28. HUJAN DAN KENANGAN NYA

1.3K 97 3
                                    

Happy reading ❤

Ku hampiri, jalan yang kita lewati
Setiap hari kita disini
Ku menanti hadir mu untuk kembali
Hanya kenangan yang tersisa disini

Namun sekarang kau t'lah pergi
Dan ku yakini kau takan kembali

Mungkin hari ini, hari esok atau nanti
Berjuta memorie
Yang terpatri dalam hati ini

Mungkin hari ini, hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski ku masih harapkan mu

Mungkin hari ini, esok atau nanti - Anneth 🎶

_______________________________________

Sudah siap menyelami kisah mereka?

Siapa nih yang kangen Lintang?

Atau

Kangen Nadia?

Atau kangen pasukan Graffiti?

Ayoo, kita absen dulu siapa aja yang lagi baca cerita ini!!

[28. HUJAN DAN KENANGAN NYA]

"Biarkan kenangan ini ku simpan sendiri, tanpa adanya hadirmu disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biarkan kenangan ini ku simpan sendiri, tanpa adanya hadirmu disini. Satu hal yang perlu kamu tahu, hadirmu akan selalu ada dalam hati ku." - Nadia

✴✴✴

Nadia berjalan menyelusuri trotoar, hati nya benar-benar hancur saat mengetahui fakta itu. Mengapa harus Bulan? Orang yang sudah dia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Dia tidak habis pikir dengan Bulan, apa kah cinta bisa membuat dia seperti itu.

Langkah Nadia terhenti saat dia tidak sengaja melihat sebuah cafe. Cafe yang selalu menjadi tempat favorit Nadim dulu, dia tersenyum getir semua kenangan nya bersama Nadim, ada disitu.

Nadia menghapus air matanya, dia mengumpulkan keberanian nya untuk masuk lagi kedalam cafe itu. Setelah kematian Nadim, Nadia sudah tidak pernah lagi mengunjungi cafe itu. Dan entah kenapa, saat ini dia sangat membutuhkan tempat itu.

Dia melangkah memasuki tempat itu. Cukup sama, tidak ada interior yang berubah dari cafe ini, semua nya masih sama seperti terakhir kali, dia dan Nadim pergi kesini. Dada Nadia sedikit sesak, saat melihat semua ini. Semua kenangan nya terekam jelas di tempat ini.

"Nadia?! Yaampun, kamu apa kabar?!" tanya salah satu pelayan disana, yang cukup membuat Nadia tersadar dari lamunan nya.

Nadia tersenyum tipis ke arah pelayan yang sangat dia kenal. Dulu Nadim dan Nadia selalu bercerita pada Naila, menurut mereka Naila sudah mereka anggap sebagai kakak mereka sendiri.

LINTANG [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang