Shafa dan Alfa telah memasuki toko buku lumayan ternama yang dihiasi dengan lampu-lampu kecil di halaman depannya. Di samping toko buku tersebut, terdapat Cafe minimalis yang bergaya classic. Saat ini keadaan toko buku tersebut lumayan sepi karena hujan yang sedang membanjiri kota tersebut.
Shafa segera mencari buku keperawatan tersebut lalu menuju kasir pembayaran. Sedangkan Alfa masih memilah buku yang akan ia beli.
Shafa mendudukkan dirinya di kursi dekat dengan jendela toko tersebut. Ia memandangi hujan seraya mendengarkan sholawat lewat headset yang selalu ia bawa. Ia memejamkan matanya menikmati lantunan-lantunan sholawat nabi.
Alfa telah menemukan buku yang cocok untuknya. Ia membeli sebuah buku motivasi yang tidak terlalu tebal. Setelah itu, ia mencari keberadaan Shafa dan ternyata Shafa telah memejamkan matanya dengan kepala yang ia senderkan pada meja didepannya. Apa mungkin Shafa ketiduran?
Alfa menepuk bahu Shafa dan itu sontak membuat Shafa langsung membuka matanya.
"Kamu ketiduran Fa?" tanya Alfa yang sedang memposisikan dirinya untuk duduk didepan Shafa.
"Eh iya maaf Al," ucap Shafa dengan tersenyum canggung.
"Sore-sore gak boleh tidur Fa, gak baik kata nenek-nenek jaman dulu." ucap Alfa sambil tertawa kecil. Shafa hanya meringis dan tersenyum mendengar perkataan Alfa.
"Oh iya Fa, itu pelipis kamu kenapa?" tanya Alfa.
"Oh ini. Gapapa Al, ini cuma luka dikit doang kok." ucap Shafa sambil tersenyum.
'Emangnya Alfa gak tau ya kejadian kemarin malam? Eh tapi kemarin malam aku juga gak liat dia sama sekali' batin Shafa.
"Baiklah. Kita ke Caffe sebelah yuk, aku laper banget. Lagian hujannya juga belum reda-reda." ucap Alfa.
"Hmm yaudah, ayo"
Cafe tersebut sangatlah dekat dengan toko buku karena cafe itu masih berada di wilayah toko buku sehingga Shafa dan Alfa tak perlu kehujanan untuk sampai kesana. Shafa mencari tempat duduk yang nyaman dan Alfa sedang memesan makanan. Setelah itu, Alfa langsung duduk tepat di depan Shafa.
"Gimana party-nya kemarin? Seru gak?" tanya Alfa.
"Hmm lumayan sih. Emangnya kamu gak dateng ya Al?" tanya Shafa dengan heran.
"Aku ada urusan Fa, jadi gak bisa dateng." ucap Alfa dengan tersenyum.
***
Ditempat lain, Raihan yang sedang berada di dalam mobil sambil menatap Shafa dan juga Alfa dari kejauhan hanya menatap datar.
Flashback on
"Makasih ya han, udah temenin aku ke Cafe. Mamah pasti seneng nih." ucap Nazwa. Raihan dan Nazwa saat ini berada di gerbang depan rumah Nazwa setelah dari cafe.
Raihan mengangguk. "Baiklah, aku pulang dulu. Assalamu'alaikum." ucapnya sebelum melajukan mobilnya.
"Wa'alaikumussalam."
Di dalam mobil, Raihan menatap derasnya hujan dan ia teringat sesuatu. Ia disuruh mamanya untuk menemani Shafa. Tetapi ia lupa dan malah mengantarkan Nazwa. Raihan panik karena saat ini hujannya sangat deras. Ia tak ingin terjadi suatu hal yang tidak diinginkan lagi pada Shafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu [SELESAI]✔
RomansaTak ada yang tak mungkin di dunia ini. Sepucuk kertas yang kutulis dengan torehan tinta sederhana mampu merubah kenyataan hidupku. Aku selalu dan akan selalu percaya akan takdir yang Allah gariskan untukku. Kuharap, esok nanti dirimu masih sama sepe...