8]

2.4K 144 15
                                    

"Gak mungkin bunda ninggalin Cia. Bunda masih hidup, bunda belum meninggal" tangis Audrey dipelukan Bara sambil memukul dada Bara. Bara hanya membiarkan gadisnya menangis setidaknya membuat Audrey tenang.

Gadisnya? Mungkin belum namun nanti pasti Audrey akan menjadi gadisnya

Flashback on

Audrey dkk beserta Via baru sampai dirumah sakit dan langsung menuju UGD tempat bundanya berada. Ia dapat melihat jika ayahnya sedang mondar mandir didepan ruang UGD.

"Yah bunda kenapa" tanya Audrey

"Kata bibi ada orang yang memukul kepala bunda kamu dengan kayu setelah bunda kamu pingsan orang tersebut langsung pergi. Ayah sempat gak percaya, ayah langsung pergi melihat cctv diruang keluarga dan tenyata itu benar" jelas Roni.

Audrey langsung menjauh dari mereka semua dan menelpon seseorang

"Lo cari orang yang sudah membuat bunda gue kaya gini" to the point Audrey ucapkan kepada sang penerima telepon.

"baik nona mohon tunggu" Balas orang tersebut

"Gue tunggu Lo cari sampai dapat" setelah itu Audrey langsung memutuskan sambungan telepon. Ia menuju tempat ayah, Via dan sahabatnya berada.

"Gimana keadaan bunda yah?" Tanya Audrey lagi

"Dokter belum keluar dari dalam"

Cklek

setelah beberapa menit kemudian, suara pintu terdengar membuat mereka langsung berdiri menuju dokternya tersebut. keluarlah dokter dari dalam ruang UGD

"Gimana keadaan istri saya dok" tanya Roni

"Sebelumnya saya minta maaf, pasien tidak dapat diselamatkan. Pukulan yang sangat keras dibagian belakang kepala menyebabkan otak beliau rusak dan tidak dapat diselamatkan sekali lagi saya minta maaf. Permisi" ucap dokter tersebut

Flashback off

"Lo yang sabar ya ini semua sudah direncanakan. Tuhan lebih sayang sama bunda. Kan masih ada mama" ucap Vincent menenangkan Audrey.

Drtt drtt

Melihat siapa yang menelpon, Audrey pun bangkit dari duduknya "Aku kedepan dulu"

"Kenapa?" Tanya Audrey saat sudah sampai di taman rumah sakit

"SABRINA CLARISA SYASYA. Ia menyuruh anak buahnya untuk membunuh nyonya Rita karna ingin balas dendam kepada tuan Roni karna tuan Roni membuat ayahnya Sabrina masuk penjara ke.." ucapan pria tersebut terpotong ketika Audrey bertanya

"Kenapa ayah masukin dia kepenjara?"

"Ayah dari Sabrina telah melakukan korupsi selama 5 tahun dikantor tuan Roni itu sebabnya tuan Roni menjebloskan ayah Sabrina ke penjara."

"Dimana rumah Sabrina?"

"Jalan merpati putih nomor 54"

"Terima kasih Rio, uangnya akan gue transfer sekarang."

"Terimakasih nona"

Tutt

"Itu sebabnya dia bunuh bunda, salah ayahnya sendiri lah siapa suruh korupsi eww menjijikkan. Gue akan jadi malaikat maut Lo SABRINA" gumam Audrey sambil menyeringai.

Ia segera kembali keruang bundanya. Ia ingin mengucapkan sesuatu.

Setelah ia masuk kedalam ruangan bundanya, ia meminta untuk semua orang keluar karena ia ingin tidak ada yang mengetahui rencananya.

AUDREY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang