AILUN Part 38). Sebuah alasan

1.5K 122 22
                                    

Happy reading💙

• • •


Ethan menajamkan pandangannya saat melihat seorang cewek yang sangat ia kenal tengah mengobrol hangat dengan Aidan. Setelah Aidan pergi, cewek itu tak sengaja melihat kearahnya, dia tersenyum manis lalu berjalan menghampiri Ethan.

"Hai Than."Sapanya.

Ethan hanya meliriknya malas.

"Sapa gue balik kek Than. Lo dingin banget sih sama cewek. Masa cuma sama Luna doang lo bersikap manis sih?"Kesal Shania.

"Lo ngapain tadi sama Aidan?"Tanya Ethan mengalihkan pembicaraan.

Shania tersenyum,"Kenapa? Lo cemburu hmm?"Shania ingin membelai wajah Ethan namun segera Ethan tepis. Shania masih tersenyum padanya.

"Gue cuma ngobrol aja sama Aidan. Rasanya nyaman banget saat gue ngobrol sama dia."Ujar Shania membuat Ethan menoleh tajam padanya.

"Lo gak boleh suka sama Aidan. Aidan udah pacar dan pacarnya itu temen gue."

Shania terkekeh,"Santai aja kali. Panik banget sih."Ia menjeda ucapannya,"Jangan bilang lo suka Aluna?"

Ethan mengalihkan pandangannya."Lo gak perlu tau. Dan inget ucapan gue tadi. Lo gak boleh deketin pacar orang kalau gak mau disebut pelakor."

Setelah itu Ethan pergi. Shania tersenyum sinis.

"Cih munafik."

"Aluna, gue bakal buat lo hancur."

• • •

Aidan tersenyum saat Aluna tiba di halaman rumahnya. Kekasihnya itu diantar oleh Arkhan. Aidan menghampiri mereka dan membantu Luna untuk menurunkan barangnya dari bagasi mobil.

"Aidan, jaga putri saya."Ujar Arkhan yang dibalas senyum oleh Aidan.

"Pasti om. Saya akan menjaga Luna sebaik mungkin. Luna aman sama saya."Ucap Aidan dengan tegas.

Arkhan tersenyum tipis lalu mengelus rambut Luna dengan lembut,"Jaga diri kamu ya sayang. Papa pergi dulu."

Luna tersenyum sambil mengangguk. Setelahnya ia memeluk Arkhan sebentar lalu menjauhkan tubuhnya kembali.

"Luna gak akan kemana-mana kok Pah. Luna cuma mau liburan sama Aidan, dan temen-temen kita di Villa Aidan. Cuma 3 hari kok Pa."Ujar Luna.

Ya memang Aidan dan teman-temannya sudah merencanakan ini sebelum ujian tiba. Setelah ujian selesai, mereka akan liburan di puncak sebagai refreshing lah. Kebetulan, disana ada villa milik keluarga Aidan, bisa dipakai untuk tempat tinggal mereka selama 3 hari.

Arkhan terkekeh,"Iya. Yaudah papa pergi dulu ya."

Mereka berdua mengangguk sambil melambaikan tangannya saat mobil Arkhan melaju pergi.

Tepat sekali, setelah mobil Arkhan pergi keluar. Mobil yang Aidan yakini milik Davin memasuki pekarangan rumahnya. Lalu Miko, Davin, Lala, Bella dan Milka keluar bersamaan dari mobil tersebut.

"Hai Luna!"Pekik Bella senang lalu memeluk Luna begitu juga dengan Lala dan Milka.

Sedangkan Miko dan Davin hanya bertos-ria ala cowok.

"Kalian udah lama nunggu kita?"Tanya Miko.

Aidan menggeleng,"Engga kok. Aluna juga baru datang."Sambil merangkul Luna mesra.

"Yaudah, kita langsung berangkat aja."Putus Bella yang disetujui Miko dan Lala.

"Nanti dulu."

"Kenapa? Emang kamu nunggu siapa lagi?"Tanya Luna bingung.

Aidan: Not Perfect Boyfriend [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang