"Ih sumpah ya lo ngapain sih ngikutin gue?"
Setiap harinya seperti ini, Ryan akan menjadi laki-laki menyebalkan yang selalu membuntuti Sarah.
"Sarah aku suka kamu." Dan setiap bertemu Ryan akan selalu mengulang-ulang kalimat ini sambil tersenyum menyebalkan.
"Bisa diem gak sih?" Sarah sampe harus menutupi kedua telinganya dikala laki-laki itu terus mengatakan hal yang sama.
"Enggak, soalnya aku suka kamu."
"Dasar gila."
Ryan dengan yakin mengangguk. "Iya aku udah gila karena suka kamu."
Sarah menatapnya dengan sengit merasa kesal dengan kelakuan laki-laki dihadapannya. Gadis itu menghembuskan napasnya lelah, teman-temannya entah kenapa belum menghampirinya. Ia jadi menyesal karena datang ke kantin lebih dulu.
Ryan menyangga kepalanya dengan sebelah tangannya sambil tersenyum. Lihat, Sarah begitu kesal sampai wajahnya memerah. Jika dilihat-lihat mungkin Sarah tidak setembam kembarannya.
Kalau kembarannya terlihat menggemaskan sedangkan Sarah ini cantik menganggumkan dengan auranya. Meskipun begitu identik Ryan bisa membedakan mana Sarah dan mana Serina.
Dengan tenang Ryan masih saja setia menatapnya dan tentu saja gadis itu salah tingkah. Tidak mungkin Sarah tidak sampai salah tingkah kan ditatap laki-laki itu begitu intens, apalagi dengan senyuman kecilnya.
"Sarah..."
"A-apa sih."
"Aku suka sama kamu." Dengan suara lembutnya membuat Sarah terdiam.
Kemudian Sarah berdehem beberapa kali menghilangkan kegugupannya. "Bisa diem gak?"
Ryan semakin mendekatkan wajahnya. "Kalo kamu... Kamu suka aku gak?"
"Enggak!"
Ryan tersenyum kecil kemudian mengangguk. "Gitu ya, tapi kalo aku sama yang lain boleh?"
Sarah terdiam dengan pertanyaan Ryan, entah kenapa hatinya merasa kesal luar biasa. "Terserah lo mau suka sama siapa kek gue gak ada hubungannya sama lo."
"Tapi Sarah-..." Ucapannya menggantung ketika telunjuknya menyentuh ujung hidung Sarah.
Ia menusuk-nusuk pelan ujung hidungnya dengan lembut. "Aku cuman suka sama kamu gimana dong?" Kemudian mencubit hidung Sarah dengan gemas.
Sarah lama-lama bisa gila, ia mencekal lengan Ryan agar melepaskan cubitan di hidungnya. Tapi sedetik kemudian Sarah kembali terdiam ketika Ryan malah menautkan jari-jari mereka kemudian menggoyangkannya.
"Sarah." Panggilnya sambil tersenyum.
Perempuan itu terdiam menatap Ryan. "Kamu mau pegang pipi aku gak? Nih cobain." Ryan menarik tangan Sarah membuat telapak tangan perempuan itu menangkup pipinya.
Sarah seperti orang linglung yang tidak tahu harus apa dan hanya mampu terdiam, tanpa sadar ibu jarinya hampir begerak mengelusnya.
"Heh lo berdua ngapain ngebucin di kantin."
Sarah terlonjak kaget mendengar seruan Kai yang tiba-tiba datang. Buru-buru ia melepaskan tangannya dengan kesal. Tidak lama Krystal dan yang lainnya datang dan ikut bergabung.
"Gue cariin ya taunya ada disini ngebucin." Gerutu Kai membuat Sarah mendelik tajam.
"Apa sih lo siapa yang ngebucin." Ujar Sarah tidak terima.
"Ya kalian berdua lah siapa lagi."
"Berisik Kai." Kesal Ryan.
"Hari ini aku yang traktir makan." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelah Mata ✔️
Romance(COMPLETED) Tatap mataku maka kamu akan tetap melihat dia dalam pancarannya.