^42^

2.1K 79 3
                                    

"Sekarang jelaskan kenapa anak saya bisa sampai seperti itu?" tanya Roni

Tadi disaat Bara dkk izin untuk pulang sebentar, Roni menelpon mereka untuk datang kerumahnya. Menagih omongan yang di rumah sakit kemarin

"Dari cerita Audrey, katanya dia baru selesai dari toilet namun tiba-tiba dia di sekap dan yang nyekapnya itu buber" jawab Vincent

"Buber?" bingung Roni

"Bu Berliana yah" jawab Vincent kembali

"Ber..Berliana?"

"Iya om, mantan om dulu" ujar Bara

"Katanya mau balas dendam lewat Audrey" lanjut Bagas

"Bangsat dimana dia sekarang" tanya Roni dengan tangan yang mengepal kuat.

"Di ruang bawah tanah di rumah Evin om" jawab Vincent

"Antarkan saya sekarang ke sana" singkat Roni kemudian berjalan menuju keluar rumah dan menaiki mobilnya sedetik kemudian melaju menuju rumah Vincent

"Lah om Roni minta antarin tapi dia pergi deluan" gumam Vincent

"Udah lah yok ke rumah lo sekarang sebelum emosi om Roni meledak-ledak

•••••

"Lama banget kalian? Cowok bukan"

Mobil milik Vincent baru sampai di halaman depan rumahnya. Namun begitu turun dari mobil, mereka langsung disembur oleh omongan Roni

"Ya kan tadi..."

"Sudahlah cepat buka pintunya, masih untung gak saya rusakin pintunya" ujar Roni menahan emosinya

"Yeee sabar dong om, ntar Evin kena marah papa lagi" ujar Vincent sambil membuka pintu yang ternyata tak dikunci

"Kalau tau gak dikunci dari tadi sudah saya masuk tau gak" ujar Roni dan segera berlari menuju ruang bawah tanah dirumah Vincent.

"Om" panggil Vincent

"Apa lagi sih" ujar Roni dengan wajah kesal

"Salam dulu om sebelum masuk rumah orang" ujar Vincent dengan tampang polos yang dibuat buat

"Assalamualaikum" ujar Roni kemudian melanjutkan jalannya keruang bawah tanah.

"Waalaikumsalam om"

Bara dkk berjalan santai dibelakang Roni yang seperti sedang kebingungan

"Kenapa om?"

"Saya lupa wajah Berliana yang mana" ujarnya cuek sambil menatap sekitar

"Astaga om hahaha dari tadi semangat banget pengen ketemu bu Berliana tapi lupa sama wajahnya" sindir Bara

"Cepetan deh sudah gatal nih mulut"

Vincent pun membantu Roni untuk mengarahkannya ke Berliana. Terlihat salah satu ruangan yang berada di ujung seketika membuat bulu kuduk berdiri.

"Nih om ruangannya" ujarnya sambil membuka ruangan tersebut yang sengaja ia kunci agar Berliana tak kabur walau kecil kemungkinan bisa keluar dari ruangan yang dijaga ketat ini.

"Hai Berliana" ujar Roni basa basi

"Ro..Roni? Kamu datang pasti mau nyelamatin aku dari bocah ingusan ini kan? Ayo bawa aku pergi dari sini" dengan pd-nya Berliana berucap seperti itu

"Siapa bilang? Saya kesini mau nanya ke anda kenapa anda bisa-bisanya menyakiti anak sulung saya? Anda tidak punya hak sama sekali menyentuh putri putri saya" ujar Roni dengan nada datarnya.

AUDREY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang