"Pagi mama dan adek yang sama-sama toa" ujar Bara saat menuruni tangga dan berjalan menuju meja makan
"Pagi juga toa" sambut Diana
"Sama-sama Toa diam" sindir Tiara
"Haelah lu juga toa kali"
"Ya udah sih kita sama-sama toa ya udah diam" ucap Diana kesal
"Kita? Kalian bertiga aja kali" ujar seorang laki-laki membuat ketiganya terkejut.
"Eh papa" ucap Bara,Tiara dan Diana kompak
"Kenapa gak teriak-teriak lagi?"
"Nunggu papa kerja atau berangkat lagi baru kami te...aauu sakit kebo" ceplos Tiara
"Baru apa Tiara hm??" Tanya Satria, papa Bara&Tiara
"Gak pa hehehe. Duduk pa pasti capek baru sampe pagi ini" bukan Tiara yang menjawab, namun sang mama
"Untung kalian teriak-teriak gak jelas disaat papa diluar, kalo papa dirumah dan kalian teriak-teriak sudah papa pastikan papa pergi dari rumah ini saking gak kuatnya" sindir Satria namun hanya dihiraukan mereka semua.
Bara yang sibuk Chatingan dengan Audrey, Tiara dan Diana yang sibuk main Cacing. Hayolohh siapa yang suka main cacing
"Denger gak papa ngomong" lagi-lagi dihiraukan
"Bulan ini gak ada shopping buat mama dan Tiara ATM papa sita. Ntuk Bara, motor dan mobil papa sita" ucap Satria membuat ketiganya menoleh kearah Satria
"Jangan dong pa nanti aku kalo mau pergi gimana?" Ujar Bara
"Iya pa mamakan butuh refreshing" lanjut Diana
"Tiara jugaa, lusa ada acara ultah teman Tiara" sambung Tiara
"Mangkanya orang ngomong didengerin. Jangan diacuhkan. Coba kalian yang ngomong tapi diacuhkan dengan pendengar kalian, gimana perasaan kalian" ujar Satria membuat mereka terdiam.
"Sorry pa" ucap BTD (Bara, Tiara, Diana).
"Yasudah lanjut sarapan. Bara antar Tiara sekolah. Tiara gak papa izinin bawa mobil" ucapan Satria membuat Tiara cemas takut jika papanya mengetahuinya
"Hmm.... Paa"
"Gak, papa tau kemarin mobil kamu nabrak pohon yang gak salah apa-apa. Untung tu pohon gak roboh" cerocos Satria
"Lah kok malah mentingin pohon dari pada Tiara"
"Kamu kan udah gapapa baperan amat sih jadi anak. Sana pergi sekolah" ujar Satria sedikit mengusir
"Lah papa ngusir??" Tanya Bara
"Siapa yang ngusir aelah liat noh udah jam berapa 6.15" ucap Satria Sambil menunjuk jam
"Lah cepat banget. Yok bang berangkat sekolah" ucap Tiara sambil menarik tangan Bara kasar
"Sabar woyy. Assalamualaikum ma pa" pamit Bara.
---
"Gue denger-denger kalo Lo jadian dengan Bara bener?" Tanya Toni sinis
"Iya gue juga kemaren gak sengaja nguping para cabe, kalo Lo jadian dengan Bara" sambung Arya
"Cih sadar Lo gendut, Bara sempurna. Lo jelek walau gue akui Lo sedikit manis dengan lesung pipi Lo tapi tetap gak cocok dengan Bara yang diakui sebagai mostwanted disini." Sinis Ari
"Jawab njing kenapa Lo cuma nundukin kepala, Lo pikir lagi mengheningkan cipta" bentak Toni
Ohh kemana Manda, Vincent, Bara dan Nia kenapa mereka belum datang
"Karna gue sayang dan cinta dengan dia dari saat masih bocah. Katakan gue bodoh masih bocah sudah jatuh cinta tapi apa boleh buat hati gue milih Audrey" tiba-tiba Bara menyaut di depan pintu kelas sambil bersedekap dada
"Ohh jadi ni cewek Lo kenal dari masih bocah? Wajar sih Lo memang bodoh" balas Toni
"Gue masih mending dari pada Lo Toni"
"Cihh Lo pacaran sama cewek gendut, sudah pasti Lo malu kalau lagi jalan hahaha" ucap Toni sambil tertawa remeh
"CUKUP!! GUE UDAH SABAR YA NGEHADAPIN LO TONI. UCAPAN LO MEMANG BENER KALO GUE GENDUT TAPI LO GAK PERNAH MIKIRIN PERASAAN GUE ATAUPUN ORANG YANG LU BULLY DILUAR SANA. SEKARANG GUE GAK BAKAL TINGGAL DIAM DISAAT LO NGEJELEK-JELEKIN GUE, SAHABAT GUE ATAUPUN KELUARGA GUE" Ujar Audrey tegas dan dalam keadaan membentak
"Cihh Sok berani banget Lo. Lo itu belum nyampe setahun disini tapi sudah sok berani. Lo gak tau siapa Toni sebenarnya." Lanjut Jingga tiba-tiba.
"Lo juga belum nyampe setahun disini, perlu gue ingatin? Dan Gue tau semuanya. Toni yang hobi tidurin cewek diclub dan Lo yang pernah tidur bareng Toni di club. Gue tau Toni pernah hamilin Lo tapi Toni nyuruh Lo gugurin tu kandungan dan dengan bodohnya Lo mau tanpa mikirin bayi Lo yang gak berdosa." Ungkap Audrey membuat mereka semua terdiam dan menatap Jingga dan Toni jijik.
Plakk
Jingga menampar pipi Audrey karna ia benar-benar merasa malu atas ucapan Audrey. Namun itu benar memang benar adanya.
"Apa hak Lo nampar pacar gue"
"Apa hak Lo nampar sepupu gue"
"Apa hak Lo nampar sahabat gue"
Ucap Bara, Vincent, Manda dan Nia kompak"Cihhh banyak pawang ya lo waww" ucap Jingga sambil bertepuk tangan.
"Jingga dan Toni gue keluarin dari sekolah ini karna sudah bikin sekolah ini malu" ujar Vincent
"Ini sekolah bokap lo bukan sekolah lo jangan sok berkuasa atas nama orang tua." ucap Toni
"Ohh kalo Lo lupa satu bulan yang lalu, kepemilikan sekolah ini sudah diganti menjadi gue dan Audrey. Audrey juga berhak mengeluarkan siswa yang benar-benar gak bisa di atur. PAHAM KALIAN SEMUA" Ucap Vincent sambil menekankan kalimat terakhir.
"Toni Jingga pergi dari sini sebelum gue ungkap keburukan kalian yang memang sudah melewati batas." Datar Audrey
Toni dan Jingga memilih pergi karna mereka tak mau jika keburukan mereka yang melewati batas tersebar dan malah membuat mereka tambah malu triple kill. Azek tripel kill gak tuhh
///
Yeyy up lagiii
Tetap stay ya guysss
Beberapa hari kedepan aku gak bakal up dlu karna ujian.
Oh iya semangat ujiannya yaa♥️♥️
Dobel upp yeeeyyVOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA YA
KAMU SEDANG MEMBACA
AUDREY
Teen Fiction{SELESAI} Sebelum Baca, Jangan lupa Follow dulu yuk "Lo jahat Bara, apa salah gue coba sampe lu gini sama gue. Lo gak mikir gimana perasaan gue saat lu menjelek-jelekkan gue. Gue sakit tapi gue sadar gak ada yang peduli sama gue" "Tapi bukan gue. Ag...