Saat sampai disekolah, gue langsung menuju kelas setelah memarkirkan mobil gue di parkiran samping sekolah.
Namun saat sampai di kelas, Bara dan kedua sepupu gue belom datang. Gue pun melangkahkan kaki menuju tempat duduk di samping Manda
"Yang lain belum datang?" tanya gue saat melihat tas Bara, kedua sepupu gue dan Bagas gak ada
"Dijalan mungkin" jawab Manda tanpa mengalihkan pandangannya dari Novel di tangannya.
"Serius amat neng sampe sampe sahabat sendiri dianggurin" ujar gue sambil mencolek pipinya
"Ihh Drey jangan ganggu dulu lagi seru nih"
"Ishh males ah gabut"
Tepat 5 menit sebelum bel, sahabat, sepupu serta pacarnya datang memasuki kelas
"Dari mana kok baru datang?" tanya Audrey
"Tadi aku mau jemput kamu tapi kata bude Ayu kamu sudah pergi dari tadi makanya aku datangnya hampir telat" jawab Bara
Audrey pun menganggukkan kepalanya "Siapa suruh gak ngabarin dulu?"
"Kan Semalam aku sudah bilang" ucapnya saat telah duduk di tempat duduknya
"Oh iya" jawab Audrey cengegesan
"Gue mau ngomong sesuatu tapi nanti pas istirahat aja" ucap Audrey"Kenapa gak sekarang? Kata om Bambang, guru guru rapat again gak tau bahas apaan" ujar Vincent
"Kok om Bambang gak ngasih tau gue? Kan gue juga ponakan nya ishh" ucap Audrey sebal
"Dihh buka WhatsApp makanya"
"Dalah gak penting sekarang ngumpul di ruangan gue 5 menit gak sampai, untuk cowok masa depan kalian gue potong" ucap Audrey pura pura mengancam mereka
"Lah terus kalian bertiga?" tanya Bagas
"Kami mau beli makanan bye" jawab Nia
"Ingat 5 menit" ujar Audrey, Manda dan Nia dibalas dengusan malas oleh mereka.
Bara dkk pun melangkah menuju ruangan Audrey, tenang saja sidik jari Vincent juga bisa kok buka pintu ruangan Audrey.
Sementara Bara dkk sudah terlebih dahulu ke ruangan Audrey, para cewek pun melangkah menuju kantin untuk memesan makanan
Manda dan Nia menuju stand jajanan sementara Audrey tetap menunggu di stand Bakso sembari memperhatikan sekelilingnya yang terlihat ramai.
"Sudah?" tanya Audrey saat melihat Manda dan Nia kembali ke arahnya dengan membawa 2 plastik besar berisi jajanan untuk mereka nyemil nanti
"Sudah"
"Yuk nyusul mereka" ucap gue sambil melangkah terlebih dahulu
"Terus makanannya?"
"Nanti di antar sama bodyguard Nia" jawab gue seadanya
"Ha? Perasaan gue gak pernah lihat bodyguard gue di sini" bingung Nia
"Mereka nyamar jadi petugas sekolah, bahkan ada juga yang sebagai guru tapi hanya 2 kelas yang di ajar nya"
"Udahlah yuk nanti mereka ngomel lagi"
Audrey, Manda dan Nia pun melangkahkan kakinya menuju ruangan Audrey yang berada diujung tepat disebelah ruangan Vincent tapi mereka lebih memilih di ruangan Audrey karna memiliki AC 2, TV, Sofa, kasur dll. Sementara di ruangan Vincent hanya AC dan kasur.
"Assalamualaikum wahai penghuni kuburan" ucap Audrey, Manda dan Nia. Namun Nia menambahkan sendiri kalimat selanjutnya
"Waalaikumsalam" jawab Bara dkk
"Lama banget. Katanya beli makanan tapi kenapa cuman jajanan? Kami sudah nunggu 10 menit nih" cerocos Vincent
"Bacot" singkat Audrey dan berjalan menuju Bara kemudian duduk disebelah Bara
"Ntar diantar" ujar Manda dan duduk di samping Vincent begitupun dengan Nia yang duduk disebelah Bagas
"Oh ya kenapa nyuruh ngumpul disini? Kan bisa ngomong di kelas"
"Privacy"
"Lah katanya Privasi tapi kenapa kami dikasih tau?"
"Karna bunda nyuruh ngasih tau kalian juga" ucap Audrey malas
"Bunda? Bunda sudah meninggal drey lo pasti halu ya" ujar Nia
"Ishh maksud gue tu semalam bunda mampir di mimpi gue terus ngasih tau sesuatu dan kalian harus tau"
"Apaan?" tanya mereka
"Gue mau nanya sama kalian semua kecuali Bagas dan Vincent"
"Lah kok gue gak ditanya juga?" tanya Bagas disetujui Vincent
"Karna kalian gak sekelas dengan mereka waktu kelas sepuluh dan sebelas
"Nanya apaan? Kalau bisa dijawab gue jawab tapi kalau gak bisa di jawab mereka yang bakal jawab" ujar Vincent gak jelas
"Guru perempuan, pernah menjadi wali kelas, nama seperti sebuah kristal" ujar Audrey membuat mereka semua bingung
"Maksudnya?"
"Bunda hanya kasih tau teka teki tersebut"
"Guru perempuan yang pernah menjadi wali kelas banyak dan nama seperti kristal siapa?" ujar Manda
"Coba sebutin nama nama guru perempuan yang mungkin hampir mirip dengan nama kristal" ucap Audrey
"Bu Rubika, bu Berliana, Bu Safira, Bu Hematia, Bu Tiara, Bu Camberly"
"Anjir nama guru di sekolah gue bangus bagus banget ya" kagum Vincent
"Baru sadar juga gue ada nama guru sebagus itu"
"Tu guru ada yang ngajar kelas sepuluh dan kelas sebelas hanya kelas ips" jawab Bara
Tok tok tok
"Nia buka pintunya pasti itu bodyguard lo" ujar Audrey tanpa menatap Nia. Ia sedang fokus memainkan telapak tangan milih Bara
"SAYANG BANTUIN" teriak Nia dari depan pintu, dengan tergesa gesa Bagas berdiri dan berjalan cepat menuju kekasihnya
Setelahnya, Bagas dan Nia kembali dengan membawa 2 nampan lumayan besar berisi bakso dan jus Jeruk pesanan mereka tadi.
"Makan dulu masih ada yang mesti gue tanyain nanti"
Mereka pun fokus makan karna masih penasaran kenapa Audrey ingin mencari tau guru yang memiliki nama hampir mirip dengan nama kristal.
Setelah bakso mereka kandas, dan jus jeruk yang hanya tersisa setengah, Audrey kembali bertanya
"Di antara guru yang Bara sebut tadi, siapa yang pernah menjadi wali kelas kalian?" tanya Audrey
Sesaat saat melihat Bagas yang ingin menjawab, ia pun langsung melanjutkan bicaranya "ingat kecuali Bagas dan Vincent"
Bagas pun hanya mendengus kesal
"Bu..."
||||||||
Hayoo tebak nama gurunya siapa
Ig: @syhzany_
Guys follow dong wattpad aku syahzany
KAMU SEDANG MEMBACA
AUDREY
Teen Fiction{SELESAI} Sebelum Baca, Jangan lupa Follow dulu yuk "Lo jahat Bara, apa salah gue coba sampe lu gini sama gue. Lo gak mikir gimana perasaan gue saat lu menjelek-jelekkan gue. Gue sakit tapi gue sadar gak ada yang peduli sama gue" "Tapi bukan gue. Ag...