Part 10

290 23 0
                                    

Setelah menjalani latihan debat selama dua Minggu lamanya, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba.

Hari pelaksanaan lomba debat telah datang. Kebetulan, lomba debat itu diselenggarakan di SMK Jaya Kencana, tepatnya di sekolah mereka sendiri. Kevin, Cinta dan Tiara jadi punya cukup kepercayaan diri yang lebih dari peserta lomba debat yang lain untuk mengikuti lomba itu.

Banyak peserta lomba debat dari sekolah lain yang sekarang tengah menikmati suasana di SMK Jaya Kencana dan menunggu lomba debat dimulai.

Ada yang berlalu lalang tidak jelas, ada yang menikmati makanan di kantin, ada yang hanya duduk termenung di kursi dan masih banyak lainnya para peserta lomba yang berkeliaran.

Kevin, Tiara dan Cinta pun sedang melakukan meditasi ketenangan dengan tujuan agar bisa menghadapi lomba debat dengan lancar dan tenang. Cinta dan Tiara terlihat sangat rileks dan tidak menunjukkan ekspresi gugup dan tegang sedikit pun.

Sesekali Kevin mencuri pandang terhadap Cinta, menyaksikan keindahan mahluk tuhan yang nyata yang sekarang ini berada dihadapannya. Ketika Cinta akan berbalik mengarah melirik Kevin, Kevin akan langsung mengalihkan pandangannya.

Kevin terlihat seperti orang yang gelisah. Dan mungkin benar bahwa Kevin memang sedang gelisah. Ia tampak sedang memikirkan sesuatu. Ia terlihat seperti orang yang linglung. Mungkin saja ia masih penasaran dan teringat kepada sosok laki-laki yang sedang dekat dengan Cinta. Mungkin juga ini bisa membuat dirinya tidak fokus ketika lomba debat dilaksanakan.

"Assalamualaikum wr.wb.
Mohon perhatiannya, lomba debat akan segera dimulai, semua peserta harap masuk ke ruang aula lomba debat." Suara itu terdengar dari speaker mic yang berada di aula sekolah. Mungkin suara itu diucapkan oleh panitia lomba debat.

Semua peserta lomba langsung bergegas menuju ruang aula lomba, begitu juga dengan Kevin, Tiara, dan Cinta.

Satu per satu peserta lomba mulai memasuki ruangan dan duduk memenuhi kursi yang telah disediakan. Suasana hati para peserta lomba mulai gugup karena lomba debat akan segera dimulai.

Juri memasuki ruang aula dan segera duduk menyandarkan punggungnya ke belakang kursi. Semua peserta di absen terlebih dahulu untuk mengetahui kehadiran seluruh peserta yang mengikuti lomba itu.

Semua peserta dari berbagai sekolah telah lengkap memenuhi ruangan tersebut. Lomba debat pun di mulai.

***

"Maaf ya, aku tadi sedikit ngga konsentrasi waktu debat," tutur Kevin kepada Tiara dan Cinta.

"Ngga papa," jawab Tiara dengan nada seolah menyemangati. Sementara itu Cinta hanya diam tidak menanggapi pernyataan dari Kevin.

Lomba memang telah selesai, penampilan debat dari tim Kevin, Tiara dan Cinta terlihat kurang bagus dan mungkin bisa dibilang memang tidak bagus. Mereka sepertinya juga kalah adu argumen dari tim lawan.

Mungkin saja ini akibat Kevin yang masih memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan.

Mereka bertiga tetap berpikir positif, dan berharap ada keajaiban. Harap-harap menyelimuti diri mereka bertiga.

"Semoga kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal," ucap Tiara berharap atau lebih tepatnya berdoa.

"Aamiin," lanjut Kevin dan Cinta menimpali doa dari Tiara.

Pengumuman pemenang lomba akan segera dilakukan. Semua peserta dan guru pendamping langsung merapat dan memasang telinga secara lebar untuk mendengarkan pengumuman juara dari panitia lomba debat itu.

"Berdasarkan hasil penilaian dari tim juri, maka sekolah yang mendapat kan juara lomba debat adalah ..." ucap ketua panitia lomba debat itu.

Dia sengaja menggantung kalimatnya supaya terkesan lebih dramatis dan membuat orang-orang di ruangan itu lebih penasaran.

Bersambung...

Hai sahabatku.
Terimakasih kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.
Semoga kalian suka dan terhibur.
Jangan lupa Vote dan Comment yah.

Jangan lupa tersenyum dan bahagia.
Bye bye. See you...

CINTA KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang