Malam ini anggota syubbanul muslimin tengah berlatih untuk acara besok yang di adakan di masjid A.
Walaupun terlihat lelah mereka tetap semangat melantunkan shalawat yang dapat menenangkan hati dan pikiran untuk para pendengarnya.
Setelah cukup lama latihan anggota syubbanul muslimin di suguhkan oleh beberapa makanan dan cemilan khas Surabaya.
Semua sibuk tertawa bahkan ada yang sampai tersedak karena tak kuat menahan tawa.
Azmi yang sibuk membuka kelengkeng pun jadi bahan candaan pasalnya kelengkeng tersebut meloncat sebelum masuk ke dalam mulut Azmi.
Setelah selesai berlatih semua anggota syubbanul muslimin memilih pulang ke penginapan dengan berjalan kaki.
Menurut mas hafid hitung-hitung olahraga sehabis makan hingga pada akhirnya semua anggota heboh karena azmi dan aban yang bermain kejar-kejaran.
Tanpa mereka sadari ada seorang gadis tanpa jilbab melihat kearah mereka sambil tersenyum.
Gadis itu kini hanya bisa melihat orang yang ia temui di mall tadi siang pergi menjauh dari pandangan karena tidak berani menegur.
Gadis itu inisiatif mengirim pesan namun kalah cepat dari yang ingin ia kirimi pesan.
Pesan singkat yang dikirim Azmi mampu membuat intan tak berhenti tersenyum bahkan jika azmi di sini mungkin ia akan dapat godaan pasalnya wajahnya kini tengah merona
Skip...
Pagi ini aku insiatif untuk melakukan lari pagi dengan adik ku tentunya dan beberapa saudara.
Lari mengelilingi taman kota membuat kami lelah sambil menunggu Ica dan Ihsan membeli minuman aku dan yang duduk di bangku dekat dengan pohon mangga.
Walaupun udara di sini tidak terlalu menyegarkan tetapi cukup membuat ku tenang.
Saat minuman yang di beli Ica dan Ihsan sampai kami memilih untuk beristirahat lebih lama.
Saat di rasa sudah cukup lama kami kembali ke rumah sambil berlari kecil kami bercanda sambil sesekali menggoda satu sama lain.
Hingga pukul 12:12 aku dan widya(adik ku yang cerewet) memilih untuk sholat di masjid karena dekat dengan rumah.
Setelah selesai sholat Zuhur ternyata samar-samar kudengar ada suara yang memanggil nama ku.
"Intan" panggilnya sambil berlari kecil.
Aku menoleh kearah yang memanggil ternyata itu azmi dan di belakang ada anggota syubbanul muslimin.
Mas hafid tersenyum pada ku dan adik ku sedangkan yang lain hanya geli melihat tingkah azmi.
"Sebentar aku capek" ucap azmi sambil ngos-ngosan.
Tersenyum itu yang tengah kulakukan saat ini pasalnya azmi bertingkat seperti ia di waktu kecil.
"Ko bisa sholat Zuhur di sini?" Tanya azmi penasaran.
"Rumah nenek ku dekat sini mi" ucap ku padanya sambil berjalan santai sedangkan adik ku sedang bercanda dengan anggota syubbanul muslimin yang lain.
"Yang mana?" Tanya azmi lagi.
"Itu yang cet putih dan crem, nanti malam aku juga lihat kamu mi" ucap ku pada Azmi tak lupa dengan senyuman.
"Bener? Intan nanti duduk paling depan ya" ucap azmi antusias.
"Emm, ngga mau ah. Nanti kamu ngga fokus pula sholawatnya gara-gara liatin aku terus" ucap ku sambil menggodanya.
Terlihat wajah azmi yang memerah karena ucapan ku barusan terlihat yang lain juga sedang berakting pura-pura tidak mendengar.
"Duluan ya mi, assalamualaikum" ucap ku pada azmi yang wajahnya masih sama.
"Waalaikumsalam, nanti malam bareng ya berangkatnya?" Ucap Azmi masih dengan wajah memerah.
"Kalau bareng aku ngga bisa duduk di depan, nanti ngga bisa liat azmi dengan jelas" goda ku lagi padanya.
"Emm i-iya juga ya" jawab azmi dengan wajah yang semakin memerah.
"Udah dong ukhti nanti azminya ngga bisa tidur kalau di godain terus" ucap salah satu anggota syubbanul muslimin.
Aku hanya tersenyum dengan ucapan salah satu anggota syubbanul muslimin padahal aku tahu betul sikap azmi sehabis ini.
Sambil mengucapkan salam aku dan adikku masuk ke dalam rumah dengan suasana hati yang tengah berdebar-debar.
Bersambung...
Jangan lupa tinggalkan komen & votenyaKunjungi juga IG ku @intanputri__p

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPIAN MASA KECIL KITA
Fiksyen RemajaBercerita tentang seorang gadis berjilbab dan seorang lelaki berpeci yang memiliki impian yang sama.