Part 17

220 20 1
                                    

Hening mulai menyelimuti kelas 11 jurusan listrik. Suasana kelas sunyi dan sepi meskipun di dalamnya ada penghuninya. Tak ada suara yang terdengar sedikit pun. Mereka sedang mengikuti ulangan harian pelajaran Matematika. Kebetulan guru matematika yang bernama Pak Anto itu terkenal Killer.

BRAKKKK

Suara keras dentuman meja terdengar. Ternyata yang melakukannya adalah Pak Anto. Semua murid di kelas itu langsung bergidik ngeri. Bulu kuduk mereka berdiri tanpa disuruh.

Pak Anto berdiri dari tempat duduknya duduknya. Semua murid Mulai bingung dan dilanda rasa takut. Guru itu berjalan menghampiri tempat duduk Kevin.

Kevin berdecak bingung, ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Guru itu pun semakin dekat menghampiri meja Kevin

SKKKKK

Kertas ulangan yang sedang dikerjakan itu tiba-tiba dirobek oleh guru itu. Bukan milik Kevin, tetapi milik siswa yang duduk dibelakang meja Kevin. Siswa itu tertangkap tengah mencontek menggunakan buku catatannya. Pasti akan terjadi sesuatu dengan siswa itu.

PLAKKKK

Tamparan keras mengenai pipi siswa yang mencontek itu. Siswa itu pun merintih kesakitan.

"Keluar kamu sekarang!" perintah guru itu dengan tegas.

Siswa itu pun langsung pergi meninggalkan kelas sebelum mendapat kemarahan yang lebih besar dari Pak Anto.

Semua murid di kelas itu tidak berani mengeluarkan sepatah katapun hingga bel istirahat berbunyi.

Teng teng teng

Bel istirahat pertama telah berbunyi. Semua murid di kelas itu tersenyum lega karena suasana mencekam akan segera hilang.

Satu per satu murid mulai mengumpulkan jawaban mereka ke meja guru. Dan merekapun langsung menghilang pergi meninggalkan kelas untuk bersiap mengisi perut ke kantin ataupun main.

"Vin, ayo ke kantin," ajak Raja. Sementara itu Kevin masih termenung tidak menyadari ajakan dari Raja.

"Kevin?" ucap Raja sekali lagi.

"Eh iya, kenapa?" jawab Kevin terkejut.

"Ayo ke kantin!" ucap Raja dengan nada sedikit kesal.

Kevin tampak berpikir sebentar, ia sebenarnya belum lapar. Ia juga sedang tidak ingin berada dalam keramaian. Ia sedang ingin sendiri. Berteman dengan sepi.

"Aku ngga dulu lah." Kevin menolak dengan halus.

Sementara itu Raja langsung bergegas menuju kantin sendirian.

Kevin melangkahkan kakinya pergi keluar dari kelas. Ia ingin menikmati suasana sepi. Ia bergerak menuju perpustakaan.

Seperti biasa, banyak para siswi yang menyapa kepada Kevin. Kevin hanya membalas dengan senyuman.

Sementara para siswa melihat Kevin dengan tatapan sinis. Mungkin saja mereka iri terhadap Kevin.

Tibalah Kevin di perpustakaan. Ia mengambil sebuah buku untuk menemaninya. Ia pun berjalan menuju pojok perpustakaan untuk mulai membaca buku yang diambilnya.

"Kevin?"

Sebuah suara terdengar dari samping Kevin. Kevin cukup familiar dengan suara itu. Suara dari sosok yang bisa membuatnya gelisah.

"Cinta," ucap Kevin.

"Kamu lagi ngapain disini?" tanya Cinta.

"Baca buku," jawab Kevin singkat.

Kevin merasa bahwa dirinya harus menjauhi Cinta. Cinta sudah punya pacar dan Kevin itu bukan siapa-siapa nya Cinta.

"Tumben ngga bilang lagi makan seblak, kan kamu biasanya bercandaan pake bawa-bawa seblak," tanya Cinta sambil terkekeh kecil.

Kevin sebenernya memang ingin sekali berkata seperti itu. Tetapi dia harus sedikit menjauh dari Cinta karena Cinta sudah milik orang lain.

"Males," jawab Kevin datar.

Cinta sedikit terheran-heran dengan jawaban Kevin. Tidak biasanya Kevin bersikap seperti ini.

Sementara itu, Kevin mulai mencari cara agar dirinya bisa menghindar dari Cinta sekarang. Ia mulai mencari cara agar bisa pergi dari tempat itu sekarang juga.

"Aku ke kelas dulu," ucap Kevin

"Kamu ngga jadi baca buku?" tanya Cinta yang masih kebingungan dengan sikap Kevin sekarang.

"Ngga," jawab Kevin masih dengan nada datar, singkat, jelas dan terpercaya.

Dmegan berat hati, Kevin segera beranjak dari tempat itu. Melangkahkan kakinya untuk bergerak pergi keluar dari perpustakaan dan segera menuju kelasnya.

***

Bel pulang sekolah sudah terdengar. Semua siswa langsung berhamburan pergi meninggalkan sekolah.

Cinta melangkahkan kakinya pergi keluar dari kelas. Tadinya ia akan ikut pulang bersama Rey, tetapi karena Rey ada urusan dadakan jadi mereka pun batal untuk pulang bersama.

Cinta bergerak keluar dari sekolah dan mulai menunggu angkutan umum dipinggir jalan depan gerbang sekolah. Ia melihat sosok Kevin melintas dihadapannya menggunakan motornya. Tapi anehnya, Kevin tidak berhenti sama sekali.

Biasanya Kevin akan menawarkan pulang bersama dirinya kepada Cinta. Tetapi kali ini dia hanya melintas begitu saja tanpa menyapa ataupun menawarkan ajakan pulang bersama.

"Kevin kenapa yah? tumben banget dia kaya gini" batin Cinta dlaam hatinya.

Cinta pun menunggu angkutan umum selama kurang lebih 20 menit. Akhirnya ada angkutan umum yang lewat dan Cinta pun segera menaikinya.

Bersambung...


Hai sahabatku🙌.
Terimakasih kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.
Semoga kalian suka dan terhibur.
Jangan lupa Vote dan Comment yah😊.

Kalo ada Typo bilang yah. Soalnya hobi aku tuh sering banget Typo😂

Jangan lupa tersenyum dan bahagia.
Bye bye. See you...







CINTA KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang