"Walaupun kamu pembunuh, kamu tetap anakku. Dan aku tetap menyayangimu."
-Farra Alexander-
Saat almira membuka mulut untuk mengucapkan kata terakhirnya justru ada yang berkata "Lo harus hadepin gue dulu Amira!" Ujar suara tersebut dan suara itu terdengar berat dan sangat marah. Lalu keluarlah orang yang mengatakan hal tersebut dan keluar dari himpitan orang-orang yang mengelilingi Amira dan Almira.
"Kalo lo mau ngapa-ngapain almira, hadepin gue dulu!" Ujar orang tersebut sambil menunjuk wajah Amira. "Harry, ga usah sok jadi pahlawan deh, mau gimana geh gue bakal bunuh almira" Tantang Amira pada Harry. "Oke, Liat bakal gimana permainan ini! GUE YANG BAKAL MENANG!" Ujar Harry penuh penekanan dan amarah.
Tiba-tiba muncul orang-orang yang menerobos kerumunan di belakang Amira. Orang-orang itu langsung mengelilingi Amira dan menudingkan senjata mereka. Dari belakang terdengar suara tembakan peringatan. 'Derr... Der...' Semua orang yang mendengar suara tembakan peringatan itu langsung menuju ke toko-toko mereka dan pengunjung langsung di amankan untuk pulang ke rumah masing-masing. Polisi, tentara dan tim medis dari rumah sakit jiwa langsung mengamankan Amira.
Posisi Amira saat ini sudah terkepung. Pisau lipat yang ia gunakan untung menodong almira di ambil salah seorang polisi. Dengan paksa. Amira sama sekali tidak takut. Ia justru mencengkeram leher Almira dengan sangat kencang. Sampai wajah Almira pucat pasi. Polisi yang ada ditempat tidak tinggal diam melihat wajah Almira yang sudah seperti mayat. 'Derrr...' Salah satu polisi yang ada di tempat langsung menembakkan timah panas ke betis Amira. Amira langsung menjerit dan melepaskan cengkramannya kepada Almira. Almira yang tiba-tiba dilepas begitu saja langsung ambruk dengan wajah yang sangat mengenaskan seperti mayat. Begitu juga Amira. Amira langsung menggerang kesakitan.
Tim medis yang berada ditempat langsung menggotong amira dan almira ke rumah sakit. Dengan ambulan yang berbeda. Harry yang melihat kekasihnya tumbang, ia langsung khawatir dan menuju ambulan yang membawa Almira.
Di perjalanan, Para medis langsung memberikan pertolongan pertama pada Almira dengan cara memasang alat pembantu pernapasan. Lima menit setelah kejadian tersebut, Almira sadar. Dan langsung muntah-muntah. Lalu pingsan kembali. Harry yang melihat kekasihnya seperti ini, langsung panik dan menangis. Ini pertamakalinya Harry menangisi seseorang. Selama ini ia hanya menangis ketika permintaannya tidak dikabulkan. Dan kejadian tersebut terakhir kali terjadi di umurnya yang ke 10 tahun. Para medis langsung memasangkan Alat pembantu pernapasan.
Di Ambulan lain, Amira yang menggerang kesakitan karena timah panas tersebut, juga langsung di beri pertolongan pertama. Para medis langsung menggulung celana Amira selutut, lalu memberikan pertolongan yang harus dilakukan.
Sesampainya di rumah sakit, Almira langsung di masukkan ke ICU dan di periksa secara intensif oleh dokter. Amira langsung di larikan ke UGD untuk di periksa luka tembakan tersebut.
Beberapa hari tersebut, kondisi Almira dan Amira sudah stabil. Dan mereka sekarang berada di ruang rawat. Mereka berdua berada di ruang rawat VIP dan bersebelahan. Amira yang mengetahui keadaan adiknya yang sudah sembuh, ia tidak tinggal diam. Ia langsung menuju ke ruang rawat Almira dengan membawa infusannya tentunya. Dan mengecek keadaan Almira. Untungnya Almira sedang tertidur dan tidak ada yang menjaganya. Sontak amira langsung mencabut selang infus di tangan Almira. Almira yang merasa kesakitan langsung terbangun dan menangis. "Haha, bangun juga yah lo setan sialan. Rasain, biar lo mati! Karena kemaren gua belom berhasi bunuh lo. DAN SEKARANG, SIAP-SIAP TEMUIN MALAIKAT MAUT. HAHAHA" Maki Amira pada Almira. Almira kehilangan kata-kata. Saat ia merasa sangat pusing, dan sepertinya Malaikat maut sudah berada didekatnya, Datanglah malaikat penolong berwujud manusia. Yaitu Harry. Harry yang baru datang dari kantin rumah sakit dengan membawa segelas jus, langsung melepas gelas jus tersebut. Tumpah. Ia sudah tidak memikirkan jus tersebut. Ia langsung berlari ke lobby dan memanggil dokter. Saat dokter dan Harry datang ke kamar Almira, Keadaan Almira sudah sangat buruk. Amira bukan hanya mencabut infus Almira, Ia juga membekap muka Almira dengan bantal.
"Liat cewe lo Har, Dia bakal mati di tangan gue. Dan lo, bentar lagi jadi milik gue!" Ujar Amira sambil tertawa sangat menggelegar. Terlihat Almira yang sudah tidak lagi bergerak meronta-ronta seperti tadi.
Almira, mati?Hai guys... Aduhh jadi semangat deh nulisnya, walaupun baru dapet vote 2 tapi udah seneng banget... Makasih ya... Yang udah mau nge-vote karya aku... 😍😘
Tapi ini belom selesai yah.. Jangan nyimpulin sesuatu dulu. Karena ini baru part ke 8 dan masihh panjanggg lagi. Stay tune yahh 👌🏻
Btw, Almira mati apa engga yohh!? Hayooo.... Tebak-tebakan nehh... Yang penasaran, tunggu next part yahh 😘
See u next part 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO LOVE STORY✔️ [END]
Action[Follow akun author sebelum baca] Almira Anastasia dan Amira Anastasia mereka adalah anak kembar identik. Keduanya sama-sama menarik, dan yang pasti cantik. Dibalik semua kesempurnaan yang mereka punya, siapa sangka kalau salah satu diantara mereka...