Pukul 12:45 semua anggota sholawat atau biasa disebut dengan syubanul muslimin sudah tiba di tempat penginapan yang tak jauh dari tempat acara sholawat.
Saat yang lain tengah sibuk dengan mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari penataan panggung, perlengkapan cek son dan sebagainya.
Beda halnya dengan Azmi, Aban dan Ahkam ketiganya kini tengah tertidur pulas.
***
Sementara rombongan karya wisata SMA ku baru saja tiba pada pukul 18:12 ku lihat ekspresi semua orang entah mengapa aku tak bisa menahan tawa ku.
Sebagian ekspresi mereka sangat lucu seperti guru-guru ku yang tengah heboh ber-selfie atau bahkan ada yang tengah VC.
Sedangkan ekspresi ketua OSIS SMA ku tengah terkulai lemah kalau di ibaratkan seperti mayat hidup.
Mungkin jika kalian ada di posisi ku kalian juga akan tertawa sampai akhirnya perut keram.
Pada pukul 18:55 kami berkumpul untuk membagi kamar, satu kamar berisi 4orang.
Dan akhirnya aku, ila, kak putri dan kak afifah berada dalam satu kamar. Penginapan yang nyaman dan tenang.
***
"Mi bangun, shalat dulu baru tidur lagi"
"Iya mas" jawab Azmi "ini udah bangun ko" lanjutnya tetapi dengan mata tertutup.
Setelah berhasil bangun Azmi berjalan menuju kamar mandi tetapi matanya masih terpejam.
Tak berapa lama Aban terbangun dari tidurnya dan kini tengah menyederkan tubuhnya di dinding kasur.
***
Saat yang lain tengah sibuk dengan urusan masing-masing aku memilih duduk di balkon menikmati angin yang berhembus.
"Intan jangan di situ lama-lama nanti kalau kau sakit aku yang repot" cerocos ila.
"Baru juga duduk aku la" jawab ku singkat.
Sebenarnya aku dan ila tidak terlalu akrab namun karena berada dalam satu kamar kami mau tak mau harus akrab.
Dan entah sejak kapan aku melihat seorang lelaki berpeci yang tengah duduk malamun di bawah pohon kelapa.
"Eee mau kemana Tan" tanya ila "kita belum nyusun jadwal karya wisata" lanjutnya.
"Aku cuma sebentar ko la" jawab ku sambil berlari entah mengapa aku merasa aneh pada lelaki itu dan anehnya lagi aku malah hendak menghampirinya.
Pria dengan pecinya itu ku lihat tengah bersenandung yang ku dengar hanya hemm hemm hemm.
Tanpa basa basi aku langsung menepuk bahunya, ku lihat ekspresi terkejut bercampur heran di wajahnya.
"Maaf ya kalau terkejut..."
"Assalamualaikum, salam dulu biasakan"
"Waalaikumsalam, iya maaf"
Lalu pria itu dengan seenaknya pergi waktu aku hendak duduk di sampingnya.
Tapi aku rasa di sini aku lh yang salah, akukan hanya orang asing dengan seenaknya aku menepuk bahu seseorang yang belum ku kenal.
"Intan, balik woi. Kita mau makan malam" teriak ila dari balkon kamar.
Aku hanya berlari menuju penginapan tanpa menjawab ila.
POV Aban
Aku sedang malas berdebat dengan Azmi di penginapan jadi aku putuskan pergi ke pantai dan duduk di salah satu bangku dekat pohon kelapa.
Di situ aku merasa nyaman dengan hembusan angin pantai dan akhirnya aku mulai bersenandung.
Tanpa ku sadari ada seorang perempuan yang aku tidak tahu asalnya menepuk bahu tanpa permisi.
Aku hanya terkejut dan heran ku pikir itu mas hafid nyatanya itu perempuan, dia hanya tersenyum dan minta maaf.
Dan entah mengapa ia mau duduk di samping ku, aku tahu bangku itu untuk umum tetapi tetap saja aku risih jadi aku meninggalkannya.
***
Maaf ya aku lupa update, jadi telat sehari tadinya mau update pagi ehh tiba-tiba ada kesalahan jadi di ubah lagi.
Semoga kalian suka bacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPIAN MASA KECIL KITA
Novela JuvenilBercerita tentang seorang gadis berjilbab dan seorang lelaki berpeci yang memiliki impian yang sama.