baju depan seragam Ryan. "Maaf Sarah." Ulangnya berbisik membuat Sarah kembali terisak.

"Ryan tapi k-kamu jahat." Ujar Sarah sambil membalas pelukannya.

Ryan mengangguk semakin memeluknya. "Tapi Sarah... Aku gak pacaran sama orang lain." Jelasnya.

Sarah malah semakin menangis setelah mendengar penjelasan Ryan dan mengeratkan pelukannya. Setelah beberapa saat berpelukan, kini keduanya duduk bersebelahan.

Sebelah Mata ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang