Gelap gulita malam kembali menyapa. Suara gemericik air dari kamar mandi menemani Kevin yang sedang membaca novel di kamarnya.
Kevin memang suka sekali membaca. Baik itu membaca novel,komik, cerpen atau mungkin membaca hatinya yang kini sedang dilanda rasa senang dan bahagia.
Sore tadi sewaktu pulang sekolah, Kevin mengantarkan Cinta sampai ke halaman tepat depan rumah Cinta.
Kevin juga sempat mencium punggung tangan mamahnya Cinta yang sedang menyapu halaman rumah ketika Kevin dan Cinta tiba di rumah itu. Kevin juga masih teringat dengan pelukan Cinta terhadap dirinya. Ya, meskipun itu tidak sengaja, tetapi Kevin tetap merasa senang.
"Kevin?" ucap sebuah suara yang membuyarkan khayalan Kevin. Ternyata itu adalah Mamahnya Kevin.
"Eh, iya Cinta kenapa?" jawab Kevin kaget sambil mengatakan kata 'Cinta' secara tidak sengaja.
"Hah? Cinta?" ujar Mamahnya terheran-heran.
"Eh ngga, mah. Kevin salah ngomong, barusan Kevin sebenernya mau ngomong tinta. Tinta pulpen Kevin habis," ucap Kevin mengelak. Wajah Kevin berubah memerah bak Kepiting rebus. Kevin terlihat malu.
Mamahnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya.
"Besok mamah mau ada arisan. Kamu besok bisa nganterin mamah, kan? tapi ntar mamah pulangnya pake taksi online aja soalnya kayanya mamah mau mampir dulu ke temen lama Mama." ucap Mamahnya kepada Kevin
"Oke siap laksanakan komandan," ujar Kevin sambil memberi hormat pada mamahnya.
Mamahnya pun langsung pergi keluar dari kamar Kevin, sebelum dia keluar, dia sempat mencium kening Kevin dan menyuruh Kevin untuk segera tidur karena waktu sudah larut malam.
Meskipun Kevin sudah berusia 16 tahun, tapi Kevin selalu dianggap seolah-olah masih berumur 5 tahun. Ia selalu dianggap masih anak-anak oleh mamahnya. Ia sangat disayangi oleh mamahnya. Kevin pun selalu bersikap manja ketika sedang bersama Mamahnya. Begitu juga dengan Papahnya, Kevin selalu bercanda ria.
***
Kilau mentari mulai terbit menyinari dunia. Pagi hari telah tiba. Kevin sudah bersiap untuk mengantarkan Mamahnya pergi. Dengan memakai kaos polos berwarna putih dan jaket Hoodie berwarna hitam serta celana jeans membuat Kevin terlihat sangat tampan dan mempesona.
"Ayo, Vin. Ini Mamah udah siap berangkat," ujar Mamahnya yang keluar dari kamarnya setelah berdandan cukup lama. Perempuan memang suka berdandan sangat lama.
"Ok, mah. Yuk kita on the way," ucap Kevin.
Kevin pun langsung berjalan ke arah motor sport miliknya. Ia menaiki motornya dan segera menghampiri Mamahnya.
"Ayo, mah. naik!" perintah Kevin kepada Mamahnya dengan nada lembut.
Mamahnya pun langsung menaiki motor sport Kevin dengan cukup kesusahan karena motor milik Kevin memang yang cukup tinggi.
Setelah itu, Kevin langsung menarik gas motornya dan segera meninggalkan rumahnya untuk pergi ke tempat tujuan.
***
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, mereka pun sampai di rumah tujuan mereka. Mamahnya pun langsung turun dari motor Kevin.
"Pulangnya hati hati, jangan ngebut-ngebut!"
"Ok siap komandan," ucap Kevin membalas perintah dari mamahnya.
Mamahnya pun langsung memasuki rumah yang berada didepannya untuk bersiap arisan dan tentu juga berghibah. Kevin bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Di tengah perjalanan, Kevin berpikiran untuk membeli buku karena stok buku bacaan dirumahnya sudah di baca semua olehnya.
Akhirnya Kevin pun memutuskan untuk mampir menuju toko buku terlebih dahulu. Pastinya untuk membeli sebuah buku, bukan membeli sebuah harapan.
Kevin sudah sampai di salah satu toko buku. Ia langsung memasuki toko buku itu untuk mencari buku yang menurutnya bagus.
Selama kurang lebih 15 menit mencari, Kevin belum mendapatkan buku yang menurutnya bagus. Dia pun bertanya kepada pemilik toko buku tentang buku yang sedang populer. Pemilik toko buku itu pun menjawab dan menunjukkan letak buku yang sedang populer itu.
Kevin kemudian melihat sebuah buku yang dimaksudkan oleh pemilik toko itu. Kevin langsung mendekat menghampiri buku itu. Ketika Kevin menyentuh buku itu, tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh buku itu juga dari arah berlawanan yang tertutup oleh rak buku.
Kevin sedikit terkejut. Kevin kemudian mencoba melihat seseorang itu.
"Cinta?" ujar Kevin.
"Kevin?" ujar Cinta.
Keduanya sama-sama kaget ketika melihat satu sama lain.
Bersambung...
Hai sahabatku.
Terimakasih kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.
Semoga kalian suka dan terhibur.
Jangan lupa Vote dan Comment yah.Kalo ada Typo Comment yah. Soalnya Hobi aku tuh sering Typo bertebaran 😂
Jangan lupa tersenyum dan bahagia.
Bye bye. See you...Dadah🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KETUA OSIS
Teen Fiction"Mengapa harus dekat, jika akhirnya tidak bisa didekap." ~Kevin Argawinata~ "Kau adalah rasa yang tepat diwaktu yang terlalu cepat." ~Cinta Aliya~ "Jika memilikimu bukanlah takdirku, pernah bersamamu adalah kisah paling indah dicerita hidup ku." ~Ke...