Suasana sekolah tampak berbeda, banyak poster-poster yang terpasang di tembok maupun mading sekolah. Semua poster itu berasal dari ketiga pasangan calon Ketua OSIS yang sedang melakukan kampanye untuk pemilihan Ketua OSIS.
H-3 pemilihan Ketua OSIS, semua pasangan calon Ketua OSIS terlihat cukup sibuk. Mereka sedang fokus mempersiapkan mental dan persiapan lainnya.
Sejak seminggu yang lalu memang kegiatan belajar mengajar tidak lakukan, itu dikarenakan untuk mempersiapkan acara pemilihan Ketua OSIS.
"Kita harus nyiapin mental buat pemilihan nanti, apalagi pas sesi debat. Kita harus benar-benar siap," ucap Kevin kepada Rendi yang terdengar seperti sedang memotivasi. Kevin dan Rendi kini sedang berada di tangga dekat lab komputer sekolah.
Sejak seminggu yang lalu juga, Rendi yakni pasangan dari Kevin dalam pemilihan Ketua OSIS itu memang jadi sering bersama dengan Kevin. Bukan tanpa alasan, melainkan agar bisa menumbuhkan chemistry diantara keduanya.
"Hai beb" sapa sebuah suara yang tiba-tiba muncul. Kevin cukup kaget mendengar itu.
Mola. Itu adalah Mola. Memang akhir-akhir ini Mola sering memanggil Kevin dengan sebutan "Beb".
Sebenernya Kevin sangat risih dengan panggilan itu. Kevin juga sering melarang Mola untuk memanggil dirinya dengan panggilan itu, tetapi Mola tetaplah Mola. Dia akan selalu melakukan apa yang membuatnya bahagia.
"Ada apa kamu kesini?" tanya Kevin sambil memutar bola matanya malas.
Sementara itu, Rendi hanya menyimak dengan obrolan Kevin dan Mola. Rendi juga cukup hafal dengan kelakuan Mola yang terkesan terlalu mengejar-ngejar Kevin.
"Aku laper, temenin aku ke kantin yok!" Mola memohon kepada Kevin tanpa basa-basi. Ini adalah kebiasaan Mola yang cukup membuat Kevin risih.
Kevin ingin sekali menolak ajakan dari Mola secara langsung, tetapi Kevin bukanlah orang yang seperti itu. Kevin selalu merasa tidak enakan terhadap orang lain. Jadi Kevin pasti akan mencoba menolak secara halus.
Kevin mencoba berpikir dan mencari alasan yang tepat untuk menolak ajakan dari Mola.
"Ayok Kevin!" Paksa Mola sekali lagi karena Kevin tak kunjung menanggapi ajakannya.
"Maap banget Mol, aku ga bisa nemenin kamu. Aku harus ke kelas kak Fahri. Aku mau ngurusin persiapan pemilihan Ketua OSIS," ucap Kevin memberikan alasan agar bisa menolak ajakan Mola secara halus.
"Beneran?" Ucap Mola sambil menyipitkan sebelah matanya seolah-olah ragu mendengar alasan Kevin.
"Iya" jawab Kevin singkat.
Mola menghirup nafas dalam, ia sudah tak bisa memaksa Kevin lagi. Ia terlihat cukup kesal mendengar jawaban dari Kevin.
"Ren, Kaka pergi duluan ya. Nanti kita diskusi lagi" pamit Kevin kepada Rendi. Kevin pun langsung beranjak pergi meninggalkan tempat itu.
Kevin berjalan menyusuri koridor sekolah. Tak lupa ia mencium tangan kepada guru-guru yang berpapasan dengan dirinya.
BRUGHHHH
Kevin bertabrakan dengan dengan seseorang perempuan. Tampaknya perempuan itu sudah cukup familiar bagi Kevin.
Tubuh Cinta hampir saja terjatuh ke lantai. Tetapi, dengan cekatan Kevin langsung menahan tubuh Cinta agar tidak terjatuh. Tak bisa dihindarkan, tubuh Cinta langsung jatuh kedalam pelukan Kevin. Kejadian seperti di film FTV pun terjadi.
Mata Kevin dan Cinta saling beradu hanya dalam jarak 30 cm. Rasanya sangat nyaman. Kevin terbuai dan tidak bisa berkata sedikitpun dengan situasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KETUA OSIS
Teen Fiction"Mengapa harus dekat, jika akhirnya tidak bisa didekap." ~Kevin Argawinata~ "Kau adalah rasa yang tepat diwaktu yang terlalu cepat." ~Cinta Aliya~ "Jika memilikimu bukanlah takdirku, pernah bersamamu adalah kisah paling indah dicerita hidup ku." ~Ke...