"Sayang?" sapa Mingyu mengembalikan kesadaran dari wanitanya. Pintu telah tertutup dan Yerim sudah menghilang dari ruangan itu.
"Chaeyeon? Kau kenapa?" Jungkook bertanya.
"Dia.... Vampire?"
"Apa yang kau katakan?" Mingyu Nampak terkejut.
.
Chaeyeon menceritakan semua hal yang pernah terjadi pada dirinya. Ia adalah salah satu manusia yang hampir menjadi bagian dari mereka. Dengan penuh kehati-hatian, Chaeyeon menceritakan hingga detail yang ia ketahui. Sesekali ia terhenti untuk mengambil nafas. Hal yang terjadi kurang lebih lima tahun yang lalu, membuat hidupnya sedikit banyak berubah.
Berawal dari ketika ia pulang dari rumah neneknya, di perjalanan, keluarganya mendapatkan kecelakaan. Kebetulan, sang nenek juga turut untuk tinggal sementara di rumah keluarganya. Disana, orang tuanya sudah tak sadarkan diri, kecuali ia sendiri. Chaeyeon merasa tubuhnya melayang dan ketika membuka mata, terlihat tubuhnya sudah berada dalam pelukan seorang pria bertubuh dingin. Lehernya sedikit sakit. Seperti ditusuk jarum suntik atau lebih dari itu. Namun tiba-tiba tubuhnya terjatuh ke tanah dan nafas hangat neneknya menerpa luka yang ada di leher. Chaeyeon menceritakan itu semua tanpa terkecuali.
Mingyu menatap penuh kasih sementara Jungkook merasa sedikit tak percaya. Tapi, bukti bekas gigitan yang tak pernah hilang dari leher Chaeyeon membuat Jungkook mau tak mau mempercayainya. Bekas luka itu tak bisa hilang, hanya bisa di samarkan. Chaeyeon meminum air putih yang disodorkan oleh Jungkook sebelum ia menjelaskan kembali pengalaman dan ceritanya.
"Sejak saat itu, di mataku jadi bisa membedakan mana vampire dan mana manusia asli. Dan mereka yang berniat mengajakku bergabung karena mereka akan menambah jumlah. Sesuai margaku. Jeon. Mereka sepertinya sedang mencari anggota klan baru untuk memperbanyak anggota mereka. Sejak aku tak sadar aku seperti mimpi tentang klan, dan peperangan. Tapi tak jelas itu apa."
"Lalu menurutmu, wanita bernama Katy tadi adalah vampire? Kau yakin?
Chaeyeon mengangguk menanggapi pertanyaan Jungkook. "Aku tak tau apa tujuannya mendekatimu, tapi aku rasa kau harus berhati-hati. Kita tau batas antara kehidupan dan kematian itu tipis. Jadi, hindari dia sebisamu," Chaeyeon memberikan saran.
Jungkook terlihat berpikir keras. Ia merasa nyaman dan percaya pada Katy yang tidak lain adalah Yerim. Apakah ia harus benar-benar menjaga jarak darinya? Lalu, mengapa ada makhluk seperti itu berkeliaran di dunia ini? Ini dunia nyata, bukan dunia fantasy.
"Apa kau tau marga wanita bernama Katy itu? Untuk sekadar tau saja dia dari klan mana."
"Klan? Kelompok? Suku? Mereka begitu?" Mingyu tak percaya.
Chaeyeon mengangguk. "Dari mimpiku selama aku belum sepenuhnya sadar, aku tau ada tiga klan besar. Aku rasa, klan yang ingin mengubahku, Klan Jeon, mereka tertekan. Aku tak tau mengapa. Dan ada klan besar yang terlihat damai, klan Kim. Lalu ada klan Hwang yang entah mengapa terlihat harus dijauhi. Dia dari klan apa?" kalimat terkahir Chaeyeon memperlihatkan jika ia begitu penasaran dengan asal Katy.
"Dia hanya mengatakan bahwa namanya Katy dan pernah tinggal di luar negeri. Aku tak tau itu nama asli atau bukan. Nampaknya aku harus mencari tau."
"Akan sulit tuan Park Jungkook. Lebih baik kau berhati-hati. Cukup itu saja yag perlu aku katakan. Aku dan Minyu harus pergi," Chaeyeon berdiri. Hal yang sama juga dilakukan oleh Mingyu.
"Kau butuh bantuan?" Tanya Mingyu sembari merapikan jasnya.
"Nikmati waktu kalian lebih dulu, dan besok kau jangan terlambat untuk menghadiri rapat, okey? Urusan ini, biar aku saja yang mengurusnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Blood √
FanfictionTakdir itu... lucu. Kenapa aku bilang demikian? Karena memang begitu faktanya. Kami yang berbeda, dipertemukan dan dipisahkan seolah kami tak memiliki perasaan. Perasaan kami tulus namun mengapa takdir dengan kejamnya berlaku demikian? Sungguh, jika...