24. Which is actually

15 3 0
                                    

"Kejadian itu benar-benar
Terulang lagi.
Setelah 12 tahun berusaha
Mengubur perasaan bersalah."

----

"Ayah..."
Terlihat ada seorang anak laki-laki dan perempuan yang berlari-lari kecil menuju gerbang rumahnya untuk menghampiri sesosok pria matang yang di panggil ayah. Pria itu tersenyum lebar dan berjongkok untuk memeluk kedua anaknya. Dan terlihat seorang wanita cantik di pintu rumah mereka. Ia tersenyum melihat momen tersebut.

"Ayah aku kangen... Ayah gak bisa yah kalo tinggal di rumah aja? Cari kerja yang deket, jangan jauh-jauh." Cicit anak perempuan tersebut takut-takut ayahnya marah. Justru ayahnya melebarkan senyum mendengar pertanyaan Putri kecilnya itu. "Maafin ayah yah kak... Ayah belom bisa deket sama kalian... Ayah janji suatu saat kita bakal sama-sama:)" Jawab sang Ayah mencium pucuk kepala anaknya.

Ayah Caroline kecil memang bekerja di luar daerah. Ayahnya hanya bisa pulang ke rumah setahun dua kali. Itu pun hanya 1 minggu paling lama. Walaupun begitu, keluarga mereka tetap harmonis.

Hingga suatu waktu, keadaan mulai berubah. Ayahnya hanya pulang satu tahun sekali. Itu pun hanya 3 hari. Ayah mereka juga jarang memberikan mereka uang. Suatu saat terjadi keributan di rumahnya. Selama 3 hari selalu ada pertengkaran.

Ternyata Ayah mereka selingkuh dengan wanita lain dan sudah menikah dengan wanita tersebut. Keributan terjadi karena istri baru ayahnya tersebut ikut ke rumah mereka. Bukankah itu sangat menyakitkan bagi kedua anak itu? Di janjikan bersama-sama tetapi bersama dengan orang lain. Dev yang masih sangat kecil hanya menangis mendengar keributan tersebut. Tiga hari dua malam anak-anak tak berdosa itu harus mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.

Di pagi ke tiga, Caroline yang sedang memasak pun merasa terganggu. Istri baru ayahnya saat ini berada di rumahnya. Ayahnya memang sudah sangat gila! Berani sekali ia membawa istri barunya itu ke rumahnya. "Sudah seperti setan tidak tahu malu." Terdengar suara ibunya sembari mendecih ke arah wanita sial itu. Sedangkan Dev yang masih 6 tahun berada di gendongan ibunya dan menangis dengan sangat kencang.

Jika kalian di sana, rasa-rasanya tempat itu bukan lagi rumah, tetapi lebih seperti neraka.

Prangg....

Terdengar suara vas yang pecah. Lalu terdengar seorang lelaki bersuara berat membentak ibunya. "Sialan kamu! Kalo gak mau nerima dia, kamu bakal saya ceraikan!" Ujar Ayahnya dengan mata menyalang seperti singa yang kelaparan. "Atau saya bakal bunuh kam—" Lanjut Ayahnya terpotong.

Tiba-tiba saja Lelaki bersuara berat itu berhenti berbicara. Ia merintih kesakitan sembari memegangi perut kirinya. Tiba-tiba saja Ayahnya itu berlutut di hadapan ibunya. Tidak, bukan karena meminta maaf. Darah pun merembes hingga menetes ke lantai rumahnya. Ayahnya kesulitan bernapas. Karena perutnya sakit. "Ka-mu... ANAK SIALAN!" Ujar Ayahnya tercekat mencoba berteriak. Perkataan itu di tujukan kepada Caroline. Hingga ayahnya terkapar di lantai dengan perut yang mengeluarkan banyak darah. Darah itu pun mengalir deras. Ayahnya kini tidak sadarkan diri.

Suasana yang tadi mendadak hening, kini berubah menjadi lebih mencekam. Ibunya berteriak sambil menangis, Istri baru ayahnya pun pergi meninggalkan rumah mereka. Tangis Dev semakin kencang dan Tersangka—Caroline masih tidak bisa berkata-kata.

Ayahnya meninggal.

Dan sejak saat itu, Dev menjadi anak yang sering murung dan juga trauma. Ia trauma dengan orang-orang baru. Selama dia duduk di Sekolah Dasar, ia menjadi anak yang sering di-bully. Caroline pun di jauhi teman-temannya karena ia sempat masuk ke rumah sakit jiwa.

PSYCHO LOVE STORY✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang