5. SANDIWARA

2.3K 169 3
                                    

Happy reading❤

[5. SANDIWARA]

Saat ini Nadia sedang berada di ruang keluarga. Sungguh Nadia tidak menyangka jika kakaknya akan pulang hari ini. Selama ini hanya Raffa lah yang selalu menyayangi Nadia, melindungi Nadia, hanya Raffa lah yang selalu menjadi teman nya di rumah ini.

Lima tahun yang lalu Raffa memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Australia, itu bukan keinginan Raffa melainkan keinginan ayahnya, dan Raffa hanya bisa pasrah untuk menerimanya. Sungguh berat bagi Raffa untuk meninggalkan Nadia, tapi mau bagaimana lagi, ini harus Raffa lakukan.

Nadia memeluk tubuh Raffa erat, seakan mencari kekuatan disana. Nadia sangat merindukan Raffa, setidaknya dengan kehadiran Raffa, Nadia tidak diacuh kan lagi.

"Kenapa ga bilang sih, kalau mau pulang?!" omelnya dalam pelukan Raffa.

Raffa terkekeh mendengar omelan dari adiknya ini. "Kan biar supprise gitu."

"Gue kangen banget sama lo. Jangan tinggalin gue sendiri lagi." Lirihnya. Raffa mengerutkan dahinya bingung, tidak biasanya Nadia seperti ini.

"Kenapa? Ada masalah?" Raffa menyadari perubahan sikap Nadia. Raffa menarik Nadia untuk melepaskan pelukannya, agar dapat berhadapan dengannya.

"Ngaa ada." Nadia menggelengkan kepalanya pelan.

"Lo bohong. Dari kecil kita udah bareng-bareng. Gue tau kapan lo lagi bohong, dan kapan lo lagi jujur. Cerita sama gue ada apa?"

"Sebenernya ... banyak yang pengen gue ceritain sama lo. Gue ...." Belum sempat Nadia membicarakan semuanya, Nadia melihat Azora dan Bundanya sedang berdiri di belakang tubuh Raffa sambil menatap tajam ke arah Nadia.

'Jangan coba-coba kamu bilang semua nya sama Raffa.' Nadia dapat membaca gerakan mulut Bella-Bundanya yang berbicara tanpa suara. Nadia meneran salivah nya susah payah.

"Nad? Ada apa?" Pertanyaan Raffa membuat Nadia tersadar dari lamunannya.

"Emm ... ngaa ada, gue mau ke kamar dulu. Mau istirahat." Nadia bangkit dari duduknya lalu meninggalkan Raffa yang masih binggung akan perubahan sikap Nadia.

Saat Nadia membuka pintu nya, ternyata Bella dan Azora sudah ada didalam kamarnya. Melihat Nadia yang terdiam saja di pintu, dengan kesal Azora menarik Nadia kedalam sambil menutup pintunya dengan kasar.

"Kalian mau ngapain disini?" Tanya Nadia pada kedua orang itu.

"Selama ada Raffa dirumah ini, kamu ga boleh bilang sama dia, kalau kita ga pernah memperlakukan kamu dengan baik. Ngerti?!" Bentak Bella pada Nadia.

"Dari awal Nadia udah paham. Jadi ga usah di ingetin lagi." ucapnya santai.

"Bagus, kalau kamu sadar diri." Setelah mengucapkan itu Bella keluar dari kamar Nadia.

"Ngapain lo masih disini, keluar sana!" ucap Nadia tanpa melihat Azora.

"Lo ada hubungan apa sama ka Lintang?" Tanya Azora sambil melipatkan kedua tangan nya di depan dada. Dan duduk di tepi ranjang Nadia.

"Bukan urusan lo." tegasnya membuat Azora sedikit geram.

Azora berjalan kearah Nadia, lalu menarik tangan nya secara kasar. "Jelas urusan gue! Gue udah lama suka sama dia, Ka!"

"Terus gue peduli? Urusan gue, bukan urusan lo!" Tegasnya, dan mengabaikan Azora yang sudah tersurut emosi. Nadia menghentakan tangan nya, dan sibuk dengan aktivitasnya.

Azora kembali menarik tangan Nadia agar berhadapan dengan nya kembali. "Jauhin dia, atau lo bakalan tau akibatnya." Pinta Azora pada Nadia.

"Gue ga takut. Bukan karena lo, selalu di bela sama ayah sama bunda, lo jadi seenaknya sama gue. Gue ga akan pernah takut sama ancaman lo!"

LINTANG [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang