Semenjak Kenza berada di Indonesia, teman-teman Kenza jadi sering datang ke rumahnya. Setiap Eky, Reno dan Gani datang, Lila yang paling antusias menyambut kedatangan mereka, bahkan tidak segan ikut duduk dan ngobrol dengan mereka. Selain karena sudah akrab, Lila sebenarnya juga modus agar dirinya bisa dekat-dekat dengan Gani. Walaupun Gani tidak banyak merespon ucapan Lila seperti Eky dan Reno.
Seperti hari ini misalnya, Kenza dan teman-temannya sedang berkumpul diatas balkon kamar Kenza. Lila buru-buru mandi, padahal ini hari minggu yang mustahil sekali bagi seorang Lila untuk mandi, biasanya mah sehari sekali. Tapi demi Gani, Lila rela. Setelah itu Lila pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman dan membawa nampan berisi minuman tersebut ke kamar Kenza.
"Lila memang terbaiklah, tau banget kalo Abang lagi haus. Kenza mah kagak pengertian."
"Bang Eky baru tau ya kalau Lila memang baik." Lila meletakkan nampan berisi minuman itu kehadapan mereka. Lila pun duduk disamping Kenza yang sedang memegang gitar.
"Dia itu bukan baik, tapi modus doang bawa minuman kemari supaya bisa liat-hmmpp" Lila menutup mulut Kenza dengan telapak tangannya.
Lila tidak pernah bilang sama Kenza bahwa dirinya tertarik dengan Gani, tapi karena Lila setiap hari gangguin Kenza dan nanya-nanya tentang Gani, mangkanya Kenza jadi tau kalau Adiknya itu tertarik dengan Gani. Tapi, Lila harus kecewa karena kata Kenza, Gani tidak tertarik untuk menjalin hubungan serius. Gani terkesan cuek dan bodo amat dengan yang namanya perempuan. Banyak yang naksir Gani, tapi entah kenapa Gani ga pernah respon.
"Liat apa Ken?" Tanya Reno penasaran dengan lanjutan kalimat Kenza yang terpotong tadi. Eky dan Gani menatap Lila dan Kenza menanti jawaban dari Kenza.
Sebelum Kenza ngomong yang engga-engga, Lila pun berpikir untuk mencari alasan yang tepat maksud dari omongan Kenza.
"Liat pemandangan dari atas balkon kamarnya Bang Kenza Bang." Kata Lila cepat. "Bagus kan Bang? Kalau dari kamar Lila ngga bagus Bang."
Mereka bertiga mengernyitkan dahi, tidak mengerti dengan ucapan Lila barusan, jelas pemandangan yang Lila maksud gada bagus-bagusnya. Cuma atap perumahan warga sekitar ngga ada gunung, awan ataupun bukit.
"Bang Gani punya Instagram gak?" Lila mengalihkan pembicaraan dan memberanikan diri bertanya pada Gani. Habisnya Lila penasaran sekali dengan pria satu itu. Susah sekali mencari tahu tentang dirinya, nanya sama Abangnya pun percuma. Kenza engga akan ngasih tau info tentang Gani kepada adiknya itu. Lila sudah berusaha mencari nama akun Gani di Instagram, Facebook dan Twitter, tapi Lila tidak menemukannya.
"Instagram Gani mah udah banyak sarang laba-labanya Li, Postan terakhir Gani aja setahun yang lalu." Kata Eky.
"Iya Li, mending follow Abang Reno aja. Ntar Abang polbek." Reno menaik turunkan alisnya.
"Abang aja Li, Instagram Reno isinya ga jelas semua. Follow ya @ekyeky." Lila pun akhirnya menuruti saja perintah Reno dan Eky untuk memfollow mereka di Instagram.
Sementara Kenza hanya memperhatikan mereka yang sedang asik follow-followan.
Kurang kerjaan, batin Gani.
"Instagram Bang Gani juga ya Bang kasih tau, biar Lila follow." Bisik Lila ke Reno dan Eky.
Reno dan Eky saling tatap, lalu mereka tersenyum, akhirnya mengerti dengan pemandangan yang dimaksud Lila. Jadi Gani toh pemandangan bagus yang dimaksud Lila tadi.
Lagi-lagi Lila harus kecewa, karena akun Instagram Gani di gembok.
Yaelah, nih orang misterius banget sih, kan gue jadi penasaran, batin Lila.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANINDRA (End)
ChickLitPunya Abang engga selamanya nyebelin gaes. Bagi Kalila Jasmin, ia malah merasa sangat beruntung mempunyai seorang Abang. Karena sang Abang memiliki teman-teman yang tampangnya diatas rata-rata. Lumayanlah bagi Kalila untuk cuci mata. Tapi, ada satu...