LINTANG [TAMAT] ✔

29. PLAYBOY BERGITAR

Happy reading ❤

Ku lihat ada yang bersinar
Dikedua bola mata mu
Kau buat malam gelap ini
Jadi penuh cahaya
Terang kilau pesona

Kasih andai-andaiku
Bersuara dia kan bernyanyi
Rapsodi indah yang kan bermuara di fajar hati

Kelingking kita berjanji
Jari manis jadi saksi
Bahagia hingga sang bumi
Enggan berputar lagi

Rapsodi - JKT48 🎶

[29. PLAYBOY BERGITAR]

Sudah siap menyelami kisah mereka?

Siapa nih yang kangen Lintang?

Atau

Kangen Nadia ?

Ayoo, kita absen dulu siapa aja yang lagi baca cerita ini?? Maemunah? Jubaedah? Nengsih? Yuu di absen dulu!!

✴✴✴

Siang ini Samudra, Devan dan Raka berjalan dengan begitu cool nya menelusuri koridor sekolah. Samudra berjalan dengan wajah datarnya, Devan dengan kue pukis di tangan nya dan Raka, dengan gitar kesayangan nya.

Semua siswi berlomba-lomba berdiri paling depan untuk menyaksikan ciptaan Tuhan yang menerut mereka cukup sempurna itu. Bagaimana tidak, wajah mereka tidak ada yang jelek sedikit pun. Sedikit berlebihan sih.

"Lo tau, kemarin si Lintang kambuh lagi," ucap Devan santai.

"Kenapa emang?" tanya Samudra penasaran.

"Seperti biasa, balapan udah itu, beramtem mukulin anak orang yang ga berdosa." Raka menjelaskan nya dengan mata yang tertuju pada gitarnya yang sedang di otak atik agar tidak fals.

"Hm, mau gimana lagi. Disini dia terlalu mentingin ego nya. Gue tau Nadia salah tapi, ga seharus nya dia kaya gitu. Lo semua tau kan, nyawa Nadia dalam bahaya," ucap Samudra.

"Si bajingan Axel emang ga pernah kapok," ucap Devan sambil tersesenyum sinis.

"Tapi, gue ga pernah nyangka kalau si Bulan, adik si bajingan." Samudra dan Devan mengangguk membenarkan perkataan Raka.

"Gue yakin, setelah ini si bajingan itu bakalan bertindak lebih," ucap Samudra.

Devan mendengus pelan. "Ya, kita harus lebih waspada."

Raka mengarahkan pandangan nya kedepan untuk mencari mangsa. Saat ini, dia sedang ingin mencoba gitar kesayangan nya. Sudah beberapa minggu ini, dia tidak memainkan gitarnya.