27. PELAKU SEBENARNYA

1.4K 103 6
                                    

Happy reading ❤

Semudah itu kau ucapkan kata maaf, kekasihku
Setelah kau lakukan lagi kesalahan yang sama

Di mana perasaanmu?
Saat kau melakukan salah yang sama
Inikah cara dirimu
Membalas tulus cinta yang t'lah ku beri?

Oh

Menyakitkan, bila cintaku dibalas dengan dusta
Namun mencintamu takkan kusesali
Karena aku yang memilihmu

Di mana perasaanmu?
Saat kau melakukan salah yang sama
Inikah cara dirimu
Membalas tulus cinta yang t'lah ku beri?

Oh ... Oh ... Oh ...

Menyakitkan, bila cintaku dibalas dengan dusta
Namun mencintamu takkan kusesali
Karena aku yang memilihmu

Dibalas dengan dusta - Audy 🎶

[27. PELAKU SEBENARNYA]

"Segitu bencinya kah lo sama gue? Sebenernya apa yang bikin lo iri sama gue? Bahkan, gue udah di benci sama keluarga gue sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Segitu bencinya kah lo sama gue? Sebenernya apa yang bikin lo iri sama gue? Bahkan, gue udah di benci sama keluarga gue sendiri. Lo masih mau bikin hidup gue lebih menderita?" - Nadia

✴✴✴

"NADIA!!" Teriakan itu mengelegar di dalam ruang kelas Nadia.

Tidak seperti biasanya Nadia akan marah dan kesal jika mendengar teriakan itu. Tapi, kali ini dia hanya tersenyum senang karena, sudah lama dia tidak mendengar teriakan seorang Senja Irana.

"Idih ko senyum-senyum gitu? Kesambet lo?" tanya Senja heran.

"Ngaa gue baik ko," jawab Nadia.

"Oh yah? Biasanya lo bakalan marah kalau gue teriak." Senja mendudukan tubuh nya di depan bangku Nadia.

"Karena, gue kangen sama teriakan lo. Ya, meskipun agak sedikit bikin sakit telinga sih," ucap Nadia sambil terkekeh.

"Iyaa sih, gue orang nya emang ngangenin," balas Senja membuat Nadia mencebik kesal.

Nadia memutar bola matanya malas. "Nyesel gue bilang gitu."

"Ah lo mah ga Aenam banget," ucap Senja sambil merajuk

"Aenam apaan?" tanya Nadia bingung.

LINTANG [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang