Pagi ini Kevin terbangun dibangunkan oleh seseorang yang bernama Bi Ijah, seorang asisten rumah tangga baru di rumah Kevin yang dipekerjakan oleh Mamahnya.Meskipun Bi Ijah adalah orang baru, tetapi tampaknya dia adalah orang yang sangat baik. Berbicaranya pun sangat ramah kepada Kevin
Kedua orangtua Kevin sudah terbang ke Amerika pada malam tadi menggunakan pesawat terbang. Kini Kevin mungkin akan kesepian di rumah ini.
"Permisi. Ayo den, makan. Bibi udah siapin," panggil Bi Ijah sambil mengetuk pintu kamar Kevin. BI Ijah memang memanggil Kevin dengan sebutan "Aden."
Kevin pun keluar dari kamarnya dan sudah rapih dan lengkap mengenakan seragam Pramukanya. Ini adalah hari Sabtu dan hari terakhir Kevin menjalani hukumannya untuk membersihkan WC.
Kevin segera berjalan menuju meja makan. Disitu sudah terhidang beberapa makanan dan roti tawar serta segelas susu coklat. Kevin segera melahapnya.
Mamahnya Kevin sudah menceritakan semua tentang Kevin kepada Bi Ijah, baik itu makanan kesukaan Kevin, hobi Kevin, dan hal lainnya. Oleh karena itu, Bi Ijah sudah mengetahui segalanya tentang Kevin.
Setelah selesai makan, Kevin langsung bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia pergi ke kamarnya untuk mengambil tas nya berwarna hitam. Kevin kemudian segera keluar dari kamarnya dan menguncinya.
"Bi, aku berangkat sekolah ya," pamit Kevin sambil mencium punggung tangan Bu Ijah.
"Iya den, hati-hati," balas Bi Ijah berkaca-kaca. Kevin sangat menghargai dirinya sebagai orang yang lebih tua meskipun dirinya hanya asisten rumah tangga. Kevin memang sangat sopan.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
***
Ditengah perjalanan, seperti biasa ada seorang perempuan yang selalu terbayang-bayang dibenak Kevin. Ada Cinta yang sedang menunggu angkutan umum. Kevin pun berhenti tepat didepan Cinta.
Meskipun Cinta juga berasal dari keluarga kaya, tetapi ia lebih sering memakai angkot dari pada memesan taksi. Menurutnya hidup sederhana itu lebih menyenangkan.
"Mau bareng gak?" Tawar Kevin sambil menggoda.
"Gak, sana kamu pergi!" Tolak Cinta lalu mengusir.
"Galak amat," ucap Kevin sambil terkekeh.
"Y," balas Cinta singkat dan padat.
Cinta segera menyetop angkot lalu menaikinya. Angkot itu pun langsung melanjutkan perjalanan. Dari dalam angkot Cinta menatap Kevin dengan tatapan kesal dan jengkel.
Kevin juga melanjutkan perjalannya menuju sekolah melewati jalan terobosan yang ia ketahui agar bisa sampai di sekolah dengan cepat.
***
Cinta berlari cepat ke arah gerbang sekolah setelah turun dari angkot. Sialnya, gerbang sekolah sudah tertutup rapat. Cinta membuang nafasnya kasar dan mencoba berpikir agar dirinya bisa masuk ke sekolah.
"Gara-gara angkot tadi mogok, aku jadi telat kan," keluh Cinta kepada dirinya sendiri sambil mengusap keringat yang keluar dari dahinya.
"Makanya kalo diajakin berangkat sama orang tuh jangan so soan nolak," cibir sebuah suara dari arah depan gerbang. Cinta langsung menoleh ke arah itu.
Kevin muncul dengan ekspresi yang seolah sedang mengejek Cinta. Kevin muncul dari dalam area dalam sekolah sambil mengangkat kedua tangannya dihadapan dadanya.
"Gak jelas kamu," ucap Cinta kesal. Kevin hanya memandangi Cinta dengan tatapan mengejek.
Kebetulan satpam penjaga sekolah sedang ada urusan kekuasaan, jadi ia tidak bertugas hari ini melainkan digantikan oleh anak OSIS.
![](https://img.wattpad.com/cover/224909253-288-k229063.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KETUA OSIS
Teen Fiction"Mengapa harus dekat, jika akhirnya tidak bisa didekap." ~Kevin Argawinata~ "Kau adalah rasa yang tepat diwaktu yang terlalu cepat." ~Cinta Aliya~ "Jika memilikimu bukanlah takdirku, pernah bersamamu adalah kisah paling indah dicerita hidup ku." ~Ke...