Lala berdiri cemas di depan pintu ruang ICU. Menunggu Luna dan Kevin yang sedang ditangani dokter. Ya, tadi Kevin dengan segera berlari dan melindungi Luna. Dan untungnya, mereka berdua tidak tertabrak, hanya terserempet sedikit oleh mobil itu.
Dan akhirnya mereka berdua dilarikan ke rumah sakit. Sementara pengendara mobil itu, sedang dicari oleh polisi dan pihak sekolah.
Lala juga tadi sudah menelpon Papa Luna dan keluarga Kevin. Dan sebentar lagi mereka akan kesini.
"Lala!"
Lala menoleh ke belakang. Ternyata mereka sudah datang dengan raut cemas mereka.
"Lala, bagaimana ini semua bisa terjadi?"Tanya Arkhan, Papa Luna.
"Iya Nak, coba ceritakan."Tambah Mama dan Papa Kevin.
Dan akhirnya, Lala menceritakan semuanya kepada mereka. Mereka terkejut. Terutama Arkhan, yang tak menyangka Putrinya hampir menjadi korban tabrakan seperti ini.
"Saya merasa, ini bukan kecelakaan."Ucap Arkhan setelah mendengar penjelasan Lala.
"Maksudnya gimana, Om?"
"Iya. itu pasti sudah direncanakan seseorang. Dia sengaja ingin menabrak Luna."
"Saya juga berpikiran sama seperti pak Arkhan."Balas Papa Kevin.
"Lala, di sekolah ada yang membenci Luna tidak?"Tanya Mama Kevin.
"Ada sih tan."
"Siapa? Coba jelasin."
"Friska namanya. Dia tuh gak suka banget sama Luna. Karna Luna tuh penghalang hubungannya dan Kevin. Iya, Friska suka sama Kevin. Tapi Kevin gak suka sama Friska. Dia suka sama Luna. Makanya Friska benci sama Luna."
Mereka diam. Mendengarkan penjelasan Lala dengan wajah serius.
"Emang bener om, Friska pelakunya?"Tanya Lala pada Arkhan.
"Om juga belum bisa memastikan. Tapi, om curiga sama dia."
"Polisi sama pihak sekolah juga sedang mencari pelakunya kan? Jadi bapak tidak usah cemas."Arkhan mengangguk setuju atas ucapan Papa Kevin.
"Saya mohon maaf ya Pak. Karena masalah Kevin dan Friska, Luna jadi korban seperti ini."Ucap Mama Kevin tak enak hati.
"Gapapa bu, lagi pula bukan salah Kevin."Balas Arkhan dengan lembut.
Pintu Icu terbuka. Dokter pun menghampiri mereka.
"Bagaimana keadaan mereka, dok?"
"Alhamdulillah tidak ada luka serius. Mereka hanya mengalami luka kecil di kepala dan kaki dan tangannya."
Mereka bernafas lega atas penjelasan dokter barusan.
"Baiklah. Kalau begitu, saya pergi dulu. Kalau mereka mau dibawa pulang, silahkan. Kondisi mereka sudah membaik."Ujar dokter lagi.
"Baik, dok. Terima kasih."Balas Arkhan. Lalu dia masuk ke dalam ruangan. Diikuti yang lain.
"Luna sayang, ayah khawatir banget sama kamu nak. Masih ada yang sakit gak?"Tanya Arkhan sambil memeluk Luna dan meneliti setiap inci tubuh putrinya.
"Engga yah. Luna udah baikan kok. Cuma luka kecil doang."Jawab Luna, dia tersenyum agar Papanya tidak khawatir.
"Syukurlah.."Arkhan memeluk Luna. Lalu dia menatap Kevin yang duduk di sofa bersama kedua orang tuanya.
"Nak Kevin,"
Kevin menoleh,"Iya om?"
"Terima kasih ya kamu sudah melindungi Luna. Kalau tidak ada kamu. Saya tidak tau apa yang akan terjadi pada Luna."Ujar Arkhan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan: Not Perfect Boyfriend [✓]
Novela Juvenil[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kisah cinta seorang Aidan Dareeno yang ingin menjaga seorang gadis cantik bernama Aluna Claretha. Pertama kali mereka bertemu saat 7 tahun yang lalu di rumah sakit. Mereka dipertemukan kembali di sekolah dan kelas...