Part 4

453 29 0
                                    

Terik panas mentari menyengat terhadap kulit manusia yang sedang berkumpul di lapangan. Bulir tetes keringat berjatuhan dari wajah para murid tersebut. Cuaca hari ini memang sangat panas dan tidak bersahabat.

Semua murid tampak sedang berdiri di lapangan dengan posisi siap. Mereka sedang mengikuti upacara hari kemerdekaan.

Upacara hari kemerdekaan sedang dilaksanakan. Tampak raut wajah mereka sudah cukup lelah dan kepanasan.

Banyak para murid yang sebenarnya sudah tidak kuat untuk mengikuti upacara itu. Namun karena paksaan jiwa nasionalisme, mereka harus tetap mengikuti upacara itu.

"BRUGHHH!!!"

Tiba-tiba terdengar bunyi seseorang yang terjatuh. Semua pandangan langsung terfokus ke suara itu.

Tampaknya dia mengalami pingsan karena kepanasan atau kelelahan. Benar saja, ada seorang perempuan yang sudah tergeletak di alas lapangan tempat upacara. Ternyata itu adalah Tiara. Teman perempuan yang satu kelas dengan Kevin.

Suasana pun jadi riuh dan panik. Semua murid langsung menghampiri sosok yang sedang tergelatak itu.

Kevin juga langsung menghampirinya. Kevin langsung berusaha untuk menolong dan mengangkat Tiara yang sudah tidak sadarkan diri.

Semua murid hanya menonton kejadian tersebut layaknya sedang menonton pertandingan sepak bola. Kebiasaan murid di manapun memang seperti itu ketika ada seseorang yang mengalami pingsan.

Dari arah belakang barisan, terdengar suara ketukan kaki dengan irama yang cukup cepat. Mereka tampak sedang berlari menuju sosok yang sedang pingsan itu. Mereka adalah pasukan PMR yang terdiri dari Cinta dan temannya yang lain.

Cinta dan anak PMR lainnya dengan sigap dan cekatan langsung bergegas menolong Tiara yang sedang tergelatak pingsan. Tak lupa mereka juga membawa tandu yang berwarna orange sebagai media untuk menggotong tubuh orang yang pingsan.

"Ayo, aku ikut bantu gotong biar gak berat," ucap Kevin menawarkan bantuan kepada anak PMR.

Tanpa menunggu lama, Kevin dan anak PMR yang lainnya langsung mengangkat Tiara untuk di pindahkan ke tandu tersebut. Setelah itu, mereka langsung membawa Tiara pergi menuju UKS.

Dengan nafas terengah-engah mereka membawa Tiara menuju UKS. Jarak dari lapangan sekolah menuju UKS memang cukup jauh. Mereka harus mempunyai tenaga yang cukup besar untuk menggotong Tiara menggunakan tandu.

Akhirnya merekapun tiba di UKS dengan ekspresi yang terlihat kelelahan. Keringat mulai menetes dari pelipis Kevin.

Sesampainya di UKS, Tiara pun langsung diangkat dan dipindahkan ke kasur yang sudah tersedia di UKS itu.

Anak PMR yang lainnya pun segera kembali ke lapangan untuk berjaga jikalau ada yang pingsan lagi. Hanya Cinta yang tidak ikut karena ia harus memberikan pertolongan pertama kepada Tiara.

Di UKS pun hanya tersisa tiga orang saja yakni Cinta yang sedang berusaha menyadarkan Tiara, Tiara yang masih dalam keadaan pingsan, dan juga Kevin yang sedang menemani Tiara.

Cinta langsung mencoba untuk menyadarkan Tiara dari pingsannya. Ia mengambil minyak kayu putih dan mengoleskan nya kepada tangan Tiara. Ia juga memberikan efek bau kayu putih yang menyengat sebagai rangsangan agar bisa cepat sadar dari pingsan.

Hening sepi masih menyelimuti diantara mereka berdua. Sampai saat ini Tiara belum juga sadar dari pingsannya.

Bayang bayang kepanikan juga mulai terlihat dari wajah Cinta dan Kevin. Suasana masih sunyi dan sepi, tak ada percakapan sama sekali. Tak ada yang mencoba  memulai obrolan untuk mengusir rasa panik.

Kevin dan Cinta masih merasa canggung karena mereka belum saling mengenal. Saat ini keduanya sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

Cinta masih berusaha menyadarkan Tiara. Sedangkan Kevin hanya memandangi Tiara dan menunggu agar Tiara bisa cepat sadar dari pingsannya.

"Kira kira dia kapan yah sadarnya?" Tanya Kevin memecah keheningan.

Cinta pun hanya menggelengkan kepalanya ke samping tanda tidak tahu.

Bersambung...

Hai sahabatku.
Terimakasih kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.
Semoga kalian suka dan terhibur.
Jangan lupa Vote dan Comment yah.

Jangan lupa tersenyum dan bahagia.
Bye bye. See you...

CINTA KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang