Jam sudah menunjukkan pukul 23.55 yang artinya 10 menit lagi Lily akan datang. Namun Audrey sudah berada tak jauh dari Lily. Ia melihat baju yang dikenakan Lily sangat-sangat kurang Bahan.
Menjijikkan' batin Audrey melihat pakaian Lily
"Rio ikuti pelayan yang dibayar oleh Lily sementara gue bakal ngikutin Lily" ujar Audrey di telpon
"Baik nona" balas Rio
Rio pun langsung mengikuti kemana pelayan tersebut melangkah dengan langkah ya hati hati.
Saat sudah tepat di belakang pelayan tersebut, Rio pun langsung membekap mulut pelayan dan langsung menyeretnya ke belakang. Rio membiarkan pecahan piring dan gelas tersebut, nanti gue suruh orang aja beresin pikir Rio acuh.
Sementara Audrey mengikuti Lily yang sepertinya Lily menuju tempat resepsionis.
"Permisi kamar atas nama Albara nomor berapa ya?" tanya Lily kepada resepsionis tersebut, Siska.
"Tunggu sebentar mba" jawabnya sambil membuka buku tamu
"Maaf tidak ada tamu atas nama Albara" lanjut Siska
"Coba dicek yang benar mba pasti ada orang kemarin saya lihat abang saya kesini" protes Lily
Abang? Sejak kapan cowok gue jadi abang seorang bitch? Gumam Audrey
"Coba mba cek sendiri kalau gak percaya" ujar Siska sambil memberikan buku tamu kedepan Lily
Setelah beberapa menit Lily mencari namun nihil tak ada tamu atas nama Albara
Akting yang bagus Siska
"Yaudah deh mba makasih ya, saya mau coba telpon abang saya dulu" ujar Lily sambil berjalan keluar
Setelah Lily keluar dari Vila, Audrey pun langsung menuju Siska dan memberikan bayaran yang telah ia janjikan
"Bagus Siska oh ya sekalian juga hapus nama tamu atas nama Amanda dan Nia. Ini bayaran yang tadi telah disepakati dan ini tambahan nya" ucap Audrey dan segera berlalu menyusul Rio.
"Halo Rio lo dimana?" tanya Audrey saat sambungan telpon telah tersambung
"Dibelakang Villa nona dibagian paling ujung" Jawab Rio
"Gue kesana jaga dia jangan sampai kabur"
Setelah memutuskan sambungan telpon, gue langsung menuju tempat yang telah diberitahu Rio.
Sangat gelap bagian belakang villa ini pikir Audrey
Nona, pelayan ini tidak bisa diam. Bisakah anda lebih cepat Batin Rio terdengar ditelinga gue dengan cepat gue langsung berlari menuju ujung belakang Villa.
"Bagaimana Rio?"
"Dia sangat tak bisa diam nona dari tadi terus meronta ronta ingin dilepaskan" jawab Rio
"Namamu Ardi hidup bersama kedua adik yang masih bersekolah. Lo bekerja sebagai pelayan disini agar bisa membiayai sekolah dan makan sehari-hari. Tapi kenapa lo mau dikasih uang HARAM ha?" ujar gue menatap sengit kepada Ardi, pelayan tersebut
"Sa..saya dipaksa karna hanya saya satu-satunya yang masih kerja di jam segini dan dia membayar sa.." ucapan Ardi terpotong
"Lo dibayar hanya 3jt oleh seorang bitch bernama Lily" sela Audrey
"Ba..bagaimana anda bisa tau Nona"
"Sangat mudah bagi saya untuk mengetahui sesuatu. Anda saya bebaskan dan anda boleh pulang karna adik anda yang paling kecil sedang sakit. Ini uang untuk ada"
"Terima kasih nona saya permisi dulu" ucap Ardi dan melangkah pergi menjauh
"Rio, lo kenapa gak bersihin sisa pecahan piring dan gelas yang jatuh tadi ha? Untung gak ada yang lihat pecahan tersebut" omel Audrey
"Ya maap tapi kalau gue bersihin kan itu nanti kabur lagi si Ardi"
"Yaudah lo boleh masuk kekamar lo lagi. Gue mau nemuin sahabat gue dulu. Makasih Rio"
"Sama-sama drey. Gue pamit"
Gue pun langsung meninggalkan tempat tersebut dan berlalu menuju kamar gue untuk istirahat sebentar sebelum menuju kamar Manda&Nia
°°°•••°°°
Sekarang gue telah berada didepan kamar Manda. Sebelumnya Manda telah mengabari bahwa mereka semua berada Dikamar Manda dan gue pun pergi keluar sebentar untuk membelikan mereka makanan.
Tok tok tok
Gue mengetuk pintu namun tak ada tanda tanda akan dibuka. Gue pun membuka knop pintu dan alhasil terbuka.
Gila mereka udah malam gini pintu gak dikunci?
"Assalamualaikum" ucap Audrey memberi salam
"Waalaikumsalam masuk drey" ujar Nia mempersilakan gue masuk
"Ini sudah hampir jam setengah satu tapi kok dari tadi gak ada pelayan yang ngantar makan. Padahal kita sudah lapar" ujar Bagas dibalas anggukan yang lain
"Ohh tadi ada kendala. Nih makan kasihan gue lihat kalian haha" ujar Audrey sambil memberikan makanan yang ia beli tadi
"Lo gak makan?"
"Tadi gue sudah makan hehe maap ya gue lupa sama kalian pada" ujar Audrey sambil menyengir
"Gak bohong lo?"
"Ya kali gue bohong. Semenjak berat badan gue turun gue jadi sering lapar tapi ya untung masih bisa gue kontrol" ujar Audrey jujur
"Sini makan berdua sama aku" ucap Bara menarik tangan Audrey agar duduk disebelahnya. Audrey pun hanya pasrah walau jujur ia kembali lapar walau sedikit hehe
"Gue gak Lihat Lily kata lo dia bakal datang" ujar Vincent
"Gue ngerjain dia tadi. Gue sudah hapus nama kalian dibuku tamu jadi dia gak tau deh dan masalah pelayan yang dibayar oleh Lily sudah bebas soalnya dia dipaksa sama Lily" jelas Audrey
"Selesai makan yang cowok balik kekamar kalian gak enak dilihat tamu yang lain kalo kalian dikamar cewek" ujar Manda
Beberapa menit kemudian mereka telah selesai makan dan sesekali bercanda agar suasana tidak terlalu awkward.
Terlihat mereka telah mengantuk, yang cowok memutuskan untuk kembali kekamar mereka karna besok mereka akan berlibur dan mencari oleh-oleh untuk keluarga mereka.
*A*U*D*R*E*Y
Yeyy up lagii
Jangan lupa vote, komen dan follow guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
AUDREY
Teen Fiction{SELESAI} Sebelum Baca, Jangan lupa Follow dulu yuk "Lo jahat Bara, apa salah gue coba sampe lu gini sama gue. Lo gak mikir gimana perasaan gue saat lu menjelek-jelekkan gue. Gue sakit tapi gue sadar gak ada yang peduli sama gue" "Tapi bukan gue. Ag...