"Woi, Dan. Berduaan aja lu berdua. Gak di kelas gak di kantin gak di perpus, berduaan mulu."Cibir Miko yang datang datang bersama Davin. Mereka duduk di depan bangku Aidan.
Aidan tersenyum menyeringai,"Iri bilang aja ya. Makanya cari pacar sana."
"Ah males. Percuma, udah gue deketin juga dia gak peduli sama sekali."
"Siapa yang lo maksud? Milka?"Tanya Davin.
Miko menggeleng,"Engga. Apaan sih. Kok jadi cewek bar-bar itu mulu yang disebut."
"Kalian denger ya, gue tuh gak suka sama Milka."
"Hati-hati lo Miko. Sekarang bilang gitu, tapi nanti kamu malah jatuh cinta sama Milka."Balas Luna lalu terkekeh pelan.
"Nah iya tuh bener kata Luna. Hati-hati lo Miko. Ntar lo kena karma ngomong gitu."Celetuk Aidan.
Miko mendelik kesal,"Apaan sih. Gue bilang ya sekali lagi. Gue gak suka sama lo!"
"Gue juga gak berharap disukain sama lo. Geer banget sih!"Ucap Milka dari belakang mereka lalu duduk di samping Luna.
Milka menatap sinis Miko yang kebetulan sedang menatapnya juga,"Apa lo liat-liat?!"Miko langsung kicep seketika.
Luna tertawa kecil melihat mereka berdua.
"Eh Lun, nanti pulang sekolah jangan lupa eskul Cheers."
"Iya Milka. Luna gak lupa kok."
"Kamu eskul sekarang Lun? Yaudah nanti pulangnya bareng aku. Aku juga nanti mau latihan basket dulu."Ujar Aidan.
"Iya."
"Udah selesai belum Lun tugasnya?"Tanya Milka sambil melihat Luna yang tengah menulis catatan.
"Udah nih. Tinggal bagian kamu aja."Milka mengangguk. Lalu mengambil alih buku tersebut.
Aidan menatap Luna,"Udah selesai kan Luna?"
"Udah. Emang kenapa?"
"Aku beliin kamu makanan sama minuman di kantin."
Luna menggeleng keras,"Eh gausah. Dilarang makan sama minum di perpus Aidan."
"Yaudah kamu ikut aku aja ke kantin. Kita makan dulu. Aku takut kamu sakit karna telat makan."
"Tapi Aidan-"
"Syutt udah. Jangan bantah. Ikut aku ya."Luna pasrah. Aidan pun menarik tangan Luna pergi.
"Nanti gue sama Davin nyusul Dan!"Teriak Miko.
"Siapp!"
• • • •
Bella mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Dia tersenyum saat dia menemukan orang yang dia cari. Bella melangkahkan kakinya menuju kedua orang tersebut.
"Nih, Lun. Kamu makan yang banyak biar gak kurus amat badan kamu."Ujar Aidan sambil menyuapi Luna.
"Ih emangnya aku kurus apa?"Kesal Luna. Aidan hanya terkekeh.
"Hai."Sapa Bella dengan senyuman. Luna dan Aidan menoleh serentak kearahnya.
"Loh Bella. Gue kira siapa. Duduk sini Bel."
Bella menurut saja.
"Kamu udah makan belum Bel? Mau Luna pesenin buat kamu?"
"Eh gausah. Gue udah makan kok tadi."
Luna mengangguk. Lalu dia melanjutkan makan kembali.
"Aidan, gue pulang bareng lo bisa ga? Gue gak dijemput supir soalnya. Dia mau nganter papa sama mama ke bandara."Ucap Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan: Not Perfect Boyfriend [✓]
Ficção Adolescente[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kisah cinta seorang Aidan Dareeno yang ingin menjaga seorang gadis cantik bernama Aluna Claretha. Pertama kali mereka bertemu saat 7 tahun yang lalu di rumah sakit. Mereka dipertemukan kembali di sekolah dan kelas...