AILUN Part 33). Giving time

2.8K 146 3
                                    

Happy reading💙

• • •

Aidan berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya, sesampainya disana kedua matanya mencari Milka dan Lala dan untungnya mereka sudah ada disana. Kedua cewek itu tengah mengobrol, entah sedang membicarakan apa. Namun, yang Aidan heran adalah dimana kekasihnya? Apa Luna tidak masuk sekolah?

Daripada Aidan semakin penasaran, Aidan pun menghampiri kedua cewek bar-bar itu.

"Mil, Luna dimana?"

Milka menatapnya sinis,"Ada apa lo nyariin Luna?"

"Luna pacar gue. Jelas gue harus tau keberadaan dia dimana."

Milka berdecak malas,"Kan lo pacarnya nih, harusnya lo tau dong keadaan Luna, trus sekarang dia lagi dimana."

Aidan menggeleng samar, dia tersenyum sendu."Gue.. cuma mau ngasih Luna waktu. Gue tau Luna pasti marah sama gue. Nanti, kalau keadaan hati Luna udah tenang. Baru gue jelasin semuanya sama dia."Ujarnya.

Lala menyenggol bahu Milka sambil melirik Aidan. Milka menghembuskan nafasnya,"Luna gak masuk sekolah. Luna sakit."

Aidan terkejut."Luna sakit apa?!"

Lala mengedikkan kedua bahunya acuh,"Gue gak tau. Kayaknya sih, dia masih trauma sama kejadian kemarin."

Aidan menghela nafasnya gusar. Jujur, dia sangat khawatir dengan keadaan Luna. Aidan membalikkan tubuhnya, ingin melangkah pergi namun tangannya dicekal Milka.

"Heh lo mau kemana? Jangan bilang lo mau ke rumah Luna?!"Tebaknya dengan nada gak santai.

Aidan mengangguk,"Gue gak tenang Mil."

"Jangan kesana dulu. Lo sendiri kan yang bilang kalau lo bakal ngasih Luna waktu untuk sendiri."Sahut Milka.

"Tau lo Dan. Yang ada kalau lo ke rumah Luna, lo bakal dihajar sama om Arkhan karna lo udah nyakitin hati Luna."Timpal Lala.

Aidan menghela nafas pasrah. Ia pun duduk di bangkunya dengan gerakan lesu. Rasanya, ia tak ada gairah hidup sekarang.

Kemudian, pak Ando memasuki kelasnya. Lelaki itu membuka laptopnya lalu menatap anak muridnya dengan pandangan datar.

"Siapkan alat tulis diatas meja. Hari ini kita ulangan."Ucapan pak Ando membuat seluruh murid kelas tersebut membola kaget.

Anjir mendadak banget, Pak!

Gila gila gila! Tau gitu bolos aja gue tadi.

Ingin rasanya ku berkata kasar

Untung ganteng lu pak, kagak jadi ngumpat gue!

Cobaan apalagi ini ya tuhan..

Ya begitulah isi hati dari sebagian murid kelas tersebut. Mereka hanya bisa pasrah dan menuruti perintah gurunya. Semoga saja, tuhan memberi keajaiban pada mereka sehingga mereka dapat menghadapi ulangan dadakan ini dan memperoleh nilai yang bagus.

• • •

"Dan, lo kenapa sih? Murung mulu."Tanya Miko heran.

Aidan menggeleng.

"Paling galau karena Luna. Gimana? Lo nyesel kan sekarang?"Timpal Davin sinis.

Aidan tersenyum samar,"Tentu. Gue nyesel Dav."

Miko menyenggol bahu Davin,"Lo gak boleh ngomong gitu bro. Kasian Aidan. Wajahnya udah galau banget."

"Hmm."Balas Davin bergumam.

Aidan: Not Perfect Boyfriend [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang