16. Kado Sialan

20 3 0
                                    

 "Ketika Hari Libur berubah menjadi Hari yang paling melelahkan."

-Author:')-

  Mereka hanya berciuman. Tidak lebih. Setelah berciuman cukup lama, mereka tertidur di tempat masing-masing.

***

  Almira sudah bangun pukul 04.00. Ia harus membersihkan rumah dan memasak. Karena mamanya masih butuh istirahat. Harry tentu saja masih tertidur pulas. Ia yakin, Harry akan bangun ketika matahari sudah ada diatas.

  Ketika Almira sudah menyelesaikan urusan rumahnya, ia mengantarkan makanan untuk mamanya dan kembali ke kamarnya. "Dasar jantan kebo!" Ujar Almira mengejek sambil menepuk pelan pipi Harry. "Bangun... Udah terang..." Ujar Almira pelan masih dengan menepuk pipi Harry pelan. Yang dibangunkan hanya menggeliat. "Masi ngantuk tauu..." Ujar Harry sambil menguap dan memunggungi Almira. Almira hanya tersenyum melihat tingkah ke-kebo an pacarnya. Almira punya ide. Lalu ia menggelitiki Harry. "Bangun gak! Aku gabakal berhenti sampe kamu bangun!" Ujar Almira tanpa berhenti menggelitiki Harry. Harry yang merasa geli hanya mampu meronta-ronta sambil meminta ampun. "Ampun kanjeng Ratu..." Ujar Harry lalu bangun dari tidurnya. "Aku mau mandi dulu, kamu nyuruh makan kan?" ujar Harry berjalan keluar kamar Almira menuruni tangga untuk mengambil handuk dan pakaian gantinya.

  Sambil menunggu Harry selesai mandi, Almira menunggu di meja makan. Lalu mereka makan bersama dengan tenang. Saat ini hanya terdengar suara piring dan sendok yang beradu. "Woii keluar lu Sodara Goblok!" Ujar seseorang diluar sana dengan lantang. Almira dan Harry menoleh bersamaan lalu saling menatap. Mereka sepemikiran. Lalu Harry mengangguk. Mereka melanjutkan makannya. "Woi Almira Anastasia, Apakabs??" Ujar suara perempuan diluar sana. Lalu terdengar dobrakan pintu disusul langkah kaki yang beradu dengan lantai.

  Orang itu seperti mengetahui tempat Almira. "Ohh astaga... Udah kea suami istri aje lu setan!" Ujar Wanita itu sambil bertepuk tangan meledek. Wanita itu adalah Amira. "Woi, setan betina! Ga capek ape lu ngeganggui gue mulu ama Al!" Balas Harry sambil menunjuk wajah Amira dengan telunjuknya.
"Oke, kalo gue setan betina, lo setan jantannya. Dimana-mana jodoh itu sesuai jenis. Kalo Al bagi lo malaikat dan lo setannya. Jadi lo jodohnya ama gua anjirr!" Ujar Amira sambil tertawa lepas. Sungguh sangat mengejek. "Amit-amit gue jodoh ame lu bangke babi!" Ujar Harry semakin panas dengan kata-kata Amira yang mengejek. "UDAHHH... Kaka mau apa?" Ujar Almira menengahkan sekaligus bertanya pada Amira. "Lo ga kaget? Gue baru balik loh dari rumah orang gila. Gara-gara lu gue masuk rumah sinting itu. GUE GAK GILA! DENGAR BAIK-BAIK GUE GAK GILA!" Ujar Amira dengan menekankan kata pernyataan bahwa ia tidak gila. "Ini semua gegara lo bangsat! Jadi gue harus bales dendam. Bahkan kirim lo ke rumah sinting itu. Ato lo maunya gue kirim ke penjara hah!? Hahaha!" Ujar Amira sambil tertawa sangat kencang melebihi tawanya sebelumya. "Kaka ga capek? Kan kemaren kakak barusan ngegangguin aku." Balas Almira polos dan masih tenang duduk di kursinya. "Hahaha... Lo ngigo? Gue barusan balik ke rumah papa sore loh. Haha... Bener kan lo yang sinting." Ujar Amira memaki dan tertawa. Tapi dari ucapannya sama sekali tidak terlihat kebohongan. Almira dan Harry saling menatap lalu bangkit dari kursinya masing-masing. "Lo amnesia?" Tanya Harry menebak. Tapi bisa dipastikan Amira akan mengejeknya. Jelas sekali tidak ada kebohongan di matanya. "Haha... Gue ga amnesia Harry Bagaskara... Lo sama Almira yang sinting..." Ujar Amira semakin tertawa. Kini perutnya sakit karena kebanyakan tertawa. "Kaka kemaren ngirim ini lohh... Kaka mecahin jendela kamar Al tau, kaka ga inget?" Tanya Almira hati-hati sambil memberikan kain teror kemarin. Kain itu berada di lemari dekat meja makan. Jadi ia bisa langsung mengambilnya. "Haha... Woii Almira Anastasia... Lo kembaran gue apa bukan sih!? Tulisan gue lebih Bagus dari ini... Tau gak lo berdua. Ini kea tulisan ayam bukan tulisan manusia... Hahahha" Ujar Amira yang melihat kain yang sudah di tulis menggunakan Cat itu lalu semakin tertawa kencang.

PSYCHO LOVE STORY✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang