LINTANG [TAMAT] ✔

26. KEMURKAAN SEORANG LINTANG

Happy reading ❤

Ku pernah jalani kisah berdua
Dengan seorang yang selalu ku damba
Tapi akhirnya
Kini dia t'lah berdua
Mungkin dia t'lah melupakan ku

Kadang aku benci ...
Kadang aku rindu ...
Kadang rasa ini tak menentu ...

Rasa ini menyiksa ku
Menyiksa setengah mati
Kadang ingin ku akhiri ini
Sampai disini

Tak terbayang apa jadinya
Jika nanti kamu bahagia
Tapi bukan bersama diriku
Ini kiamat kecil bagi ku ...

Kiamat kecil hatiku - Aldy Maldini 🎶

[26. KEMURKAAN SEORANG LINTANG]

"Gue marah, gue kecewa, gue benci saat lo bahagia sama orang lain selain gue. Karena apa? Karena gue takut kehilangan lo, gue bener-bener takut. Gue takut ada orang lain yang bisa bikin lo nyaman dan lo, bakalan tinggalin gue." -Lintang

✴✴✴

Hari-hari di lewati begitu cepat. Dan hari ini adalah hari pertama ujian akhir semester. Semua murid berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang mereka ingin kan. Lintang dan teman-temannya terkecuali Reygan sedang kelimpungan sendiri karena, tidak kunjung mendapatkan jawabannya.

"Sutt! Rak!" panggil Devan pada Raka.

"Apaan?!" jawabnya dengan wajah kesal.

"Nomor satu sampai empat lima apa?" bisik Devan pada Raka.

"Itung kancing aja lo sono! Masa satupun ga ada yang lo tau!" Raka berdecak kesal membuat Devan mengerutkan bibirnya sebal. Tapi, tetap saja Raka memberikan Devan jawaban nya.

"Ini lo ga ngasalkan?"

"Ga mau? Yaudah ga usah liat ke gue deh!" Saat Raka akan menarik jawaban nya, dengan cepat Devan menahannya.

"Iya, iyaa gue liat punya lo." Devan langsung menyalin semua jawaban yang ada di kertas Raka, walaupun belum semuanya terisi.

"Rey, liat dikit dong." Lintang berbisik kepada Reygan yang sangat fokus mengerjakan soal ujiannya.

"Mikir," jawab Reygan datar membuat Lintang mendengus sebal.

"Dikit doang, elah pelit Banget," gerutuk nya.