Part 3

6.9K 472 11
                                    

⛅⛅

" Dan dari semua nikmat yang hamba terima, terselip sebuah cinta yang tersampaikan dari sang pencipta "

🌻🌻🌻


Happy Reading😉


Jam setengah empat pagi kiya telah selesai dengan sholat tahajjudnya. Lalu bergegas menuju kamar mandi. Ya, dirinya adalah santri yang rajin. Namun ketika dipuji ia malah mengelak katanya dia bangun pagi karena memang sifatnya yang gak suka ngantri.

Karena hari ini hari jum'at maka sekolah paginya diliburkan. Cuma diniyahnya tetep masuk jam dua sore.

" Heiii !! Cepetan bangun ayo ke masjid !!" Ucap kiya sambil menggoyang-goyangkan tubuh ashfa.

" Iya-iya bentar " jawabnya dan bergegas ke kamar mandi.

" Sudah ?"  tanya kiya pada ashfa.

" Udah.. Yuk !!" ajak ashfa sambil menggandeng kiya.

~♥~~♡~~♥~

" Eh kayaknya ada yang kelupaan tapi apa ya ?" celetuk kiya tiba-tiba setelah sholat subuh.

" Apaan ?" sahut ashfa.

" Apa ya ? Masyaallah alquran ku ketinggalan, terus gimana ? " ucap kiya bingung.

" Emmm.. Kamu coba tanya ke santri putra, didepan masih ada nggak al qur'annya " saran  dari ashfa.

" Duhhh.. Males ah masa ke tempat santri putra " gerutu Kiya sambil memanyunkan bibirnya.

" Ya gimana lagi emang kamu mau lari-larian dari sini ke asrama ?" tanya ashfa sambil setengah tertawa.

" Ouhh yaudah deh " jawab kiya malas. Dan segera keluar.

Kiya mencari jendela yang bisa dibuka. Tepatnya empat baris dari shof paling depan. Dengan ragu kiya mengetuk jendela kaca tersebut. Dan segera dibuka oleh salah seorang santriwan didalam.

" Ada apa dek ?" Tanyanya ramah.

" Kang tolong ambilkan alquran didepan " ucap kiya.

" Oh sebentar tak minta tolong temen " ucapnya dan kiya mengangguk.

" Katanya udah nggak ada, kayaknya udah dipakai semua " ucapnya pada Kiya setelah kembali.

" Ouh yaudah kang terimakasih " ucap kiya dan segera berlalu.

" Ekhmm... Dari mana kok disini bukankah ini kawasan putra " tanya seseorang ketika kiya baru beberapa langkah dari tempat tadi.

Kiya mengangkat wajahnya yang tadi menunduk.

" Eh gus altaf.. Saya tadi cuma minta tolong buat ambilkan alquran tapi ternyata nggak ada " jawab kiya menjelaskan.

" Kenapa nggak bawa ? Jangan-jangan kamu cuma pura-pura biar bisa berkomunikasi dengan kang santri " ucap gus altaf dengan entengnya.

Eh ini orang pas pagi cuek lalu sorenya manis banget sifatnya. Terus sekarang judes lagi. Sebenarnya ini orang apa bunglon sih? Gerutu kiya dalam hati.

" Heii !! Kok diem sih ditanya juga?!" ucap gus altaf sedikit kesal dan tak ada jawaban dari kiya.

" Kiyaaa.. " ucapnya setengah dilembutkan karena saking kesal teriakannya tadi tidak didengarkan.

" Eh apaan sih.. Suudzon aja saya tuh bener-bener lupa gus altaf..." ucap kiya setengah ditekankan.

" Serius." Gus Altaf mencoba mempermainkan Kiya.

ADZKIYA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang