"Sarah... Bibir aku pegel." Ujar Ryan polos setelah beberapa menit berciuman.
Sarah melepaskan tautan bibirnya kemudian tertawa renyah. "Ih kenapa sih cupu banget punya pacar."
Ryan mengkerut tidak suka mendengar perkataan Sarah, alisnya bahkan menukik tajam. "Dih dih kenapa gitu mukanya jelek banget." Ledek Sarah membuat Ryan mendelik sebal.
Tapi keduanya kembali terkekeh. Sarah merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum lebar tapi Ryan terdiam tidak mengerti sambil menaikan satu alisnya tanda bertanya. Sarah berdecak kesal. "Ih dasar gak peka."
"Gak peka apa?"
"Ya kalo tangan aku kaya gini tuh maunya dipeluk nih artinya." Ujar Sarah menjelaskan dengan sedikit kesal.
"Tapi tangan aku kan lagi kaya gini Sarah." Sambil menunjukkan lengan kirinya.
Sarah menurunkan kedua tangannya dan menatap Ryan datar membuat laki-laki itu terdiam. "Aku harus sabar banget ngadepin kamu." Gumamnya pelan.
"Ya udah kalo tangan aku kaya gini tuh kamu ngedeket aja biar aku yang peluk!" Ujar Sarah kesal sedikit membentak sambil merentangkan kedua tangannya membuat Ryan terperanjat kaget.
"Heheh maaf." Sarah hanya menghela napas kemudian tersenyum. "Come, let me hug you. Sayang?" Ujarnya sambil menaikkan sebelah alisnya menggoda membuat Ryan tersipu malu karena Sarah memanggilnya sayang.
Ryan berdehem pelan menghilangkan gugupnya sambil mengalihkan pandangannya. Sarah yang melihatnya malah semakin tertantang, seru juga pikirnya melihat Ryan yang tersipu malu. "Yang."
"Sayaaang."
"Come, come, come." Ryan menoleh membuat Sarah menyeringai. "Ayo dong aku kan mau peluk."
Ryan tersenyum kecil dan tubuhnya mendekat, Sarah mengalungkan kedua tangannya di leher Ryan dan menariknya untuk ia peluk. Sarah menyimpan dagunya di bahu Ryan merasa nyaman.
"Ryan..."
"Hmm?"
"Aku sayang kamu."
Ryan mengangguk kecil sambil tersenyum. "Ryan juga sayang sama Sarah. Cuman Sarah, apapun buat Sarah." Keduanya kembali terkekeh.
"Ryan..."
"Apa?"
Sebelum bicara Sarah malah terkikik geli. "Kenapa Sarah?"
"Waktu aku cium kamu di sekolah perasaannya gimana? Aku waktu itu gak bisa tidur." Ujar Sarah membuat tubuh Ryan seketika kaku.
Sarah melepaskan pelukannya sambil mencium pipi Ryan. "Ayo jelasin waktu itu gimana?" Belum apa-apa Ryan kembali tersipu.
Ah rupanya akan jadi hobi Sarah menggoda Ryan hingga membuat laki-laki di hadapannya kelimpungan. Sarah menopang dagu dan menaik turunkan kedua alisnya. "Ayo cepet cerita."
"Ekhm... Emang harus diceritain ya?" Tanya Ryan pelan sambil memberengut.
"Harus lah biar aku tau perasaan kamu gimana sama aku."
"Ya tapi kan kamu udah tau perasaan aku."
"Tapi kan aku gak tau perasaan kamu waktu pertama kali dicium, apalagi itu disekolah." Apa Sarah tidak tahu perkataan entengnya membuat Ryan gugup?
"Aku deg-degan." Cicit Ryan.
"Apa gak kedengeran, kalo ngomong tuh yang jelas ih." Sarah ternyata semenyebalkan ini.
"Ya aku deg-degan." Pekik Ryan.
"Heh kamu ngebentak aku?"
"Sarah nyebelin." Perempuan itu malah tertawa melihat Ryan yang kesal tapi raut wajahnya lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelah Mata ✔️
Romance(COMPLETED) Tatap mataku maka kamu akan tetap melihat dia dalam pancarannya.