Part 11

5K 392 5
                                    

Happy reading🧡







Selesai shalat isya' ditambah tadarusan, kiya dan ashfa melipat mukena dan sajadahnya.

" Ayo balik !!" Ajak ashfa.

Tidak ada jawaban. Ashfa menoleh kearah kiya yang sedang celingak-celinguk entah mencari siapa.

" Cari siapa ?" Tanya ashfa.

" Apa ning arifa tidak shalat dimasjid. Bukankah ia telah sampai " celetuk Kiya tanpa memandang Ashfa.

" Emm.. Mungkin shalat dirumah kyai "

Ya saat ini ning arifa tidak ikut shalat jamaah dimasjid pesantren. Katanya masih capek sehingga memutuskan untuk shalat secara munfarid dirumahnya Kyai Shadiq.

" Yaudah deh kalau gitu, ayo balik " Ucap kiya.

Ashfa menngangguk dan mereka segera keluar dari masjid. Dan berjalan beriringan menuju asrama.

~*~~♡~~*~

Sementara diruang makan keluarga kyai. Kyai shadiq, nyai halimah, gus altaf juga ning arifa tengah menikmati makan malam bersama.

" Arifa sekolahnya tinggal kurang berapa tahun ?" Tanya nyai halimah.

" Tinggal kurang satu tahun lagi umi "

" Wahh.. Sama dong kalau gitu sama altaf " ucap nyai halimah.

Ning arifa tersenyum sedangkan Gus Altaf masih fokus dengan makannya. Ck! Cuek amat gus?

"Udah ada calon belum ?" tanya Nyai Halimah. Gus Altaf seketika menatap abahnya. Sedangkan kyai shadiq hanya tersenyum seolah berkata santuy.

Gus Altaf kembali mengaduk-aduk nasi yang berada dipiringnya.

"Belum umi... Belum nemuin jodoh juga" jawab Ning Arifa.

Umi Halimah tersenyum.

Perbincangan malam yang membosankan bagi Gus Altaf. Atau lebih tepatnya memanaskan.

Umi Halimah masih dengan serunya berbincang-bincang dengan Ning Arifa. Satu hal tak ingin dalam bahaya Gus Altaf memilih untuk meninggalkan acara diruang makan tersebut. Bukan karena gak sopan, tapi pastinya kalau Gus Altaf terus-terusan disitu yang ada Umi Halimah malah terus-terusan menyinggung masalah nikah dan nikah. Hufff membosankan.

"Umi, Altaf keluar sebentar nggih um" ucap Gus Altaf berdiri dari duduknya.

"Loh lha mau kemana toh Gus ?" tanya Umi Halimah.

"Ada kepentingan sama Fadjar" jawab Gus Altaf. Ia tidak sepenuhnya bohong kepentingan untuk sekedar bercanda kan bisa jadi. Bukankah bercanda bisa membuat kita bahagia? Dan bukankah bahagia itu penting?. Oke next !!

"Yaudah kalau begitu." Gus Altaf mengangguk lalu pergi menuju luar. Eh salamnya gus... kelupaan !!

Gus altaf segera pergi keluar menuju masjid untuk menenangkan pikirannya.

~♥~~♡~~♥~

Kiya dan ashfa telah berada dikamar asramanya. Ashfa sibuk dengan hafalnnya. Sedangkan kiya malah sibuk mencari sesuatu.

" Cari apaan sih ?" Tanya ashfa menghentikan bacaannya karena merasa terganggu dengan suara berisik kiya.

" Cari buku aku " jawab kiya masih dengan mengacak barang-barangnya.

" Buku apa ?"

" Hadist "

" Loh bukannya tadi pas isya' kamu bawa ke masjid ?" Ujar ashfa.

ADZKIYA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang