sembilan belas

1.4K 71 11
                                    

"Li lepasin gue" ucap Bara sambil berusaha melepaskan rangkulan Lily namun tenaga lily seakan terbuat dari Batu jadi sangat kuat

"Kenapa sih Al kan aku kangen sama kamu" manja Lily

'Shit yang boleh manggil Bara, Al itu cuma gue,Audrey dan evin (Vincent) dasar cabe gosong' Batin Manda menatap Lily tajam namun sepertinya lily tak menyadari tatapan tersebut.

'Kenapa Al cuma diam ketika Lily manggil dia Al? Apakah panggilan tersebut sudah mulai tersebar itu sebabnya orang lain boleh memanggilnya Al? Hanya gue, Lia dan Evin ingat itu Al. Hanya kami seperti yang lo bilang dulu' batin Audrey melihat mereka sendu

'Bukannya yang boleh manggil Bara itu Al cuma Audrey,Manda dan Vincent ya? Kenapa tu cabe manggil Al juga?' batin Nia heran

Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Flashback on

"Ingat ya yang boleh manggil aku Al itu cuma kalian bertiga. Dan yang boleh manggil Cia,Lia dan Evin(Vincent) hanya kita bukan orang lain" ucap Bara kecil kepada ketiga sahabatnya

"Iya itu merupakan panggilan kita sampai tua nanti"

"Tidak ada yang boleh memanggil kita dengan panggilan itu selain kita berempat" ulang Evin kecil

"AL, EVIN, CIA, DAN LIA SAHABAT SELAMANYA" Teriak mereka berempat di sebuah taman didekat perumahan mereka

Flashback off

"Lo ngelupain janji kita dulu Bara" ucap Manda sambil bersedekap dada didepan Bara dan Lily

"Lo pergi sana, gue mau duduk" tiba-tiba Vincent nyaut dibelakang Manda

"Ehh Evin apa kabar" ucap Lily sambil melepaskan rangkulannya dan berlari menuju Vincent namun dengan lihainya Vincent bergeser. Dan akhirnya Lily malah menabrak tubuh Pak Bambang a.k.a guru fisika di angkatan kelas 11

"Kenapa masih berdiri, duduk semua dan kamu Lily apakah kamu gak ada sopan santun meluk saya ha. Saya sudah punya istri" tegas pak Bambang

"atau Apakah kamu sudah gak laku ha sampai-sampai bapak pun kamu dekati" lanjut pak Bambang yang membuat satu kelas tertawa terbahak bahak

Oh iyaa pak Bambang ini merupakan papanya Nia dan pak Bambang juga mengetahui tentang Lily yang merupakan seorang bitch hanya saja ia masih mengikuti permainan seorang Audrey Valencia

"Sana duduk" usir pak Bambang kepada Lily.

"Cih sumpah malu banget gue dasar bapak-bapak tua mati aja sana lo" batin Lily geram

"Nia papa lo di sumpahin mati sama Lily" bisik Audrey kepada Nia yang sudah berpindah duduk didepannya.

"MAKSUD LO APA LILY HA LO NYUMPAHIN BOKAP GUE MATI" teriak Nia tiba-tiba membuat pak Bambang menatap kearah anaknya dan beralih menatap tajam kearah Lily

"Jangan buat-buat omongan lo bisa aja lo yang nyumpahin bokap lo mati" ujar Lily santai namun ia sedikit terkejut

"Lo kalo ngo.."

"Jujur or rahasia lo terbongkar Aliya" ujar Audrey dingin

"Drey dikelas ini gak ada yang namanya Aliya" ujar pak Bambang

"Om diem dulu deh" ujar Audrey

"Gak sopan bnget lo dengan guru" ujar Arya

"Jujur Lily gue bisa tau apa yang lo omongin di batin lo" ucap Audrey mengabaikan Arya yang membuat Lily terdiam

AUDREY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang