Part 25

5.3K 388 15
                                    



I just need a little more space
To live my life
And make own decisions
Looking through my eyes, oh
I'm not trying to break your trust
It's all I need
But I'm growing up now,
so let me breathe

🎶🎶🎶




Happy reading❤


Kiya dan beberapa temannya tengah berjalan-jalan disuatu area pesawahan yang letaknya sekitar beberapa meter dari ponpes. Nggak terlalu jauh tapi juga tidak bisa dikatakan dekat.

Berhubung sudah selesai UN dan tinggal menunggu nilai. Kiya memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar untuk refresing otak. Sekaligus mengukir cerita sebelum waktu-waktu bersama sirna.

Kiya memilih sedikit menyendiri dari sahabat-sahabatnya. Ia berteduh disebuah gubuk milik petani yang kebetulan ada beberapa balok kayu yang bisa ia gunakan untuk duduk.

Pandanagannya menerawang lurus kedepan pada hamparan luas sawah serta perkebunan. Ia teringat akan perkataan ayahnya dulu. Dan nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan.

Dan benar nikmat itu tidak diukur dari sejauh mana kita kaya, tapi sejauh mana kita mau bersyukur. Mungkin sebagian besar orang akan takut jika kehilangan nikmat kaya. Tapi faktanya sangat jauh lebih mengerikan jika kita kehilangan nikmat untuk bersyukur.

Tapi ya begitulah manusia, kadar imannya naik turun. Dikasih masalah dikit ngeluhnya minta ampun. Ini mah author bingit:v
Maunya bahagia terus tanpa masalah. Etdah itu kehidupan apa jalan tol?!!

Kenyamanannya mulai terusik saat netranya menatap beberapa anak SMA yang tengah bergerombol tak jauh dari tempat duduknya. Dengan baju yang sudah mowat-mawut nggak jelas ditambah corengan warna-warni pada baju putihnya. Kiya menggeleng heran. Apakah hal tersebut sudah biasa dilakukan bagi anak SMA ?

Kiya menghela nafas lega setelah melihat segerombol laki-laki itu pergi. Walaupun sebenarnya ia sempat tidak suka melihat tatapan nggak sopan dari mereka. Ia berdiri dari duduknya berniat untuk mencari kawan-kawannya. Namun baru saja hendak melangkah sebuah tangan kekar melingkar dilengannya dan menariknya keposisi duduk semula.

Aaa... !!

Kiya memekik keras dengan berontak mencoba melepaskan cengkeraman ditangannya.

"Sstt diam!!" sebuah tangan membekap mulutnya.

"Kenapa teriak?" tanya Gus Altaf melepas tangannya yang menutup mulut Kiya.

Kiya terlonjak kaget melihat siapa orang didepannya. "Eh.. Kirain orang tadi mau culik Kiya" jawabnya cengengesan.

Gus Altaf tersenyum sambil geleng-geleng kepala. "Mana ada orang mau culik kamu" jawabnya remeh.

Kiya mencemberutkan wajahnya kesal.

"Duduk lagi!" ucap Gus Altaf.

Kiya kembali pada duduknya. Kali ini disamping Gus Altaf. Masih dengan jarak beberapa cm kok.

"Tadi kenapa tarik tangan Kiya?" protes Kiya pada Gus Altaf.

ADZKIYA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang