UAS telah usai, semua mahasiswa bersorak gembira. Ada yang ingin sekedar merayakan kegembiraannya itu dengan liburan, ada yang merencanakan magang, bahkan ada juga yang ingin mencari kerja sambilan.
Namun, Raihan dan teman-temannya saat ini sangat heboh membicarakan tentang liburan."Gimana kalau liburan di Sunrise Beach. Wah, pasti banyak bule-bule tuh." ucap Adam memberi saran pada teman-temannya yang duduk melingkar di kelas.
"No, gak perlu jauh-jauh kalo mau cari bule. Kan disini udah ada gue bule handsome abis kaya gini." ucap Christo dengan memasang tampang sok-sok an yang membuat semua orang muak melihatnya.
"Di villa bokap gue aja, ada pantai juga di dekatnya. Tapi ya gitu, harus bayar juga wekaweka." ucap Regan.
"Yee, pelit amat sih lo." ucap Fadli dengan menjitak kepala Regan. Dan itu membuat Regan meringis sambil menampilkan cengiran khas-nya.
"Gimana kalo liburan dirumah aja." ucap Gilang dan sontak membuat semua orang terkejut sambil menatapnya.
"Paan sih lo gue gak mau ya jadi anak kudet kaya lo. Kita ini para lelaki ternama, masa liburan di rumah. Hello, apa kata supir gue nanti." ucap Christo dengan memutar bola matanya. Raihan hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman-temannya.
"Lo gimana han?" tanya Regan sambil menatap Raihan yang dari tadi hanya diam mendengarkan celotehan teman-temannya.
Raihan tersenyum simpul. "Gue ikut Gilang aja, dia maunya gimana." ucap Raihan dengan tertawa pelan.
"Eh, gue punya ide nih. Gimana kalo kita ajak ciwi-ciwi juga, kan lebih seru tuh." saran Adam.
"Setujuuu." ucap Gilang dan lagi-lagi membuat semua teman menatapnya.
"Giliran masalah ciwi aja langsung nyaut lo, dasar pinter." ucap Fadli.
"Temen lo sekelas cuma Alexa si tomboy, sama Siti si cupu. Emang mau kalian liburan sama mereka berdua?" tanya Regan dengan berbisik pada teman-temannya.
"Idihh, ya gak lah. Kita ajak anak perawat aja gimana. Duh, mantep banget itu mah." ucap Christo dengan tampang seperti membayangkan betapa seru nya jika berlibur bersama mereka.
"Anak perawat? Setuju tuh. Kita ajak anak minggu lalu yang nganterin tugas bu Marisa disini itu gimana? Kan lo kenal tuh Fad sama dia jadi enak kalo mau ngajak." ucap Adam pada Fadli dan sontak membuat Raihan menatapnya tajam.
"Kenapa? Gue salah ngomong ya?" tanya Adam menatap semua temannya.
"Ehh gak gak, lo gak salah ngomong kok. Cakep juga tuh ide, ya gak han?" ucap Fadli sambil menyenggol bahu Raihan. Raihan hanya mengangguk malas menjawab pertanyaan Fadli.
"Oke, tinggal nentuin tempat aja nih."
***
Keadaan Shafa semakin membaik. Ia kembali melanjutkan hidupnya dengan ceria. Dengan dukungan teman-temannya, Shafa bisa kembali tersenyum. Namun, ia masih bingung dengan uang apa yang ia pakai untuk menebus rumah pamannya yang ia gadaikan. Ia berpikir untuk bekerja paruh waktu dulu sementara ini.
Fathia baru saja membuka notif WhatsApp yang Regan berikan satu menit yang lalu. Ia membuka pesan tersebut lalu berteriak senang.
"Woi, kenapa lo?" tanya Meysha yang heran menatap kelakuan Fathia.
"Kita diajakin holiday sama Regan dan teman-teman sekelasnya," teriak Fathia dengan senyum yang mengembang.
"Wah beneran? Siapa aja yang diajakin?"
"Bentar deh gue tanyain dulu." ucap Fathia kembali melihat layar ponselnya lalu mengetikan pesan sesuatu untuk Regan.
Aku
Siapa aja nih anak perawat yang diajak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu [SELESAI]✔
RomanceTak ada yang tak mungkin di dunia ini. Sepucuk kertas yang kutulis dengan torehan tinta sederhana mampu merubah kenyataan hidupku. Aku selalu dan akan selalu percaya akan takdir yang Allah gariskan untukku. Kuharap, esok nanti dirimu masih sama sepe...