Happy reading💙
•• ••
"Boleh gue ikut gabung?"
Luna dan Aidan dkk saling memandang, seakan tengah mendiskusikan apakah Shania bisa ikut gabung makan bersama mereka atau tidak.
Karena tidak ada yang menjawab, Luna pun menatap Shania,"Boleh kok Shan. Duduk aja."
"Lun, beneran kamu gapapa dia ikut gabung sama kita?"Tanya Aidan sembari berbisik pada Luna.
"Iya."
"Kalau gue jadi lo sih, gak bakal gue izinin tuh cewek gabung sama kita."Sahut Milka pelan.
Shania menatap mereka yang tampak diam. Ia merasa suasana disini sangat canggung. Apa mereka tidak nyaman Shania ada disini?
"Ehem."Shania berdehem sebentar,"Kok jadi canggung gini ya?"
"Ah enggak. Perasaan lo aja kali."Sanggah Bella.
"Lo udah pesen makan belum, Shan?"Tanya Lala.
"Udah kok. Nanti juga dianter sama mang Ujang."
Lala mendekatkan dirinya pada Bella,"Padahal kalo dia belum pesen makan, gue bakal ngerjain dia."Bisiknya.
Bella terkekeh,"Anjir. Jahil juga otak lo La."Lala ikut tertawa.
Mang Ujang datang mengantar pesanan bakso dan es teh milik Shania. Setelahnya, Shania memakan bakso tersebut dengan tenang.
"Btw Shan, temen lo mana? Kok dia gak bareng lo sih?"Tanya Aidan.
"Oh, biasa. Temen gue lagi ada urusan osis dulu."
Lalu tatapan Shania menuju Luna yang sedang menikmati es Boba."Oh iya Lun, lo ikut cheers kan?"
Luna mengangguk,"Emang kenapa, Shan?"
Shania menggeleng kemudian sambil tersenyum,"Ah enggak kok. Berarti hari ini lo eskul dong?"
"Iya. Kenapa? Shania mau nonton Luna sama yang lain latihan cheers? Atau Shania mau minta diajar main cheers?"Tanya Luna membuat Milka, Lala dan Bella menahan tawanya.
Sialan.
"Ah enggak kok. Gue cuma mau mastiin aja."
Aidan merasa ada yang aneh dengan Shania. Kenapa ia merasa Shania seperti sedang merencanakan sesuatu?
"Lo kenapa sih Shan? Kok tumben nanya-nanya ke Luna tentang Cheers?"Heran Aidan.
Shania tersenyum,"Gak papa kok. Soalnya ada tetangga gue kebetulan adik kelas kita disini. Dia kayaknya mau ikutan cheers gitu. Makanya gue nanya ke Luna."Ujarnya.
"Ohh.."
Luna tersenyum,"Boleh aja kok Shan. Nanti abis pulang sekolah, suruh aja dia ke lapangan sama anggota cheers yang lain."
Shania mengangguk,"Oke."
"Gue seneng lo bisa berubah Shan.."Gumam Aidan yang masih dapat terdengar oleh Shania yang duduk di depannya.
Shania hanya tersenyum. Raut wajahnya sangat sulit diartikan. Entah apa yang sedang dia rencanakan sekarang.
• • •
"Anggota Cheers yang baru ataupun yang senior yuk kita kumpul dulu!"Teriak Renata, selaku ketua Cheers memberi perintah pada anggotanya.
Mereka sudah berkumpul dengan tertib dan teratur. Para senior berdiri di hadapan para anggota baru yang sudah dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Satu kelompoknya terdiri dari lima orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan: Not Perfect Boyfriend [✓]
Novela Juvenil[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kisah cinta seorang Aidan Dareeno yang ingin menjaga seorang gadis cantik bernama Aluna Claretha. Pertama kali mereka bertemu saat 7 tahun yang lalu di rumah sakit. Mereka dipertemukan kembali di sekolah dan kelas...