18. DENDAM MASA LALU

1.8K 134 14
                                    

Happy reading

Tak 'ku mengerti
Dan tatap matamu
Sering kubertanya-tanya benarkah ini

Tak lagi kurasa
Hangatnya cintamu
Hampa rasanya saat peluk dirimu

Oh, di manakah
Kau yang dulu mencintaiku
Kini kau telah berubah
Kau acuhkan diriku

Biar waktu yang merelakan
Setiap keping kenangan
'Tuk hapus sedihku

Biar waktu hapus sedihku - Hanin Dhiya 🎶

[18. DENDAM MASA LALU.]

"Gue emang ga pernah becus buat jaga lo Nad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue emang ga pernah becus buat jaga lo Nad. Tapi gue janji ... gue janji, setelah ini cuman gue yang akan menjadi malaikat pelindung lo," - Lintang.

✴✴✴

Lintang menatap Nadia dibalik kaca spion mobil nya. Terlihat jelas raut khawatir dari wajah Nadia. Lintang sadar, bahwa dirinya tidak lebih baik dari Arga.

Bahkan Arga rela berkorban hanya untuk menyelamatkan Nadia. Sedangkan dia, dia hanya bisa melihat tanpa ingin mencegah. Sungguh bodoh bukan?

"Nad, tenangin diri lo." ucap Lintang saat melihat Nadia tidak henti-hentinya nya menangis.

"Tang, dia bakal baik-baik aja kan?" Lirihnya, tanpa melirik Lintang.

"Lo ga perlu cemas, dia bakalan baik-baik aja." Lintang mencoba menenangkan Nadia.

"Ini semua salah gue. Kalau Arga ga nyelamatin gue, mungkin dia baik-baik aja sekarang."

"Jangan pernah salahin diri lo sendiri Nad. Kita ga ada yang tau kedepan nya kita akan gimana. Ini semua cuman kecelakaan."

"Gue mohon Ar ... bertahan untuk gue," isak Nadia sambil mencoba menahan darah yang terus mengalir dari arah pundak nya.

Untung saja tembakan itu hanya mengenai pundak nya. Mungkin dengan begitu, luka nya tidak akan terlalu fatal.

Mereka bertiga akhirnya sampai di rumah sakit. Para petugas rumah sakit langsung mengambil tindakan saat Lintang memanggilnya. Mereka berlari di koridor rumah sakit, untuk segera memberikan Arga pertolongan.

LINTANG [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang