Eky, Reno, Kenza dan Gani sedang berkumpul di Ngopi Lur. Mereka janjian untuk ketemu disana karena ada yang mau dibahas mengenai sesuatu.
"Gaes, anak-anak kampus ada rencana ngadain camping sekalian reunian nih. Gue sama Reno niatan buat ikut. Gimana dengan kalian?" Tanya Eky.
"Ga bisa, Ky. Gue kerja." Kata Kenza.
"Ayolah Ken, gue butuh refreshing nih, dah lama juga engga ketemu sama temen-temen yang lain." Bujuk Reno kepada Kenza. Kenza tidak menjawab, ia masih terlihat mikir-mikir.
"Ah, Kenza parah." Eky pura-pura marah.
"Ya udah gue mau, itu weekend kan? Selain weekend gue engga bisa. Lo pada kan tau gue baru aja kerja di kantornya Bokap, bisa ditebas leher gue sama Bokap kalau gue sampe bolos kerja." Ucap Kenza akhirnya menyetujui.
"Asik, lo ikut kan Gan?" Tanya Eky.
"Gani mah oke-oke aja orangnya." Sahut Reno.
"Gue ikut aja." Kata Gani setelah menyeruput kopinya.
"Tuh kan, memang diantara kita cuma Gani yang paling santuy."
"Ya gimana engga santuy, cabang Ngopi Lur dia aja udah dimana-mana. Ga usah kerja, Gani udah disamperin uang dengan sendirinya, Bro."
"Gue juga kerja keras kali, mangkanya bisa sampe sejauh ini."
"Bagi tips dong Gan, biar gue punya usaha sendiri kaya lo. Capek gue jadi karyawan kantoran." Keluh Eky.
"Sama, gue juga capek jadi kacung nih." Ucap Reno ikut-ikutan.
"Intinya sih niat." Jawab Gani santai.
Rencananya, mereka akan melakukan kemah atau camping dua hari dua malam bersama teman-teman kampus mereka dulu.
Lila yang ada dibalik meja kasir berusaha mencuri dengar apa yang mereka bahas, tapi sialnya Lila tidak bisa mendengar sama sekali obrolan mereka karena terhalang oleh suara musik.
"Hayoo! Liatin siapa?!"
"Mbak Kira! Ngagetin aja sih."
"Ya habisnya kamu dari tadi bengong mulu liatin Pak Bos and the gank. Liatin yang mana sih, Li? Yang pake baju warna apa?" Goda Kira menaik turunkan alisnya.
"Engga ada, Mbak. Lila engga liatin mereka kok."
"Yang baju hitam itu ya?"
"Itu mah Abang Lila."
"Sumpah!?" Tanya Kira kaget.
Lila mengangguk cepat. Kira tidak percaya ternyata salah satu dari pria-pria tampan itu adalah Abangnya Lila.
"Kamu gada cerita sama Mbak, kalau Abang kamu temenan sama Pak Bos."
"Lila juga baru tau kok kalo mereka temenan." Kira menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Terus kalau gitu naksir sama yang mana?"
"Engga ada, Mbak!"
"Kamu ga bisa ngelak dari Mbak, Mbak yakin pasti kamu lagi merhatiin salah satu dari mereka. Atau jangan-jangan kamu naksirnya sama Pak Bos ya?"
Lila langsung terbatuk-batuk, hingga menarik beberapa perhatian pengunjung termasuk Gani and the gank. Kira buru-buru mengambil air putih.
"Nih, minum dulu." Kira meletakkan segelas air putih diatas meja.
"Thanks, Mbak."
"Wajar sih kamu sampe fokus banget liatin mereka, soalnya temen-temen Pak Bos ganteng-ganteng semua gitu." Bisik Kira.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANINDRA (End)
ChickLitPunya Abang engga selamanya nyebelin gaes. Bagi Kalila Jasmin, ia malah merasa sangat beruntung mempunyai seorang Abang. Karena sang Abang memiliki teman-teman yang tampangnya diatas rata-rata. Lumayanlah bagi Kalila untuk cuci mata. Tapi, ada satu...