"Kamu jangan pernah coba-coba bunuh, atau nyakitin orang ya... " Pinta Farra pada Almira. "Iya maa... almira janji."
Siapa sangka, ada yang menguping percakapan mereka di mobil. Ia menggunakan serangan yang sama seperti Almira. Siapa lagi. Kalau bukan DIA!
Amira yang tidak tahan melihat kedekatan adiknya dan mamanya, meninggalkan tempat pengupingannya. "Sialan! Kenapa sih bocah itu seneng banget ngambil semua orang yang gue sayang? Ini gue yang kurang kasih sayang ato dia yang caper kea setan apa yahh!? " Umpat amira kesal. Lalu tiba-tiba ia menangis. Napasnya tersengal, Tangisnya semakin kencang. Karena ia berlari tidak jauh dari mobil, Mama dan Almira dapat mendengar tangisannya. Mama dan Almira mencari suara tangis itu. "Siapa yang nangis ya??" Tanya Farra tapi lebih terdengar seperti bertanya pada diri sendiri. "Hmm... Kayanya Al kenal deh suara tangisan nya. Hmm..." Ucapnya sambil mengingat. "Hmm... Ka Amira!" Serunya tertahan sambil membelalakkan matanya. "Samperin yoh!?" Ajak Mamanya. "Ciee... Penasaran yahh... Hahaha." ujar Almira sambil tertawa. Farra hanya mendengus kesal. "Yaudah mama aja." Seru Farra kesal. "Ihh... Ikut." Pinta Almira memelas. Ini terlihat sangat lucu, Almira sangat lucu seperti bayi.
Almira dan Mamanya menuju ke lokasi datangnya suara. Benar saja. Itu Amira. "Kakak ngapain? Kok nangis di jalan?" Tanya Almira yang melihat Amira sedang menangis dan berjongkok mengikuti kakaknya. 'Plakkk...' Bukannya jawaban, justru tamparan yang didapat Almira. Farra tidak tahan melihat putrinya di tampar oleh putrinya yang lain. "Ada apa Am, kok kamu nampar adik kamu sendiri?" Tanya Farra sambil menutup mulutnya. Terlihat matanya berkaca-kaca. "Mama jahat!" Ujar Amira kepada mamanya sambil mengangkat telunjuknya kearah wajah farra. Lalu ia mendekatkan wajahnya kearah Almira yang sudah berdiri dan berkata, "Tunggu pembalasan gue brengsek!" Bisiknya pada Almira penuh penekanan. 'Plakkk' Tampar Amira setelah selesai berbicara. Ia langsung berlari melihat hidung Almira yang mengeluarkan darah. Dan reaksi mamanya yang wajahnya kini merah padam menahan amarah dan menatapnya tajam.
"Shit! Kenapa harus mimisan sihh tuh adik brengsek! Caper aja sama mama!" Umpat Amira di jalan. "Ini harus dibales ini! Harus! Harus!" Ujarnya lalu tertawa sangat kencang. Lalu tiba-tiba ia menarik pisau lipatnya dari saku celananya dan menakuti semua orang yang lewat jalan pertokoan tersebut. "Lo semua harus jadi saksi kebencian gue sama adik kembar gue! Lo semua yang lewat! Dengerin gue atau pisau ini melayang ke kepala kalian!" Ujar Amira sambil tertawa kencang. Lalu tiba-tiba merengek. Sontak semua orang yang berada di sana kabur untuk mencari tempat berlindung, bahkan putar balik arah. Semua orang yang berada di dalam toko berhamburan entah kemana. Di jalan pertokoan tersebut terlihat sangat kacau karena ulah Amira.
Farra dan Almira yang mengikutinya menggunakan mobil, langsung keluar dari mobil. Almira berjalan menuju tempat kekacauan sambil mengelap darah di hidungnya. Akhirnya ia berhasil menemukan Amira yang terlihat seperti.... Uhm.... Orang gila. "Am.... Udah dong... Kasian noh udah pada takut sama kamu!" Pinta Almira pada Amira. Tapi yang di minta bukannya menurut justru menarik tangan almira dan membalikkan tubuh almira menghadap kedepan sama sepertinya. Lalu amira menghadangkan pisaunya ke leher Almira.
"Woi, Orang-orang Gausah takut! Gue udah nangkep setannya. Jadi kalian semua cuma harus liat gue bunuh setan ini." Teriak Amira lalu dilanjutkan tawanya yang sangat menggelegar. Semua ornag langsung menatap kearah Amira. Semua orang semakin takut juga bersyukur bukan mereka yang akan mati ditangan orang gila
itu—Amira.Almira hanya pasrah dan berdoa, ia sedih mamanya tidak membelanya ketika ia berada di tantangan maut. Saat farra sampai di tengah kerumunan, farra tidak kuat melihatnya dan pingsan. Almira ingin pasrah mati ditangan Amira yang kerasukan setan. Entah setan apa. "Lo semua liat! Gue mau bunuh setan keparat ini!" Ujar Amira disertai tawa menggelegar. Lebih kencang dari sebelumnya. "Ada kata-kata terakhir? " Tanya Amira meledek dan terdengar sok manis.
Saat almira membuka mulut untuk mengucapkan kata terakhirnya justru ada yang berkata "Lo harus hadepin gue dulu Amira!" Ujar suara tersebut dan suara itu terdengar berat dan sangat marah. Lalu keluarlah orang yang mengatakan hal tersebut dan keluar dari himpitan orang-orang yang mengelilingi Amira dan Almira.
Ini menegangkan yahh guys menurut aku... Tapi gatau menurut kalian 😅
Jan lupa follow, dan vote oke... Biar aku semangat... 😉See u next part 🙃

KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO LOVE STORY✔️ [END]
Action[Follow akun author sebelum baca] Almira Anastasia dan Amira Anastasia mereka adalah anak kembar identik. Keduanya sama-sama menarik, dan yang pasti cantik. Dibalik semua kesempurnaan yang mereka punya, siapa sangka kalau salah satu diantara mereka...