2. TARUHAN

3.8K 232 3
                                    

Happy reading

[2. TARUHAN]

Nadia tidak habis pikir dengan jalan pikiran cowo satu itu. Setelah ia mempermalukan Nadia, lintang langsung menancap gas nya pergi dari sana membuat nadia melafalkan semua cacian untuk nya.

"Tuh cowo ga punya perasan banget sihh! 2 kali gue disiram sama dia, apa dia ga mikir?! Terus gue pulang gimana ? Gue ga mungkin naik angkot kaya gini. Huahhh ... gue mau pulang." Hari sudah semakin sore ia tidak mungkin terus terusan diam di depan gerbang sekolah.

Nadia memutuskan untuk berjalan kaki  terlebih dahulu. "Ga mungkin kan gue harus jalan sampe rumah, ini tuh jauh banget." Nadia sudah frustasi ia harus apa sekarang. Nadia memutuskan untuk duduk di pinggir trotoar, bodo amat kalau ada orang yang mengiranya 'gembel', mengapa nasib nya harus seperti ini.

Nadia mulai menenggelamkan kepalan dikedua lututnya, tidak lama kemudian Nadia mendengar suara motor yang melaju mendekat ke arahnya. Nadia mendongakkan kepalanya, ia sangat terkejut mendapatkan sosok Reygan dihadapan nya. Reygan menatap Nadia kemudian ia berjongkok dihadapan Nadia.

"Ngapain?" Reygan sebenarnya ingin pulang terlebih dahulu sebelum ia berkumpul di warbumay, tapi ia melihat gadis yang tidak asing baginya ia pun memutuskan untuk mendatangi nya.

"Gue pengen pulang, tapi ga mungkin gue pulang naik angkot karna baju gue semua nya kotor." lirih Nadia sambil menundukkan kepalanya.

"Bisa tatap gue, kalau lo lagi ngomong sama gue?!" Tanya nya tanpa ekspresi.

"Ma ... maaf " Dengan refleks Nadia mendongakkan kepalanya menatap mata Reygan, Nadia terteguk saat menatap mata coklat milik cowo itu, Nadia seakan akan tenggelam dalam tatapan teduh tapi tajam milik Reygan, membuat Nadia susah untuk mengalihkan Nya.

"Ikut gue." Reygan melangkahkan kakinya menuju motor nya, tetapi langkah nya terhenti.

"Lo ... lo ga akan bawa gue ke ... Lintang kan." Nadia sangat takut jika cowo ini hanya disuruh oleh lintang untuk membawanya dan akan mempermalukan nya kembali.

"Ck! Gue ga sejahat itu!" Reygan berdecak kesal.

"Lagi pula, kita sering olimpiade bareng, kalo lo lupa." lanjut nya

"Gue ga lupa, cuman bisa aja kan lo di suruh sama dia. Lo kan anak buah nya dia."

"Ck! Gue ga mungkin ngelakuin hal bodoh kaya gitu, ayo ikut gue." Nadia terlihat berfikir sejenak, mempertimbangkan tawaran Reygan, lagi pula dia orang baik mana mungkin akan mencelakai Nadia.

"Oke" finalnya. Mau tidak mau iyaa harus menerima tawaran Reygan.

"Gue anter Lo pulang." Final nya tidak mau berlama lama lagi.

"Ga ngerepotin? Tapi baju gue kotor kalau motor lo bau gimana?" Jawab Nadia sangat polos.

"Naik? Atau gue tinggal?." Dengan terburu buru Nadia pun langsung naik ke atas motor Reygan yang lumayan tinggi untuk ukuran Nadia. Reygan pun langsung menacapkan gas meninggal kan tempat itu.

✳✳✳

Pasukan graffiti sedang melaksanakan rapat hari ini, tadi sore Lintang mendapat kabar jika Pasukan Rotasi mengajak nya tempur di jalan Mars pulang sekolah nanti. Pasukan Rotasi adalah musuh terbesar Graffiti, entah apa yang mereka benci dari Graffiti padahal mereka tidak pernah mencari ribut dengan anak anak Rotasi.

"Tang, si Arga ngajak kita tempur lagi. Di jalan Mars besok pulang sekolah." Ucap samudra kepada lintang yang sedang duduk di dekat pohon disana.

"Apa masalah nya?" Tanya nya santai.

LINTANG [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang