Part 17

5K 374 8
                                    

Happy reading😙

Ba'da isya seluruh santri berhamburan keluar dari masjid. Mungkin masih ada sedikit santriwan yang masih didalam untuk sekedar berbincang-bincang.

Kiya dan Ashfa berjalan menuju asrama. Namun baru saja ditengah perjalanan seseorang menghentikan langkahnya.

"Kak Hafiz?" gumam Kiya ketika melihat jelas siapa laki-laki itu.

Hafiz berjalan kearah Kiya diikuti Ihsan dan Leo dibelakang.

"Hai kiy.." sapa Ihsan kepada Kiya. Sok kenal..

Kiya hanya sedikit tersenyum tipis. Kesambet apasih tuh orang? Sok kenal banget!! Batin Kiya.

"Ada apa?" tanya Kiya pada Hafiz.

"Besok pagi kita disuruh menemui Gus Altaf" jelas Hafiz.

"cuma kita berdua?" tanya Kiya.

"Bawa salah satu temen lo"

"Ouh oke"

"Udah kan? Kalau gitu aku permisi dulu" ucap Kiya segera menggandeng tangan Ashfa.

"Eh sebentar!!" tahan Ihsan.

Hafiz mengernyitkan dahinya menatap Ihsan. Mau apasih?

"Kenapa lagi?" tanya Kiya bingung.

"Kenalin gue Ihsan dan ini Leo" ucapnnya sambil menepuk pundak Leo.

Leo menepis tangan Ihsan, "Apaan sih lo? Kalau mau kenalan gak usah bawa-bawa gue!" ucapnya kesal.

Kiya memilih untuk berlalu saja dari pada menggubris perkataan makhluk aneh itu. Buang-buang waktu.

"Etdah!! Gue dicuekin..." ucap Ihsan sebal.

"Syukurin!!" timpal Leo.

"Dasar receh!!" ucap Hafiz lalu meninggalkan makhluk itu menuju asrama.

^Δ^

Kiya dan Ashfa berjalan beriringan menuju asrama. Jalan keasrama sudah sedikit sepi karena sebagian besar santriwati sudah berada dikamar masing-masing.

"Tadi itu Kak Hafiz?" tanya Ashfa memecah keheningan.

"Kamu tahu dia?" sahut Kiya.

"Tahu soalnya banyak santriwati yang ngomongin soal dia" jelas Ashfa, "Dia ganteng ya"

"Kamu suka sama dia?" tanya Kiya mengintimidasi.

"Ihhh enggak!! Aku nggak suka!!" bohong Ashfa.

"Elahhh gak usah bohong"

"Aku nggak bohong!!"

Ashfa berlari mendahului Kiya yang masih jalan dengan santainya.

^Δ^

Udara segar mengalir melalui celah diantara megahnya bangunan gedung penjara suci. Matahari baru naik sekitar sepenggalah belum terlalu terik. Berhubung hari ini libur, sebagian santri memanfaatkan waktunya untuk sekedar bermain ataupun jajan-jajan. Terlihat beberapa santri tengah bermain bola dilapangan pesantren. Meski tetap menggunakan sarung, bukanlah suatu penghalang untuk tetap melakukan kegemaran. Ada juga yang sekedar duduk-duduk bercengkerama dipinggiran lapangan.

Kiya dan Ashfa berjalan menuju masjid. Tentu saja karena perintah Gus Altaf tadi malam. Dengan senang hati Ashfa menemani Kiya.

Masih sekitar beberapa meter dari depan masjid Kiya langkahnya.

ADZKIYA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang