Kevin sedang berdandan tepat didepan cermin yang berada di pojok kamarnya. Hari ini, ia akan memenuhi permintaan dari sahabatnya. Kevin akan mentraktir Raja untuk makan.
Kevin menyisir rambutnya hingga terlihat rapih. Ia terlihat sangat tampan dengan mengenakan sweater berwarna hijau. Keviin menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.
Jam yang tertempel di tembok kamar menunjukkan pukul 8 pagi. Kevin segera keluar dari kamarnya untuk pergi ke rumah Raja.
"Mah, Kevin mau main ke rumah temen ya," pamit Kevin.
"Iya, hati-hati," teriak Mamahnya dari arah dapur. Mungkin saja mamahnya sedang masak.
Kevin bergerak menuju pintu rumah. Diruang tengah rumah, Papahnya sedang sibuk menonton televisi. Papahnya cukup fokus menonton sinetron religi yang berjudul "Karma Anak Durhaka."di Chanel Indosiar.
"Ku menangis ... Membayangkan," nyanyi Kevin dengan suara yang dibuat dramatis. Kevin menghampiri Papahnya sambil terkekeh.
"Kamu mau jadi anak yang kaya di sinetron itu. Nanti kamu dapet karma gara-gara durhaka sama Papahnya," omel Papahnya melihat kelakuan Kevin. Kevin langsung tertawa terbahak-bahak.
"Maaf, Pah. Kevin cuma bercanda," ucap Kevin cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kevin mau main ke rumah temen dulu ya, Pah," lanjut Kevin berpamitan. Kevin segera mencium punggung tangan Papahnya.
"Assalamualaikum," pamit Kevin.
"Waalaikumsalam," jawab Papahnya.
Kevin berjalan menuju garasi rumah untuk mengambil kendaraannya. Kali ini ia tidak memakai motor, melainkan memakai sebuah mobil BMW berwarna silver. Mobil itu cukup mewah.
Kevin memang sengaja menggunakan mobil. Menurutnya mobil itu hanya akan dipakai ketika akan pergi bersama teman-temannya saja. Kevin juga belum pernah membawa mobil itu ke sekolahnya.
Kevin masuk ke dalam mobil itu. Ia memasangkan sabuk pengaman terlebih dahulu ke tubuhnya. Kevin segera meninggalkan rumah.
Tak sampai 20 menit, Kevin sudah tiba dirumah Raja. Kevin segera melepaskan sabuk pengamannya dan turun dari mobil itu.
Kevin mengedarkan pandangannya, ia mencoba mengamati sekeliling rumah milik Raja. Rumah milik Raja terlihat cukup besar, hampir seukuran dengan rumah milik Kevin. Didepannya juga terlihat beberapa pot bunga yang berisi bunga-bunga yang cukup indah.
"Human flowers," batin Kevin dalam hatinya. Kevin seolah sedang membicarakan Raja yang suka memelihara Bunga.
Kevin merogoh ponsel dari dalam saku celananya. Ia kemudian mencoba mengetikan sebuah pesan untuk seseorang.
Kevin Argawinata : aku udah di depan rumah nih.
Raja Maheswara : ocke.
Kevin kembali memasukkan ponsel ke dalam saku celananya. Ia bersender sebentar di bagian depan mobil miliknya.
Raja keluar dari rumahnya dengan wajah yang berseri-seri. Tampaknya ia cukup bahagia karena akan mendapatkan traktiran makan dari Kevin.
"Ayo langsung berangkat aja," ajak Raja dengan semangat membara.
"Semangat banget kalo urusan gratisan mah," cibir Kevin sambil tertawa.
"Dimana ada gratisan, disitu ada saya," ujar Raja membangga-banggakan dirinya sendiri sambil tertawa keras.
Kevin dan Raja pun langsung masuk ke dalam mobil. Mereka segera meninggalkan rumah milik Raja. Mereka pergi menuju sebuah cafe untuk makan dan menikmati hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KETUA OSIS
Teen Fiction"Mengapa harus dekat, jika akhirnya tidak bisa didekap." ~Kevin Argawinata~ "Kau adalah rasa yang tepat diwaktu yang terlalu cepat." ~Cinta Aliya~ "Jika memilikimu bukanlah takdirku, pernah bersamamu adalah kisah paling indah dicerita hidup ku." ~Ke...