Part 18

213 17 3
                                    

Siang kembali pergi berganti dengan gelap segelap pikiran Kevin. Ya, pikiran Kevin sedang kacau balau. Entah apa yang membuatnya menjadi seperti ini

Kring kring kring

Suara ponsel Kevin berbunyi. Dengan secepat kilat Kevin langsung meraih ponselnya dan melihat tulisan di ponsel itu yang bertuliskan Cinta. Cinta menelpon Kevin.

Kevin terlihat heran. Tidak biasanya Cinta menelepon dirinya malam-malam seperti ini. Tanpa pikir panjang, Kevin langsung menjawab telepon dari Cinta.

"Hallo," sapa Cinta dari seberang sana.

"Iya. Kenapa, Cin?" balas Kevin tanpa basa-basi.

Cinta masih merasa aneh dengan Kevin. Kevin tak biasanya bersikap to the point seperti ini.

"Aku besok mau beli buku. Kamu bisa temenin aku ngga?" ajak Cinta yang terdengar seperti memaksa. Memang besok itu adalah hari Minggu.

Kevin cukup terkejut dengan ajakan Cinta. Wajah Kevin terlihat berubah memerah dan langsung senyum-senyum sendiri. Kevin ingin sekali menerima ajakan itu, tapi dia kembali teringat dengan janjinya sendiri bahwa dia harus menjauhi Cinta.

"Hmm, gimana yah?" Kevin tampak bingung dan bimbang untuk menjawab ajakan dari Cinta. Kevin mulai dilema. Antara harus berkata "mau" atau "tidak" masih Kevin pikirkan.

"Mau atau ngga, Vin?" ajak Cinta sekali lagi.

"Maaf, Cin. Aku ngga bisa nemenin kamu. Aku besok ada acara keluarga," tolak Kevin secara halus.

Sebenernya Kevin berbohong mengenai itu. Ia sama sekali tidak ada acara keluarga. Itu hanya akal-akalan Kevin agar bisa menolak ajakan dari Cinta.

"Gitu yah, yaudah ngga papa," ucap Cinta dengan nada yang terdengar sedikit kecewa. Cinta langsung menutup percakapan dan mematikan ponselnya.

Kevin merasa tidak enak terhadap Cinta. Kevin tau pasti Cinta juga cukup kecewa dengan penolakannya.

***

Pagi hari kembali menyapa. Cinta sudah bersiap untuk pergi membeli buku. Dengan memakai celana jeans panjang dan baju berwarna putih polos menambah kesan anggun dirinya.

Cinta melangkahkan kakinya keluar pergi dari ke rumah. Ia segera berjalan ke arah gerbang rumah. Ia pun langsung menunggu angkutan umum yang lewat.

Tak berselang lama, angkutan umum pun datang. Cinta langsung menaikan kakinya ke dalam angkutan umum. Angkutan umum itu pun langsung berjalan kembali.

Setelah kurang lebih 10 menit menempuh perjalanan, akhirnya Cinta tiba di toko buku yang ia tuju. Ia segera bergegas turun dari angkutan umum itu. Tak lupa ia membayar terlebih dahulu.

Cinta kemudian langsung memasuki toko buku. Ia mulai mencari buku yang menurutnya bagus.

Setelah mendapatkan buku yang bagus, Cinta langsung membayar buku itu dan langsung pergi keluar dari toko buku itu.

Kruk kruk kruk

Perut Cinta berbunyi. Tampaknya Cinta mulai lapar karena sudah seharian mencari buku. Tetapi ia tidak menghiraukannya, ia memutuskan untuk pulang saja dan makan di rumah.

Cinta kemudian berjalan ke arah pinggir jalan untuk menunggu angkutan umum kembali dan segera pulang ke rumah.

BRUKKK

Tubuh Cinta bertabrakan dengan seseorang ketika berjalan. Tubuh Cinta pun langsung di tahan dan jatuh ke dalam pelukannya agar tidak terjatuh oleh seseorang itu. Sungguh adegan yang terlihat seperti film film Hollywood. Mata mereka saling memandang. Cinta cukup terkejut dengan seseorang yang sedang memeluknya itu.

"Kevin?" ucap Cinta lirih.

"Kamu kenapa ada di sini?" tanya Cinta.

[Flashback On]

"Kevin ayo anterin mama!" perintah mamahnya secara mendadak.

Kevin cukup terkejut, ia teringat bahwa hari ini adalah hari Minggu. Jadwal hari arisan bagi mamahnya.

Kevin langsung mengganti bajunya menggunakan kemeja berwarna merah, ditambah dengan jaket Hoodie miliknya.

Kevin langsung pergi mengantarkan mamahnya ke rumah teman mamahnya. Rumah tempat arisan.

Setelah sampai di tempat tujuan, Kevin langsung pergi meninggalkan mamahnya. Sedangkan mamahnya langsung memasuki rumah temannya itu. Mereka langsung memulai ritual arisan. Apalagi jika buka arisan yang diselingi dengan berghibah.

Di tengah perjalanan Kevin berhenti, ia mendapat telepon dari Raja. Kevin langsung menjawab telepon dari Raja.

"Halo," ucap Kevin.

"Vin, aku mau nitip sama kamu buat beliin novel Dilan 1990 ke toko buku. Pake uang kamu dulu nanti aku ganti. Oke terimakasih," ucap Raja dengan sekali hentakan nafas. Raja juga langsung mematikan telepon itu.

Kevin mendengus kesal. Dengan berat hati ia langsung pergi ke toko buku.

[ Flashback Off]

Setelah mendengarkan cerita dari Kevin. Mereka pun memutuskan untuk pulang bersama. Sebenernya Kevin sedikit canggung, tetapi ia tidak merasa enak jika harus menolak.

Kruk kruk kruk

Bunyi suara perut Cinta kembali terdengar.

"Kamu laper?" tanya Kevin sambil terkekeh.

Cinta hanya membalas pertanyaan Kevin dengan cengiran kuda miliknya.

Mereka mengurungkan niatnya untuk pulang, mereka mencari tempat makan terlebih dahulu. Akhirnya merekapun menemukan warung bakso di sekitar situ.

Mereka memesan dua mangkok bakso dan dua es teh manis. Setelah pesanan datang, mereka langsung memakan bakso mereka dengan lahap. Apalagi Cinta yang terlihat sangat lapar.

Setelah selesai makan, mereka tidak langsung beranjak pergi. Mereka menunggu bakso yang mereka makan dicerna terlebih dahulu oleh perut mereka.

"Kamu ngejauhin aku?" tanya Cinta membuat Kevin cukup terkejut.

"Hmm, aku mau bayar baksonya dulu yah" jawab Kevin dengan gugup sambil mengalihkan topik pembicaraan.

Cinta tidak menghiraukannya. Mungkin Kevin hanya sedang banyak pikiran saja. Itu pikir Cinta.

Mereka langsung pergi meninggalkan warung bakso itu dan pulang ke rumah.

Bersambung...


Hai sahabatku🙌.
Terimakasih kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.
Semoga kalian suka dan terhibur.
Jangan lupa Vote dan Comment yah😊.

Kalo ada Typo bilang yah. Soalnya hobi aku tuh sering banget Typo😂

Jangan lupa tersenyum dan bahagia.
Bye bye. See you...

CINTA KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang