Hari ini semua orang tampak antusias mendengarkan pengumuman dari Pak Bambang.
Mungkin hanya segelintir orang saja yang tampak tak senang dengan pengumuman itu.
Termasuk aku didalamnya, kemarin malam ibu sudah berbicara dengan ayah, namun ku dengar ayah tak memberikan izin.
Ayah tak mau memberikan izin karena, Yogyakarta itu jauh, banyak menghabiskan uang paling tidak 3-4jt untuk ku, belum lagi adik ku pasti juga ingin ikut.
Saat ibu memberi tahu pada ku, aku hanya tersenyum kecut agar ibu tak terlalu khawatir pada ku.
Nyatanya aku juga iri pada yang lain, yang bisa ikut karya wisata. Bahkan satu hari full membicarakan karya wisata kali ini.
Di kelas ku masih dapet penyuluhan tentang karya wisata, aku bahkan sudah bosan mendengarnya. Perjalanan kali ini full untuk liburan sekolah 2minggu full.
Di sisi lain...
"Bangun mi, ban. Kita mau berangkat bentar lagi"
"Udah bangun ko mas, bentar lagi siap lagi nunggu kak aban"
Azmi bersama rombongan tengah bersiap ke bandara, Azmi bahkan sangat antusias sekarang ini.
***
"Mas nanti kalau sudah sampai kabari umi ya"
Pemandangan seperti sekarang ini sudah biasa namun umi dan abinya azmi selalu menyempatkan untuk mengatar.
Umi selalu mencium pipi kanan dan kiri dan kening lalu Azmi akan mencium tangan umi dan Abi.
Kini ia sudah di pesawat, ia lelah mengotak-atik henphonenya tak ada pesan masuk hanya sebuah notivikasi Instagram. Dan akhirnya Azmi tertidur seperti rombongan yang lain.
Di sisi lainnya...
Siang ini tepat jam 10:25 setelah istirahat selesai murid yang diberitahu untuk mendaftar.
Kulihat kelas ku hampir kosong hanya ada 9orang teman laki-laki ku dan tentunya ada aku dan 4orang teman perempuan.
Sisanya sudah pada daftar, yang ku rasakan hanya iri dan bosan. Kalau bisa memaksa ayah aku pasti sudah daftar sekarang.
***
Tepat pada jam 08:15 bus yang akan mengantar semua murid yang ikut dalam karya wisata ke bandara.
Pembagian raport semester ganjil pun sudah selesai, kalau pada tanya aku dapat peringkat atau ngga jawabannya aku dapat tapi peringkat 10 dari 25 orang.
Setelah pembagian raport orang tua mengantarkan anak-anak mereka memasuki bus.
Dan entah mengapa ku rasa kuping ini sedang bermasalah masa aku mendengar nama ku di panggil dalam salah satu bus yang terparkir.
"Ehh intan cepat masuk dalam bus, kita udah mau jalan"
"Haa aku, aku Lo ngga daftar karya wisata put"
"Terus di sini yang namanya Intan Putri ada berapa?"
Lalu dengan kaki yang seperti berjalan sendiri ke arah bus perasaan senang bercampur bingung tengah ku rasakan kali ini.
"Kakak ni gimana masa mau jalan-jalan ngga bawa baju"
Ternyata itu ibu ku, aku senang sangking senangnya aku memeluk ibu tanpa memperdulikan lingkungan sekitar.
Ibu bilang pada ku bahwa pagi ini ayah ku berubah pikiran, jadi aku ikut karya wisata kali ini bahkan barang-barang ku sudah di rapikan ibu.
"Jangan nakal disana ikuti petunjuk guru pembimbingnya ya kak, terus baju, uang sama charger udah ibu taro di koper, terus hemat-hemat ya ibu cuman ngasih sangu 1,5jt"
Aku hanya tersenyum senang ibu bahkan sudah report-report datang, hanya senang itu yang kurasakan.
"Iya buk, tenang aja. Kakak kan ga boros" jawab ku sambil mengambil koper ku dan memberikan raport dan hadiah ku.
Hai semuanya gimana sama ceritanya? Mudah-mudahan kalian suka ya.Aku buat novel baru ni jangan lupa mampir ya
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPIAN MASA KECIL KITA
Teen FictionBercerita tentang seorang gadis berjilbab dan seorang lelaki berpeci yang memiliki impian yang sama.