"Lo jahat Bara, apa salah gue coba sampe lu gini sama gue. Lo gak mikir gimana perasaan gue saat lu menjelek-jelekkan gue. Gue sakit tapi gue sadar gak ada yang peduli sama gue" Ucap Audrey sambil berlari kearah taman belakang.
"Tapi bukan gue. Agghhh. Ngapain lu liat-liat" murka Bara.
Pagi-pagi saat Audrey baru datang, ia melihat banyak coretan di mejanya. Tulisan-tulisan tersebut membuatnya sakit. Gentong, Hulk, kalo Lo mati gak telap orang ngangkat lo, nyusahin. " Kata-kata menyakitkan baginya.
"Gue harus jelasin ke Audrey" Bara pun berlari keluar kelas untuk menemui Audrey.
"Drey" panggil Bara pelan saat melihat punggung Audrey yang bergetar menunjukkan bahwa ia menangis.
"Puas lu Bara nyakitin hati gue lagi. Gak puas lu nyakitin gue ha lu gak mikir percuma lu punya otak tapi gak dipake. Percuma lu punya hati kalo gak punya rasa kasihan. Gue benci Lo Bara.
"Dengerin gue dulu ndrey ka.." ucapan bara disela audrey "kalo apa Lo emang gak punya hati Lo jahat hiks"
Bara pun menarik Audrey kepelukannya. "Bukan gue yang lakuin itu tapi Toni dia yang lakuin itu semua" jelas Bara
"Lo jahat udah bikin gue sakit hati dan Sekarang Lo nyalahin Toni bar Lo emang jahat gak ada otak ya lu" ucap Audrey tetap pada pendiriannya
"Gue berani bersumpah kalo Toni yang ngelakuinnya." Ucap bara meyakinkan Audrey
"Terus kenapa lo jadi baik gini dengan gue, kenapa lo mendadak perhatian sama gue?" Tanya Audrey mengingat perlakuan Bara baru-baru ini.
"Huft Lo bener-bener lupa dengan gue. Disaat kemarin Vincent bilang kalo Lo sepupunya otomatis Lo cinta pertama gue drey. Lo Cia gue" ucapan Bara membuat Audrey melepaskan pelukannya dan menatap Bara bingung.
"Gue Al-nya Cia. Albara Aprilio" ucap bara sambil mengucapkan panggilan Audrey dulu
"Al? Hiks hiks Lo jahat" Audrey kembali menangis mengingat cinta pertamanya lah yang membullynya.
"Maaf Cia, sekarang Al bakal lindungi Cia. Al minta maaf ya" Bara sambil mengusap rambut Audrey sayang.
"Lagian salah Vincent kenapa dia gak bilang ke gue kalo Lo sekolah disini jadinya kan gini" ucapan bara langsung membuat Audrey mencubit perut Bara.
"sakit ishh. Kekelas yuk nanti Lia nyariin Lo lagi" ajak Bara
"Huaaaa Lo Al gueee" nangis Audrey lagi"Lah makin nangis, udah yuk ke kelas 5 menit lagi bel masuk Ciaaa" Bara pun menenangkan tangis Audrey dan menyeka air mata Audrey.
Skipp istirahat
"Cia, Lia ke kantin yok nanti Vincent nyusul" seketika ucapan Bara membuat Manda bingung
"Al?" Tanya Manda hati-hati
"Iya gue Al-nya kalian" ucap Bara sambil tersenyum
"Kyaaaa Al gue sampe gak ngenalin Lo tau gak. Maaf ya kemarin gue marah-marah" ucap Manda
"Gue yang seharusnya minta maaf sama kalian terutama Cia-nya Al karna udah nge-bully Cia dan sempat adu tonjok sama Vincent" ucap Bara merasa bersalah
Audrey? Hanya menyimak percakapan antara Manda dan Al a.k.a Bara
"Udah yuk kantin gue lapar" ajak Manda sambil mengelus perut ratanya
"Yeee lu mah lapar Mulu hahaha" balas Audrey sembari terkekeh
Sepanjang perjalanan menuju kantin, banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.
Loh kok Bara bisa akrab dengan Audrey
Iyaya kemaren nge-bully Audrey
Ishhh kok tu cewek gendut bisa jalan dengan Bara coba
Pake pelet apa tu cewek
Manda tambah manis ya
Mereka menuju meja yang diduduki Vincent. Vincent sendiri sudah tau siapa Bara sebenarnya. Jujur di diri Vincent dan Bara terdapat banyak sekali perubahan.
"Woy bro sis lama banget lu" ucap Vincent kesal
"Tadi ada maaf-maaf-an dikelas antara Al dan Lia" ucap Audrey polos
"Yee lu kira lebaran maaf-maaf-an" ucap Manda menoyor kepala Audrey
"Al kepala Cia dijitak sama Lia sakittt" ucap Audrey manja tiba-tiba tak ada angin tak ada hujan Audrey menjadi manja.
"Lo gak sakit kan drey? Tiba-tiba Lo jadi gini" ucap Manda memastikan "atau Lo lagi pms?" Lanjut Manda lagi
"Opsi kedua bener hehe" ucap Audrey sambil nyengir
"Pantesan. Cia mau makan apa biar Al yang pesenin" ujar Vincent yang mendapat pelototan dari Bara namun setelah itu ia menganggukkan kepala.
"Mau bakso sama es teh hangat deh" ujar Audrey yang kini mendapat toyoran lagi di kepalanya. Si pelaku hanya menatap polos kearah Audrey
"Kalian hajat hiks" ucap Audrey pura-pura sedih
"Jahat Audrey, lagi pula lu ngigo apa mana ada es teh hangat" ucap Manda mencoba sabar menghadapi makhluk pms didepannya.
"Ohhh sejak kapan udah gak ada? Yaudah deh jus jeruk aja" ucap Audrey
"Serah drey serah" pasrah Vincent
"Udah? Gue pesen dulu samain aja semua bye" ujar Bara seraya berjalan menuju stand bakso
"Gue masih bingung kenapa gue gak inget sama Vincent dan Bara sedangkan gue inget sama Manda" tanya Audrey tiba-tiba
"Lo dulu sempat amnesia cuma kata mama Rita Lo udah sembuh dari amnesia. Lo gak bakal ingat kalo gak diingetin." Ucap Vincent membuat ia terkejut
"Lah? Bukannya kalo orang amnesia itu, diingetin malah bikin kepalanya pusing ya? Ko gue gak? Boong ya luu" ujar Audrey pura-pura polos lagi.
"Huftt sabar sabar kan tadi Vincent udah bilang kalo Lo sudah sembuh Cia sayangggg uhh gemes gue lama-lama." Jawab Manda sambil mencubit pipi Audrey.
"Gibah Mulu Lo pada, nih makan" tiba-tiba Bara datang sambil membawa makanannya dibantu dengan ibu" yang Audrey tebak penjualannya.
"Yeyy makan" sorak Manda
"Lebay Lo kaya gak makan seminggu aja" ucap Vincent malas
"Biarin yang penting Lo sayang kan sama gue hm" ucap Manda santai sambil menaik turunkan alisnya
"Dihhh ogah kali yang ada gue bangkrut yang ada kalo sama Lo makan Lo banyak soalnya" ujar Vincent sambil menetralkan raut wajahnya. Iya gue sayang sama lo ' lanjut Vincent dalam hati.
----
Makin gaje gak sihh
Huftt maklumlah baru ada niat nulis cerita yang serius.VOTE DAN KOMENNYA DONG
KAMU SEDANG MEMBACA
AUDREY
Teen Fiction{SELESAI} Sebelum Baca, Jangan lupa Follow dulu yuk "Lo jahat Bara, apa salah gue coba sampe lu gini sama gue. Lo gak mikir gimana perasaan gue saat lu menjelek-jelekkan gue. Gue sakit tapi gue sadar gak ada yang peduli sama gue" "Tapi bukan gue. Ag...