Part 7

6.1K 430 23
                                    

Happy Reading🤗

" Kak " ucap Kiya pada Fahri yang sedang mengembalikan buku dikamarnya.

" Ada apa ?" jawab Fahri tanpa menoleh.

" Kakak mau kemana ?" tanya Kiya.

" Nggak kemana-mana sih untuk hari ini " jawab fahri sambil duduk dikursi depan meja.

" Sibuk nggak ?" tanya Kiya lagi.

" Nggak sih, emang kenapa ?" tanya Fahri.

" Nggak ada niatan gitu buat ajak kiya jalan-jalan " tanya Kiya sambil memasang puppy eye's nya.

" Jadi ceritanya Yaya pengen diajak jalan-jalan ?" tanya Fahri terkekeh.

" Hehe " ucap Kiya sambil nyengir.

" Yaudah nanti kita jalan-jalan, Tapi pakai mobil ya panas soalnya " ucap Fahri menuruti.

" Siap bos !!" jawab Kiya sambil bersikap hormat.

Fahri hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

~♥~~♡~~♥~

" Ayo cepetan kak !!" teriak Kiya pada Fahri.

" Nungguin siapa sih kak ?" tanya Kiya lagi sambil menatap Fahri.

" Nungguin Gus Altaf " jawab Fahri sambil membenarkan kancing lengan bajunya.

" Gus Altaf ikut ?" taya Kiya dengan nada kesal.

" Iya,, kenapa kok kelihatannya gak suka gitu ?" tanya fahri heran.

" Ishh dia itu judes, cuek, sok cool, dingin.. "

" Ekhmmm "

Ucapan Kiya terhenti ketika mendengar seseorang berdehem dibelakangnya. Suara seseorang yang tidak asing lagi baginya. Dan benar saja Gus Altaf sudah dibelakangnya dengan sikap datarnya.

Kiya pura-pura tidak tahu apa-apa. Lalu segera masuk ke mobil dibelakang tanpa berkata-kata. Sedangkan fahri hanya tersenyum menahan tawa melihat kiya yang ketahuan nyinyirin gusnya sendiri.

Lalu fahri segera masuk dan menyetir mobilnya. Juga Gus Altaf duduk didepan samping fahri.

Kiya hanya bisa melihat mereka berdua lewat pantulan kaca depan mobil. Gus Altaf sibuk dengan bukunya entah apa yang ia baca. Sedangkan Fahri fokus menatap jalan raya. Lagi-lagi Kiya merasa bosan ia memilih menatap keadaan diluar mobil lewat kaca samping.

Perlahan garis senyum tertarik dibibir Gus Altaf. Yang menatap bayangan Kiya lewat pantulan kaca. Ia segera meraih ponselnya lalu jarinya mengetikkan sesuatu.

Kiya mengangkat ponselnya yang bergetar. Dilihatnya pesan dari nomer yang belum dikenal.

+623......
Gak usah ditekuk gitu mukanya..

Matanya membulat ketika membacanya. Dan berkata dalam hati, siapa ??. Lalu ia melihat ke arah kaca mobil didepan gus altaf. Yang terlihat gus altaf tersenyum kearahnya lewat pantulan kaca.

Emang kenapa ?
Kok kamu tahu nomer aku sih ?!!😑

Tambah jelek loh😅
Bukan urusan mu aku tahu
dari mana😌
Jadi gitu ya !! Kalau diluar pesantren pakai sebutan kamu manggil ustad sendiri🙄😑

Ishh kok pakai rahasia2 an sih😑
Hehe maaf gus kelepasan😅

Bodo🙃
Terserah😑

ADZKIYA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang