Terimakasih untuk para readers ku sekalian untuk 700 pembaca dan untuk 100 votenya
Author bakal update rutin setiap dua hari sekali, terima kasih partisipasi para pembaca.
Salam manis dari author untuk semuanya.
Skip..
Jangan pergi untuk ke hati yang lain dan jangan pernah berhenti menatap ku dengan mata indah mu.
Setelah dua hari menghabiskan waktu bersama walaupun sebenarnya bukan berdua tetapi berempat.
Waktu itu terasa sangat menyenangkan, bermain kejar-kejaran di tepi pantai seperti anak kecil, bermain air dan makan jagung bakar.
Adalah saat-saat menyenangkan bagi ku dan Azmi mengingat dia yang tak dapat menangkap ku saat bermain kejar-kejaran.
Senyum ku mengembang tanpa ku sadari wajah ku kini bersemu merah dan akhirnya aku memilih untuk melihat ke luar jendela menyembunyikan ekspresi ku saat ini kepada yang lain.
Kesan untuk hari ini aku bahagia dan sedih mengingat wajah Azmi yang terlihat sedih, ya pada akhirnya aku menghiburnya.
"Intan, roti mau ngga?" Ucap ila pada ku sambil menyodorkan roti ke arah ku.
***
"Mi, knpa?" Tanya Ahkam pada Azmi yang sedari tadi nampak sedih terlihat dari matanya yang sendu.
Tidak ada jawaban dari azmi, akhirnya ahkam duduk di samping azmi ia paham akan situasi yang di alami sang adik kecilnya.
Tanpa sadar Azmi menghela nafas panjang dan menoleh kearah Ahkam yang sedari tadi menatap Azmi.
"Kak, azmi juga manusia biasa. Azmi juga pengen deket sama orang yang azmi sayangi" ucap azmi lirih ke ahkam.
Ahkam hanya mengelus puncak rambut azmi seraya "iya mi mas paham ko maksud kamu" ucap ahkam seraya menguatkan azmi.
Tak tega melihat adik kesayangannya terlalu sedih, ahkam membuka ponsel genggamnya.
Ia mulai mengetik dan ia menemukan satu konta yang bisa membuat azmi kembali bersemangat.
"Intan masih cari oleh-oleh, mau ke sana ngga?" Tanya ahkam pada azmi dan terlihat azmi mengangguk setuju.
Tiba lh ia pada toko yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta "tokonya besar gini mas, apa bisa ketemu sama intan" ucap azmi lemas.
"Cari aku?" Ucap ku pada azmi dari balik mobil tepat di belakang Azmi.
Terlihat azmi terkeju dengan suara ku tetapi di detik berikutnya senyumnya mengembang, azmi mulai berjalan ke arah ku "PD" ucapnya padaku sambil mencubit hidung ku.
Azmi mulai tertawa kecil dengan tingkah laku ku sedangkan kak Ahkam sedang bersender pada salah satu mobil yang terparkir.
Lalu aku memberikan hadiah yang ku beli di dalam toko sebuah jaket hitam yang sangat pas di pakek oleh azmi.
Aku tersenyum puas karena pilihan ku sangat cocok dengannya "emm ada yang kurang" ucap ku sambil meneliti.
Wajah azmi tampak bingung dengan ucapan ku barusan namun senyum Azmi kembali.
Seakan paham dengan perkataan ku barusan ia mengambil sesuatu dari saku celananya.
Sebuah kalung bentuk bulan dengan ukiran bunga dengan warna emas bercampur prak.
"Terimakasih" ucap ku sambil tersenyum.
***
Semua anggota syubbanul muslimin tengah membereskan barang-barang untuk kepulangan besok.
Aban sekarang tengah bingung dengan sikap azmi itu karena azmi membereskan barang-barang dengan bersenandung.
Lagu yang dinyanyikan oleh azmi sebenarnya menggunakan bahasa Korea itu sebabnya Aban bingung.
"Mi, jaket baru ya? Beli kapan? Ko ngga ngajak-ajak si?" Tanya Aban bertubi-tubi.
Azmi hanya tersenyum dan terus membereskan barang-barangnya di rasa sudah beres baru lah azmi duduk di samping Aban.
"Jaketnya di belii intan kak" jawab ku sambil menunjuk ke jaketnya.
Bersambung...
Jangan lupa tinggalkan komen & votenyaKunjungi juga IG ku @intanputri__p
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPIAN MASA KECIL KITA
JugendliteraturBercerita tentang seorang gadis berjilbab dan seorang lelaki berpeci yang memiliki impian yang sama.