11. KENANGAN MASA LALU NADIA

2K 159 3
                                    

Happy reading ❤

Senyuman mu ...
Yang indah bagaikan candu
Ingin terus ku lihat walau ...

Ku berandai, kau disini
Mengobati rindu ruai
Dalam sunyi, ku sendiri meratapi ...
Perasaan yang tak jua di dengar

Tak kau nampak, bila rasa
Ini tumbuh sendirian
Tak berdaya, diri bila diantara ...
Walau itu hanya bayang-bayang mu

Senyuman mu ...
Yang indah bagaikan candu
Ingin terus ku lihat dari jauh
Sekarang aku pun sadari
Semua hanya mimpi ku
Yang berkhayalan karena, bisa bersamamu ...

Halu - Feby Putri 🎶

[11. KENANGAN MASA LALU NADIA]

"Nadim, ajarin gue motor yaa pliss ...." Ucap Nadia pada kembarannya yang sedang mengelap motor kesayangan nya.

"Ngapain lo minta ajarin motor?" Tanya Nadim di sela-sela kegiatannya.

"Ya gue pengen kaya lo lah. Biar gue kesekolah bisa sendiri, kan bentar lagi kita SMA, Dim." Ucap Nadia sambil berjongkok di samping Nadim.

"Ya kan lo bisa bareng gue," Jawabnya membuat Nadia mengerutkan bibirnya.

"Nga mau, yang ada gue di serang sama fans lo!" Ucap Nadia kesal, sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Gue yang jagain lo, Nad." Nadim bangkit dari posisi sebelum nya, membuat Nadia mengikuti nya.

"Ayo lah Dim, apa salah nya sih ajarin gue motor doang," rengeknya membuat Nadim menghembuskan Nafas pelan.

"Gue takut lo kenapa-napa Nad."

"Ga bakal Dim, gue bakalan hati-hati ko." Ucap Nadia meyakinkan Nadim.

Nadim berkacak pinggang sambil menundukan wajahnya, seperti sedang memikirkan keputusan yang benar. Nadia berharap jika Nadim menyetujui nya.

"Oke," Ucap Nadim sambil menatap Nadia yang sudah tersenyum senang, "tapi cukup dilapangan aja, ga boleh ke jalanan." lanjutnya.

"Okee!" Ucap Nadia mengangguk dengan semangat.

Nadim melangkah masuk kedalam rumah nya untuk mengambil kunci motornya. Setelah itu mereka berdua melajukan motornya menuju lapangan dekat komplek rumah mereka.

Sepanjang perjalanan senyum Nadia tidak luntur sedikit pun, membuat Nadim tidak tega jika harus membatalkan niatnya.

Sesampai nya disana, Nadim mulai mengajari Nadia dengan hati-hati. Beberapa kali mereka hampir saja terjatuh, untung nya dengan sigap Nadim menjaga nya.

"Kita istirahat dulu Nad," Ucap Nadim pada Nadia.

"Lo aja Dim, gue masih mau belajar. Tenang aja gue udah bisa ko." Ucap Nadia meyakinkan Nadim.

"Ga usah aneh-aneh Nad, istirahat dulu." Nadia pun akhirnya pasrah, lalu mengikuti Nadim duduk di bawah pohon.

"Ga susah ternyata ya Dim." Ucap Nadia sambil menerima minuman dari Nadim.

"Emang, tapi lo belum boleh buat bawa motor ke jalan." Nadia menatap Nadim dengan mengerutkan dahinya bingung.

"Kenapa?" Tanya nya.

LINTANG [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang