Part 21

206 16 0
                                    

Suasana hening hikmat sedang menyelimuti. Semua murid sedang berdiri tegap mengikuti upacara bendera. Sekarang memang hari Senin.

"Pengumuman pengumuman." Suara ini terdengar dari protokol petugas upacara.

Seorang siswa berjalan dan menaiki mimbar upacara. Dia adalah Ketua OSIS SMK Jaya Kencana tahun ini yang bernama Fahri.

"Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi temen-temen," sapa Fahri kepada seluruh murid yang berada di lapangan upacara itu.

"Pagi," jawab semua murid kompak.

Dua Minggu lagi sekolah kita akan mengadakan kegiatan pemilihan Ketua OSIS untuk periode terbaru. Jadi secara otomatis saya juga akan purna dari jabatan ini dan akan di gantikan oleh Ketua OSIS baru," ucap Fahri menjelaskan.

Semua murid memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama.

"Jadi nanti akan diadakan penyeleksian terhadap calon Ketua OSIS yang mendaftar. Saya harap kita semua bisa mensukseskan acara kita ini," sambung Fahri masih menjelaskan.

"Kamu mau nyalon, Vin?" tanya Mola yang berdiri disamping secara tiba-tiba. Kevin cukup terkejut.

Memang semenjak kepindahan Mola ke sekolah ini, Mola jadi selalu ingin berdekatan dengan Kevin di manapun dan kapanpun. Kevin cukup risih dengan hal itu.

"Kevin, jawab pertanyaan aku!" ketus Mola sambil menekan.

"Aku masih mempertimbangkan," jawab Kevin apa adanya.

15 menit telah berlalu, Fahri telah selesai menjelaskan pengumuman itu.
Upacara juga telah selesai. Semua murid mulai berhamburan pergi ke kelas masing-masing.

"Jangan gandeng tangan aku terus!" ketus Kevin mencoba memperingatkan kepada Mola.

Mola memang sangat sering mengandeng tangan Kevin. Meskipun Kevin sudah sering melarangnya,tapi Mola tetap mengulanginya.

"Iya maaf," jawab Mola sambil memasang ekspresi kesal.

Kevin hendak pergi menuju kelas. Dia sempat melihat pemandangan yang membuatnya merasa sesak.

Cinta sedang bergandengan tangan mesra dengan Rey.

Meskipun Kevin sudah sering melihat kejadian ini, tapi Kevin masih belum bisa menerimanya.

"Raga ini mungkin masih bisa menahan, tetapi sebenarnya hati ini sudah tak tertahan."

Kevin mendengus kesal, ia segera berjalan menuju kelas dan meninggalkan Mola yang tadinya sedang berada disampingnya.

Mola yang menyadari dirinya ditinggalkan segera berlari untuk mengejar Kevin.

***

Semua murid berhamburan menuju kantin sekolah. Bel istirahat sudah berbunyi 3 menit yang lalu.

Kevin terpaksa harus pergi ke kantin sendirian. Kevin biasanya selalu pergi bersama Raja, tapi sekarang Raja sedang ada kepentingan mengurus PMR. Kevin mulai berjalan menuju arah kantin sekolah.

Seperti hari-hari sebelumnya, banyak sorot mata yang terfokus kepada Kevin pada saat Kevin berjalan. Mulut para siswi yang melihat langsung menganga terpesona oleh katampanan Kevin.

"Fenomena alam lagi," batin Kevin dalam hatinya.

Kevin telah tiba di kantin sekolah, semua sorot pasang mata yang berada di kantin kembali terpusat pada dirinya. Kevin bersikap tenang, ini sudah menjadi kebiasaan mutlak bagi dirinya.

Kevin mengedarkan matanya ke seluruh penjuru kantin. Mencari sebuah kursi yang kosong dan nyaman untuk ditempati. Kevin berhasil menemukannya.

Kevin langsung mendekati sebuah kursi yang terletak di halaman belakang kantin, di situ memang lebih sepi dan tidak banyak orang yg duduk di sekitar situ.

CINTA KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang